Polisi Masih Selidiki Kasus Dugaan Penyekapan Gadis Difabel di Makassar
Merdeka.com - Nasrianto Siadi (26), warga Jalan Pelita Raya, Makassar, yang sehari-harinya berprofesi sebagai operator sound system salah satu production house diringkus polisi di rumahnya, Sabtu (24/11) lalu. Bersamanya ketika itu gadis difabel bisu berinisial NT (26), warga Jalan Daeng Tata, Makassar, turut diamankan.
Pemuda itu diamankan polisi karena dilaporkan oleh keluarga gadis tersebut menyekap selama satu bulan, menganiaya dan memerkosa.
Sementara informasi beredar jika sebenarnya gadis tersebut tidak disekap juga tidak diperkosa. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Makassar, Tenri A Palallo yang mendampingi kasus tersebut.
"Tidak ada tindak perkosaan antara pelaku dan korban karena atas dasar mau sama mau. Dan kalau disebut penyekapan selama sebulan, kenapa bisa korban masih leluasa keluar masuk dari rumah itu. Tapi untuk lebih jelasnya, silakan konfirmasi ke penyidik kepolisian. Pastinya, kami tetap dampingi kasus ini untuk melindungi perempuan yang nota bene memiliki keterbatasan atau difabel itu," tandas Tenri A Palallo.
Adapun Kasat Reskrim Polretabes Makassar, Kompol Wirdhanto Hadicaksono saat dikonfirmasi Mapolrestabes Makassar, Selasa (27/11) menjelaskan, dugaan tidak adanya penyekapan itu masih dalam pendalaman. Dia membenarkan adanya keterangan baru yang diterima penyidik soal dugaan tidak adanya penyekapan tersebut.
"Itulah yang saat ini kami dalami apakah memang terjadi penyekapan terhadap korban atau tidak. Pastinya, di awal-awal kami sebut penyekapan karena demikian laporan polisi yang diterima yakni penyekapan dan penganiayaan," ujar Wirdhanto seraya menolak lebih detil progres hasil penyidikan sementaranya.
Sebagaimana dilansir sejumlah media sebelumnya, Nasrianto Siadi, (26) diringkus polisi, Sabtu (24/11) lalu, dipimpin Ipda Artenius dari Tim Khusus Polda Sulsel berdasarkan Laporan Polisi tertanggal 21 November 2018. Saat diringkus di rumahnya itu, gadis NT ada bersamanya dan polisi temukan alat isap sabu.
Sebelumnya, gadis NT sudah sebulan lamanya di rumah Nasrianto. Dia kerap dipaksa berhubungan badan dan jika menolak maka akan dianiaya dengan cara dipukul dan dicekik. Bahkan, saat gadis NT juga selalu dipaksa untuk mengisap narkoba dan dijual tubuhnya ke laki-laki lain selain pelaku Nasrianto itu.
Usai Narsianto ditangkap, dia dibawa untuk pengembangan namun di tengah perjalanan yang bersangkutan berusaha melarikan diri sehingga polisi pun lepaskan tembakan peringatan dan karena tidak dihiraukan, tembakan diarahkan ke betis dan tumitnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.
Baca SelengkapnyaMayat perempuan tanpa identitas tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk dilakukan identifikasi.
Baca SelengkapnyaSaat terbangun dari tidurnya, tiba-tiba korban merasakan sakit di bagian paha kanannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengeroyokan terhadap seorang anggota polisi, merupakan kasus ketiga yang menjeratnya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang polisi yang nyamar jadi emak-emak berdaster untuk menangkap penjahat.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan melakukan penipuan hingga ratusan juta. Kini diamankan pihak. kepolisian.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca Selengkapnya