Masyarakat Diajak Hapuskan Kekerasan Terhadap Perempuan
Merdeka.com - Publik dihebohkan dengan dua kasus pelecehan seksual, yaitu Agni yang merupakan mahasiswi UGM dan Baiq Nuril Maknun, seorang pegawai honorer di SMAN 7 Mataram, Nusa Tenggara Barat. Pelecehan seksual yang dialami dua perempuan ini hanya sebagian dari banyaknya kasus yang dibuka ke publik.
Karena itulah dalam rangka Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Organisasi Perempuan PBB bersama Komnas Perempuan dan Komnas HAM mengajak seluruh masyarakat bergerak bersama menghapuskan kekerasan terhadap perempuan.
Gerakan semacam ini juga dalam beberapa tahun terakhir marak disuarakan di Amerika Serikat dengan gerakan #MeeToo. Termasuk juga di berbagai belahan dunia lainnya.
Programmer Management Specialist UN Women, Lily Puspasari mengatakan, perempuan dan anak-anak kerap menjadi korban kekerasan. Dan hal ini seringkali luput dari perhatian. Suara perempuan korban kekerasan kerap tak didengar. Bahkan perempuan sering disalahkan jika melaporkan apa yang dialaminya.
"Melalui Kampanye Global 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan #HearMeToo, mari kita mendorong semua pihak untuk berdiri dalam solidaritas dengan penyintas dan gerakan anti kekerasan, serta mulai bersuara untuk akhiri kekerasan terhadap perempuan," jelasnya di Pacific Place, Jakarta Selatan, Selasa (27/11) sore.
Komisioner Komnas Perempuan, Mariana Amiruddin menyampaikan, pihaknya menggandeng Pusat Kebudayaan Amerika, Komnas HAM dan UN Women untuk kampanye menghentikan kekerasan terhadap perempuan. Semua lembaga ini, dia menjelaskan, sama-sama menyatakan kekerasan terhadap perempuan adalah pelanggaran HAM serius, terutama kekerasan seksual.
"Komnas HAM melaporkan begitu banyak kekerasan terhadap perempuan atau kekerasan berbasis gender dalam hal politik. Terutama dalam pelanggaran HAM di masa lalu," tegasnya.
Sementara itu, Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam menyampaikan dalam berbagai kasus pelanggaran HAM berat, perempuan juga mengalami pelecehan seksual. Bahkan kekerasan ini dialami oleh perempuan setelah kejadian pelanggaran HAM berat usai.
"Perempuan dalam beberapa kasus banyak dijadikan instrument of war untuk memaksa suami, anak atau saudaranya menyerah. Dalam konteks inilah penting melihat pelanggaran atau kejahatan HAM dalam spektrum dan perspektif perempuan agar akar kejahatan itu tidak berlangsung dan bagaimana keadilan ditegakkan," terangnya.
Choirul mengatakan, perempuan dalam konteks HAM tercatat sebagai penyintas paling tangguh dan konsisten. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai pengalaman lapangan bagaimana perempuan mampu menyimpan narasi, menyampaikannya dan melakukan advokasi terhadap perlakuan yang diterimanya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dituduh Melakukan Kekerasan Seksual, Ketua BEM UI Dinonaktifkan
Dia menerima apa yang telah menjadi keputusan organisasi tersebut. Dia pun akan mengikuti proses hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaKemenkum HAM Jateng Telusuri Kebenaran Aksi Mesum Napi dan Perempuan di Lapas
Sedangkan mengenai adanya bilik asmara, dengan jelas membantas keberadaan fasilitas tersebut.
Baca SelengkapnyaKomnas Perempuan: Tidak Ada Keadilan Restoratif Bagi Pelaku Kekerasan Seksual
Ini mempertimbangkan kerugian dan dampak negatif yang dialami korban dan tidak jarang bersifat permanen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berlangsung Lancar dan Haru, Ini Momen Pisah Sambut Kapolsek Medan Barat
Dalam kesempatan itu, Kompol Riski Amalia menyampaikan permintaan maaf jika selama kurang lebih 9 bulan menjabat ada kesalahan dalam melayani masyarakat.
Baca SelengkapnyaDatangi Makam Ibu yang Terdampak Banjir, Aksi Perempuan Ini Curhat Kesepian Jalani Sahur Sendiri Tuai Haru
Kehilangan orang terkasih merupakan kondisi berat yang tak mudah untuk dilalui.
Baca SelengkapnyaHarapan Semua Menantu, Perempuan Ini Bagikan Kisah Punya Mertua Satu Frekuensi
Setiap menantu perempuan tentu berharap bisa mendapatkan mertua yang baik.
Baca SelengkapnyaCatatan Komnas HAM untuk KPU Selama Pelaksanaan Pemilu 2024
Salah satu yang disorot soal netralitas aparat selama mengawal jalannya Pemilu tahun ini.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Soroti 12 Peristiwa Kekerasan di Papua dalam Sebulan Terakhir
Mencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil
Baca SelengkapnyaIbu Hamil yang Hendak Melahirkan Ini Terjebak di Pasar Tipar, Sampai Dievakuasi Kepolisian
Warga dan pedagang yang melihat Maya merintih kesakitan mencoba membantunya dan langsung menghubungi petugas keamanan.
Baca Selengkapnya