Kak Seto Ingatkan Saat Belajar Online Jangan Ada Kekerasan Anak Atas Dasar Pendidikan
Merdeka.com - Pemerhati anak, Seto Mulyadi atau lebih dikenal dengan sapaan Kak Seto menyoroti sistem pendidikan di Indonesia selama masa pandemi virus Corona atau Covid-19. Belajar secara daring atau online memerlukan kerja sama dari berbagai pihak.
"Jadi belajar di rumah, materi belajar disampaikan kepada orang tua, kalau misalkan tidak bisa dengan cara lisan, dikirim tertulis melalui mungkin pakai pos atau apapun caranya yang orang tua nantinya bisa menyampaikan ke anak dengan cara yang lebih fleksibel. Tidak usah kaku," tutur Kak Seto saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (18/10).
Kak Seto mengingatkan, baik orang tua maupun pihak sekolah perlu memperhatikan tingkat stres dan kesehatan anak saat belajar online. Menurutnya, tidak perlu terlalu menekankan pada penuntasan kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. Apalagi sistem belajar online sangat tergantung akses internet yang berbeda setiap daerah. Belum lagi kondisi masing-masing siswa.
Kak Seto mengingatkan orang tua dan institusi pendidikan untuk menjaga mental anak. Sekaligus menghindari tindak kekerasan atas nama pendidikan.
"Supaya anak tidak ada tekanan-tekanan baik dari guru maupun orang tuanya sendiri. Lah anak-anak kan bisa stres semua, ada yang akhirnya dipukul orang tuanya, ada yang kemarin kasus di gorontalo bunuh diri, nah itu kan tanpa sadar kekerasan pada anak atas dasar pendidikan," kata Kak Seto.
Lebih lanjut, ada batasan anak dalam menatap layar virtual selama pembelajaran. Berdasarkan ahli kesehatan mata, untuk anak TK maksimal menatap layar virtual selama 1 jam per hari, anak SD hingga usia 12 tahun maksimal 1,5 jam per hari, dan anak SMP SMA hingga usia 18 tahun maksimal 2 jam per hari.
Poin penting dalam menerapkan belajar online adalah menciptakan suasana menyenangkan bagi anak saat menjalani proses belajar mengajar. Jadi bukan semata yang dipelajari. Namun membuat berbagai kondisi yang akhirnya mengandung proses belajar.
"Jadi caranya jangan istilahnya 'belajar dari rumah' atau learning from home, harusnya 'belajar di rumah'. Kalau 'dari rumah' seolah-olah menatap ke sekolah, caranya ya itu layar. Jadi tidak sehat. Ada bahkan TK yang membuka layar dari jam 7 pagi sampai jam 12 siang. Itu kan bukan hanya kekerasan tapi kekejaman terhadap anak," ucap Kak Seto.
Belajar Online Berujung Petaka
Lia Handayani (26) dan Imam Safi'e (27) menganiaya anaknya hingga mengakibatkan kematian. Penganiayaan tersebut terjadi karena anaknya sulit belajar online.
"Ibu kandungnya itu melakukan pemukulan lebih dari lima kali hingga anaknya Keysya Safiyah (8) kelas I SD meninggal dunia," katanya seperti dilansir dari Antara, Selasa (15/9).
Dia mengungkapkan, pelaku merasa kesal melihat anaknya sulit untuk belajar secara online, sehingga mendapat penganiayaan dari ibu kandungnya sendiri.
Menurutnya, pelaku mulai mencubit dan memukul lebih dari lima kali menggunakan gagang sapu dan korban hingga terjatuh ke lantai. Melihat anak kembarnya itu tak berdaya merasa panik dan mengajak suaminya Imam Safi'e untuk pergi ke Kabupaten Lebak, Banten.
Pasangan suami istri itu menggunakan sepeda motor dari Jakarta ke Lebak bersama adik kembarnya dengan membawa jasad anaknya dimasukkan dalam kardus.
Setelah tiba di kampung halaman, Rabu (26/8), pelaku ziarah ke neneknya, sekaligus menguburkan anaknya secara diam-diam di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Cipalabuh Kecamatan Cijaku Kabupaten Lebak.
"Beruntung, warga mencurigai kuburan itu dan dibongkar ternyata jasad anak berikut pakaiannya," jelas David.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku kerapkali melakukan penganiayaan terhadap Keysya Safiyah. Bahkan, tim penyidik mendapat file di telepon genggam pelaku yang memperlihatkan foto korban dengan luka lebam di bagian mata dan bibir.
"Pelaku kerapkali melakukan penganiayaan jika anaknya kesulitan belajar secara online," tutupnya.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
11 Hal Dasar yang Perlu Diajarkan pada Anak Sejak Dini, Bantu Lebih Mandiri sejak Muda
Keterampilan hidup merupakan pembelajaran berharga yang akan berguna sepanjang masa bagi anak-anak.
Baca SelengkapnyaKenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit
Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaKekerasan Anak di Lingkup Pendidikan Kian Marak, Salah Siapa?
Dari laporan 141 kasus yang diterima KPAI, 35 persen di antaranya terjadi pada satuan pendidikan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Atikoh Ganjar: Gibah Bisa Serang Kesehatan Mental
Psikolog guna menjaga kondisi mental anak-anak di sekolah
Baca SelengkapnyaMengapa Pria Kerap Mengesampingkan Masalah Kesehatan Mental Walau Mereka Mengalaminya?
Masih banyak pria enggan mengakui bahwa mereka mengalami masalah kesehatan mental dan membutuhkan bantuan, mengapa?
Baca Selengkapnya8 Cara Mengatasi Anak Malas Belajar, Panduan Penting untuk Orang Tua
Mengatasi anak yang malas belajar memerlukan pemahaman mengenai penyebab yang mendasarinya.
Baca SelengkapnyaMasalah Kesehatan Mental yang Bisa Muncul Secara Tiba-Tiba Tanpa Gejala Sebelumnya
Beberapa masalah kesehatan mental kerap tidak disadari sebelumnya sehingga kerap disangka muncul secara tiba-tiba.
Baca SelengkapnyaBagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik
Mengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.
Baca SelengkapnyaPunya Banyak Saudara Bisa Munculkan Masalah Kesehatan Mental pada Anak, Ini Penyebabnya
Memiliki banyak saudara ternyata bisa memunculkan masalah mental pada anak.
Baca Selengkapnya