
Heboh Menu Cegah Stunting Isi Tahu dan Sawi, Ini Penjelasan Wakil Walkot Depok
Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono memberikan penjelasannya soal program tersebut.
Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono memberikan penjelasannya soal program tersebut.
Menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal menjadi program Pemkot Depok mencegah stunting mendapat sorotan. Menu tahu kukus dan otak-otak yang diberikan seolah tak sebanding dengan harga per porsi Rp18.000.
Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono memberikan penjelasannya soal program tersebut. Menurut Imam, PMT lokal yang merupakan program nasional sebagai upaya pemerintah kota untuk menekan angka stunting.
"Pemerintah ingin menurunkan angka stunting di Indonesia dengan harapan tahun 2024 dari skala nasional angka stunting 15 persen," kata Imam Budi Hartono di Depok, Jawa Barat, Jumat.
Imam Budi Hartono mengaku bersyukur atas pencapaian semua unsur yang terlibat dalam penanganan penurunan angka stunting di Kota Depok yang mencapai 12,6 persen.
"Alhamdulillah Kota Depok 12, 6 persen menjadi lima kota terbaik angka stunting terendah di Indonesia," kata Imam Budi Hartono.
Program PMT lokal ini diselenggarakan di 63 kelurahan se Kota Depok selama 28 hari.
Wakil wali kota mengaku telah melakukan pengecekan ke dua lokasi yang sudah menjalankan program PMT di Kecamatan Cimanggis untuk mengetahui respons warga. Hasilnya, kata dia, masyarakat sangat antusias dan baik merespons program PMT lokal.
"Alhamdulillah seluruh warga yang hadir saya tanyakan. Apakah kegiatannya baik dan dilanjutkan? Alhamdulillah jawabannya baik, bagus dan dilanjutkan," kata Imam Budi Hartono.
Tetapi warga ingin ada menu tambahan atau kudapan lainnya. Seperti, buah, susu ataupun kacang hijau.
"Jika anggarannya cukup, semoga bisa dilakukan di tahun-tahun berikutnya atas usulan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok. Bisa juga diusulkan melalui kelurahan tentang makanan tambahan untuk anak stunting," katanya.
Ia menyebutkan, angka stunting di Kota Depok sekitar 3.200 anak yang mengalami stunting. Program PMT lokal ini diharapkan Kota Depok mencapai zero stunting bisa terwujud.
"Mudah-mudahan dengan penambahan makanan setiap hari pada kegiatan PMT lokal ini ke depan kita terus lakukan, sehingga Zero Stunting yang kita harapkan bisa terwujud," katanya
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati mengatakan, PMT lokal untuk balita sudah sesuai petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Penyaluran PMT lokal sesuai petunjuk teknis dari Kemenkes tentang PMT lokal, termasuk menu," kata Mary Liziawati.
Mary Liziawati mengatakan, pemberian PMT lokal bertujuan untuk meningkatkan status gizi balita berbasis pangan lokal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Demikian dikutip dari Antara
Program PMT lokal ini diselenggarakan di 63 kelurahan se Kota Depok selama 28 hari.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPRD Depok menyoroti pembelian toples sebagai wadah yang dianggap nilainya signifikan
Baca SelengkapnyaMakanan pencegahan stunting di Depok hanya berisi nasi, dua potong tahu, dan kuah sayur.
Baca SelengkapnyaPemkot Depok beralasan karena persiapan yang singkat, imbasnya pemberian makanan pun tak sesuai.
Baca SelengkapnyaKekayaan alam di Cianjur menjadi kunci turunnya kasus stunting.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian layanan dilakukan untuk rute 1P (Blok M - Senen) karena adanya penutupan jalan di sekitar Patung Kuda.
Baca SelengkapnyaBersamaan dengan itu, Pusat Pelayanan Pemberdayaan Perempuan (Puspel PP) Kelurahan meluncurkan program BUAS (Bantuan Untuk Anak Stunting).
Baca SelengkapnyaMelihat Kerja Bupati Ipuk untuk mendekatkan pelayanan publik dan meninjau program kerja.
Baca Selengkapnya