Polemik Makanan Sehat Cegah Stunting di Depok, Dianggarkan Rp4,7 M tapi Menunya Super Hemat
Menu sehat menjadi viral karena isinya hanya tahu kukus dan otak-otak.
Menu sehat menjadi viral karena isinya hanya tahu kukus dan otak-otak.
Warga Depok mempertanyakan keseriusan program pemberian makanan tambahan (PMT) lokal dalam rangka mencegah stunting. Sebab sebuah unggahan memperlihatkan menu dari PMT yang disediakan hanya berupa dua tahu dan kuah sayur. Padahal untuk satu porsi menu dihargai Rp18.000.
Seperti diberitakan sebelumnya, program PMT lokal ini dianggarkan senilai Rp4,7 miliar oleh Pemkot Depok. Lewat program ini diharapkan dapat menurunkan angka stunting di Depok.
Usai menu super hemat PMT di Depok viral, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati memberikan penjelasan. Menurutnya, pemberian PMT lokal dilaksanakan selama 28 hari. Menu yang diberikan yakni enam hari kudapan dan satu hari makanan lengkap.
"10 November kemarin sudah mulai program ini, sehingga sosialisasi belum sampai ke masyarakat bahwa PMT lokal ini bentuknya adalah enam hari kudapan dan satu hari makanan lengkap yang berulang sampai 28 hari," jelas Mary.
Menurut Mery, pemberian PMT lokal ini baru pertama kali di Depok. Istilah kudapan juga belum dipahami semua masyarakat. Kudapan adalah panganan antara makanan utama dan bukan makanan lengkap.
Mary menegaskan, dalam setiap makanan kudapan terdapat dua sumber protein hewani baik dari telur dengan ayam, telur dengan ikan, daging dengan telur.
"Bukan makanan lengkap. Hanya makanan selingan, kalau bahasanya cemilan. Sehingga yang diterima dua tahu kukus, dua otak-otak. Dan ini jadi ramai karena selama ini persepsi masyarakat, PMT adalah makanan lengkap," jelasnya.
@merdeka.com
Menu otak-otak yang menjadi pembahasan, kata dia, kandungan bahan gizi di dalamnya itu mahal. Antara lain ikan tenggiri dan telur.
Dinkes menilai polemik PMT lokal terjadi karena ada ketidaksesuaian menu PMT pada hari pertama di Kecamatan Tapos.
"Khusus Tapos hari pertama tidak sesuai. Namun hari selanjutnya sudah sesuai," katanya.
Dinkes melakukan evaluasi dengan kecamatan, puskesmas, kelurahan PKK kota hingga kelurahan dan penyedia paket PMT. Pihak penyedia diminta memenuhi menu PMT lokal sesuai yang ditentukan.
Viralnya menu PMT juga membuat membuat Ketua Komisi D DPRD Kota Depok, Supriatni, geram. Dia mempertanyakan penggunaan dana miliaran tersebut dan membandingkannya dengan menu yang disajikan.
"Itu anggarannya dikemanakan, tidak sedikit itu Rp4,7 miliar. Katanya mau mengatasi stunting, dengan semangat mengatasi stunting minta anggaran di badan anggaran Rp4,7 miliar, tapi kenyataannya pelaksanaan di lingkungan begitu," kata Supriatni, Kamis (16/11).
Supriatni juga menyoroti adanya foto Wali Kota Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono di wadah PMT.
"Mending kalau yang dikasih bagus, misalnya ditambah susu, beras dan buah, kan bagus itu, ini kan cuma nasi semangkok kecil sama kuah sayur atau nugget 2 potong. Masa gambar pimpinan daerah kasih nasinya enggak manusiawi," kritik Supriatni.
Atas temuan tersebut, DPRD Kota Depok berencana memanggil Dinas Kesehatan untuk meminta penjelasan. Sehingga diketahui secara jelas soal alokasi dana tersebut.
"Kita mau buka anggaran Rp4,7 miliar itu kemana saja posnya dan itu uang rakyat, rakyat perlu tahu," tegas Supriatni.
Makanan pencegahan stunting di Depok hanya berisi nasi, dua potong tahu, dan kuah sayur.
Baca Selengkapnya“Bukan makanan lengkap. Hanya makanan selingan, kalau bahasanya cemilan," kata Kadinkes Depok
Baca SelengkapnyaPemkot Depok beralasan karena persiapan yang singkat, imbasnya pemberian makanan pun tak sesuai.
Baca SelengkapnyaDPRD Depok menyoroti pembelian toples sebagai wadah yang dianggap nilainya signifikan
Baca SelengkapnyaPantauan merdeka.com, Rabu (18/10), mobil Mahfud bernomor polisi B 1990 SIK tiba di DPP PDIP
Baca Selengkapnyavendor penyedia menu pemberian makanan tambahan (PMT) tak sesuai ketentuan diputus kontraknya
Baca SelengkapnyaAlya (21) menjadi korban teror puluhan orderan fiktif makanan, diduga dilakukan pria yang kesal karena gadis Depok itu sudah punya kekasih.
Baca SelengkapnyaGelaran Bulan Bakti Kelautan Perikanan juga dimeriahkan oleh kegiatan lain yang dihadirkan Ditjen PSDKP pada 20-26 Oktober.
Baca SelengkapnyaWakil wali kota menyebut, penurunan angka stunting di Kota Depok mencapai 12,6 persen.
Baca Selengkapnya