Gubernur Sulsel Tegaskan Pekerja Asing di Smelter Bantaeng Bukan Buruh Kasar
Merdeka.com - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan pekerja asing di PT Huadi Nickel Alloy Indonesia atau yang dikenal dengan nama Smelter Bantaeng merupakan tenaga teknis dan bukan pekerja kasar atau buruh.
Nurdin di Bantaeng, Sabtu (26/1), mengatakan tenaga kerja luar yang teknisi itu jumlahnya sedikit dan itupun sudah hampir dan perlahan akan berkurang.
"Dengan serapan tenaga kerja 2.000, kita orang Bantaeng tinggal satu yakni bagaimana kita mensyukuri apa yang sudah ada. Jangan dirongrong, kalau mau merongrong ingat masa lalu kita siapa yang melirik Bantaeng," ujarnya pada acara peresmian Smelter Bantaeng seperti dikutip Antara.
Nurdin menjelaskan, pemerintah sejak awal telah berkomitmen bagaimana mendorong pemberdayaan tenaga kerja lokal di perusahaan tersebut.
Untuk itu, dirinya menjelaskan bagaimana putera-puteri Bantaeng terus dipersiapkan untuk menjadi SDM yang berkualitas seiring dengan pembangunan industri tersebut.
"SDM-nya juga dibangun (saat industri dibangun), kita kirim ke China, saya dengan Pak Amir (Komisaris PT. Huadi) supervisi ke sana. Jadi mereka sudah bekerja di perusahaan smelter dan menjadi leader," jelas Nurdin yang pernah menjadi Bupati Bantaeng selama dua periode.
Sementara itu, Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin, menyebutkan, pengembangan industri diharapkan menjadi sumber pendapatan yang baru bagi Bantaeng. Sekaligus melengkapi sektor pertanian dan jasa yang ada sebelumnya.
"Kami mengundang seluruh investor yang ingin menanamkan investasi. Kami adalah keberlanjutan pemerintahan yang telah ditanamkan oleh Pak Nurdin Abdullah," sebutnya.
Dalam kesempatan itu dilaksanakan MoU dengan Akademi Komunitas Kementerian Perindustrian berkenaan dengan kerjasama peningkatan sumber daya manusia di Bantaeng.
Komisaris PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia Amir Jao berharap perusahaan ini menjadi salah satu contoh keberhasilan investasi di Bantaeng.
Kehadiran PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia akan membuka peluang investasi-investasi lain di Bantaeng khususnya di Kawasan Industri sehingga perkembangan daerah dapat dirasakan oleh semua pihak, pemerintah daerah dan masyarakat pada umumnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Kebakaran Tungku Smelter PT ITSS Tewaskan 21 Pekerja Naik ke Penyidikan, Belum Ada Tersangka
Kasus kebakaran tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Morowali, Sulteng, yang menyebabkan 21 pekerja meninggal dunia naik ke penyidikan.
Baca SelengkapnyaPenyebab Tungku Smelter PT ITSS di Morowali Meledak hingga Tewaskan 13 Pekerja
Tungku smelter di kawasan industri PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), meledak pada Minggu (24/12).
Baca SelengkapnyaKronologi Tungku Smelter PT ITSS Morowali Meledak Berujung 13 Pekerja Tewas
Akibatnya 13 orang pekerja dilaporkan meninggal dunia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AHY Sebut Presiden Jokowi Jalankan Hilirisasi Perekonomian Warisan dari Pemerintahan SBY
Selain itu, industri pertambangan juga diwajibkan untuk membangun smelter di lokasi yang dekat dengan sumber bahan baku.
Baca SelengkapnyaTungku Smelter PT ITSS di Morowali Terbakar, Ini Koronologinya
Polisi meninjau ledakan tungku smelter milik PT ITSS di kawasan PT IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Baca SelengkapnyaSegini Nominal Santunan Korban Ledakan Tungku Smelter di Morowali, Rp600 Juta untuk yang Meninggal
Korban meninggal dunia berjumlah 18 orang terdiri dari 10 orang tenaga kerja Indonesia dan delapan tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Baca SelengkapnyaTak Hanya PT ITSS, Ini Peristiwa Ledakan Smelter yang Pernah Terjadi di Indonesia
Ledakan smelter nikel PT ITSS menyebabkan 13 pekerja meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDukung Hilirisasi, Smelter di Sulawesi Tenggara Dapat Pasokan Gas LNG
Alokasi LNG dari Kayan akan mendukung pengembangan bisnis mini LNG bagi PGN dan domestik.
Baca SelengkapnyaBPJS Ketenagakerjaan Gercep Bayarkan Santunan Korban Ledakan Smelter Morowali
BPJS Ketenagakerjaan telah proaktif dengan menerjunkan tim Layanan Cepat Tanggap.
Baca Selengkapnya