Anaknya Nangis Histeris saat Disetop Polisi Arogan, Bagaimana Nasib Sopir Boks Pisang Dituding Bawa Sabu?
Seorang anggota polantas dari Satlantas Polrestabes Palembang mengadang dan menuding pengendara mobil pengangkut pisang membawa narkoba.

Seorang anggota polantas dari Satlantas Polrestabes Palembang mengadang dan menuding pengendara mobil pengangkut pisang membawa narkoba jenis sabu. Kejadian itu viral di media sosial setelah sopir mengunggah videonya.
Kasi Humas Polrestabes Palembang Kompol Evial Kalza mengatakan, Unit Lantas telah memanggil anggotanya yang ada dalam video untuk klarifikasi terkait kejadian itu. Dari keterangannya, anggota tersebut telah melakukan tugas secara profesional dan sesuai SOP.
"Sudah dipanggil dan keterangan dia memang tidak salah, dia melakukan tugasnya sesuai aturan," kata Kasi Humas Polrestabes Palembang Kompol Evial Kalza, Kamis (6/2).
Dikatakan, polantas mencurigai mobil boks tersebut saat melintas di Simpang Nilakandi yang berada cukup jauh dari gerbang tol Keramasan. Saat itu, polantas melihat mobil tidak menggunakan pelat dan tidak memasang safety belt.
Kemana Sopir Mobil Boks Itu?

Alhasil, petugas meminta pengendara berhenti. Namun sopir itu mengendalikan mobilnya dengan kencang hingga nyaris menyerempet petugas.
Begitu tiba di depan pintu gerbang tol, petugas lantas mengadang mobil dan meminta pengendara menunjukkan surat-surat kendaraan. Pengendara hanya mengaku ada namun tak kunjung menunjukkannya.
"Pengendara itu hanya bilang ada, tapi tak mau menunjukkannya. Jadi kesal anggota, sudah hampir ditabrak, tidak taat aturan pula," kata Evial.
Saat mengecek muatan di boks mobil, banyak kendaraan lain di belakangnya yang ingin masuk ke tol sehingga sempat terjadi kemacetan. Alhasil, petugas tol terpaksa membuka palang pintu tol, sehingga pengendara mobil boks itu kabur.
"Ya petugas tolnya tidak tahu mungkin, tahunya banyak mobil di belakang jadi buka palang pintu tol. Jadi larilah pengendara mobil boks itu," kata Evial.
Terkait tudingan membawa sabu yang disampaikan anggota, Evial belum dapat memberikan penjelasan. "Nanti kita tunggu keterangan dari Kapolrestabes atau Kasatlantas Palembang ya," kata Evial.
Kronologi

Diketahui, sebuah video seorang polisi menghentikan mobil pengangkut pisang viral di media sosial. Petugas menuding sopir membawa sabu.
Peristiwa itu terjadi di depan pintu gerbang Tol Keramasan Palembang. Video itu menjadi viral setelah diunggah di Youtube dan Instagram sejumlah akun publik.
Dalam video berdurasi tiga menit terekam polisi menggunakan sepeda motor mengejar pengendara dan meminta sopir menghentikan laju mobilnya. Lalu tepat di depan pintu tol, polisi menghadang dan berhasil menghentikannya.
Petugas tersebut lantas merampas kunci mobil. Hal itu membuat sopir tak terima dan menyebutnya arogan.
"Saya salah apa, jangan begitu. Bapak jangan merampas kontak. Salah saya apa, jangan kek gitu caranya komandan," ungkap pengemudi seperti dalam video yang dilihat merdeka.com, Kamis (6/2).
Saat bersamaan, terdengar tangisan dari anak sopir yang duduk di sampingnya. Lantas polisi itu menuding sopir berkendara mengganggu kelancaran lalu lintas.
"Gak gitu caranya ndan, Jangan arogan ndan, saya bawa pisang, surar-surat saya lengkap. Saya menabrak tidak, ini saya udah mau masuk tol dan," kata sopir.
Jawaban sopir membuat polisi emosi. Polisi itu pun menuding sopir membawa sabu.
"Kamu lari, surat-surat kamu mana karena kamu lari. Bawa sabu kamu ya bawa barang terlarang, turun kamu," kata si polisi.
Dituding Bawa Sabu Anak Histeris

Sopir kesal dituduh membawa sabu. Dia tak terima bahwa ia bekerja untuk mencari nafkah justru dituduh polisi membawa barang terlarang.Dia pun turun dari kendaraannya mengikuti tantangan polisi untuk menunjukkan barang bawaannya di boks bagian belakang mobil.
"Ini sudah pencemaran, saya sudah dituduh. Kalau saya gak bawa apa-apa. Bapak berarti salah, bapak nuduh saya membawa sabu. Saya bukan melawan bapak, saya punya hak. Saya punya hak, bapak menuduh saya membawa sabu," jawab sopir.
Usai korban membuka boks mobil, terpampang puluhan pisang yang dibawanya. Sopir lantas mempertanyakan tuduhan yang diberikan polisi tersebut. Dirinya masih tidak terima saat dikatakan membawa sabu di jalan.
"Sabu bukan ini, bapak menuduh saya membawa sabu. Periksa, periksalah pak. Saya punya hak, bukan masalah surat. Bapak menuduh saya membawa sabu," ungkap korban dengan nada tinggi.
Mendengar orang tuanya diintimidasi oleh polisi, sang anaknya yang ikut orang tuanya di dalam mobil menangis kencang. Dirinya ketakutan karena polisi terus mengintimidasi orang tuanya.
"Kasian anak saya, surat saya lengkap. Tapi bapak menuduh saya. Bapak menahan saya secara paksa, mengambil kontak secara paksa," kata sang sopir.