Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anhedonia Adalah Salah Satu Gejala Gangguan Mental, Ini Penjelasan Selengkapnya

<b>Anhedonia Adalah Salah Satu Gejala Gangguan Mental, Ini Penjelasan Selengkapnya</b>

Anhedonia Adalah Salah Satu Gejala Gangguan Mental, Ini Penjelasan Selengkapnya

Lebih dari sekadar perasaan sedih atau kelelahan, anhedonia merupakan gejala klinis berbagai gangguan mental.

Anhedonia merupakan sebuah istilah yang menunjukkan pada hilangnya kemampuan untuk merasakan kesenangan atau kenikmatan dari aktivitas yang biasanya memberikan kegembiraan. Namun jika ditelisik secara lebih mendalam, anhedonia lebih dari sekadar perasaan sedih atau kelelahan.

Anhedonia adalah gejala klinis yang dapat terjadi sebagai bagian dari berbagai gangguan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, atau bahkan gangguan bipolar. Meskipun seringkali dianggap sebagai tanda dari kondisi kesehatan mental yang lebih luas, anhedonia memiliki dampak yang merusak pada kualitas hidup seseorang.

Sementara kebahagiaan dan kesenangan adalah bagian alami dari pengalaman manusia, bagi mereka yang mengalami anhedonia, realitasnya seringkali terasa terbalik. Aktivitas yang sebelumnya dianggap menyenangkan, seperti bersosialisasi dengan teman atau mengejar hobi, dapat menjadi beban yang menyiksa.

Jadi, individu yang mengalami anhedonia sering merasa terisolasi dan kehilangan minat pada aspek-aspek kehidupan yang dahulu mereka nikmati. Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap mengenai apa itu anhedonia yang penting untuk dipelajari sebagai bagian dari penanggulangan gangguan mental, dilansir dari berbagai sumber.

<b>Jenis Anhedonia</b>

Jenis Anhedonia

Anhedonia adalah kondisi psikologis yang mengakibatkan seseorang tidak mampu menikmati atau merasakan kesenangan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang mengalami anhedonia seringkali menganggap hidupnya membosankan dan bahkan bisa mengalami tekanan psikologis yang signifikan.

Anhedonia dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu anhedonia sosial dan anhedonia fisik.

  • Anhedonia Sosial

Anhedonia sosial adalah jenis anhedonia yang ditandai oleh ketidakmampuan seseorang untuk merasakan kesenangan atau menikmati interaksi sosial dan kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan sosial. Penderita anhedonia sosial mungkin merasa tidak nyaman saat berinteraksi dengan orang lain dan merasa sulit untuk terlibat dalam kegiatan sosial.

  • Anhedonia Fisik

Sementara itu, anhedonia fisik adalah kondisi yang menyebabkan seseorang tidak mampu merasakan kesenangan terhadap rangsangan fisik, seperti sentuhan, rasa makanan, atau suara musik yang sebelumnya dianggap menyenangkan. Contohnya, penderita anhedonia fisik mungkin tidak merasa puas atau terhibur saat melakukan hubungan intim atau tidak bisa menikmati makanan yang sebelumnya disukainya.

Kedua jenis anhedonia ini dapat memiliki dampak yang signifikan pada kualitas hidup seseorang dan dapat menjadi gejala dari berbagai gangguan mental, seperti depresi, gangguan kepribadian, atau skizofrenia. Pengobatan yang tepat, seperti terapi kognitif perilaku atau terapi obat-obatan, mungkin diperlukan untuk mengatasi anhedonia dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya.

<b>Gejala dan Komplikasi Anhedonia</b>

Gejala dan Komplikasi Anhedonia

Beberapa gejala yang umum dialami oleh penderita anhedonia adalah:

  • Memiliki pandangan negatif dan kurang peka terhadap berbagai hal.
  • Mengeluhkan gejala fisik terus menerus, seperti sering sakit.
  • Merasa putus asa.
  • Menarik diri dari lingkungan sosial.
  • Penurunan kemampuan fungsi sosial dan emosional. Penderita anhedonia cenderung tidak bisa menunjukkan ekspresi, baik secara verbal maupun nonverbal.
  • Penurunan hasrat seksual. Memiliki kecenderungan untuk menunjukkan emosi palsu, seperti berpura-pura bahagia saat sedang liburan bersama kerabat.

Jika tidak segera ditangani dengan tepat, anhedonia dapat menimbulkan sejumlah komplikasi, di antaranya sebagai berikut.

  • Anxiety disorder.
  • Gangguan depresi mayor.
  • Terisolasi dari dunia luar.
  • Kesulitan dalam mempertahankan suatu hubungan.
  • Gangguan suasana hati.
  • Malnutrisi.
  • Memiliki keinginan untuk menyakiti diri sendiri (self harm) atau melakukan percobaan bunuh diri.

<b>Penyebab Anhedonia</b>

Penyebab Anhedonia

Anhedonia adalah kondisi kompleks yang memiliki berbagai kemungkinan penyebab. Belum diketahui dengan pasti penyebab tunggal dari kondisi ini. Ada beberapa faktor yang dianggap berperan dalam timbulnya anhedonia, berikut diantaranya.

1. Perubahan Aktivitas Saraf dan Gangguan Produksi Senyawa Kimia di Otak

Terdapat dugaan bahwa anhedonia berkaitan dengan perubahan aktivitas sel-sel saraf di dalam otak serta gangguan produksi senyawa kimia seperti dopamin dan serotonin. Senyawa-senyawa tersebut berperan penting dalam mengendalikan suasana hati dan pengalaman kesenangan.

2. Gangguan Kesehatan Mental

Anhedonia seringkali menjadi gejala dari berbagai gangguan kesehatan mental, termasuk depresi, gangguan kecemasan, skizofrenia, gangguan kepribadian, dan PTSD. Meskipun demikian, anhedonia juga dapat dialami oleh seseorang yang sebelumnya tidak memiliki riwayat gangguan kesehatan mental.

3. Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami anhedonia meliputi pengalaman kejadian traumatis seperti bullying atau pelecehan seksual, cedera otak traumatik, penyakit kronis seperti diabetes, penyakit Parkinson, atau demensia, efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu, dan konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.

<b>Diagnosa dan Pengobatan Anhedonia</b>

Diagnosa dan Pengobatan Anhedonia

Diagnosis Anhedonia dimulai dengan wawancara medis dan evaluasi kondisi psikis pasien oleh dokter. Anamnesis dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang keluhan, riwayat kesehatan, dan faktor-faktor yang mungkin memicu anhedonia. Pemeriksaan fisik juga dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya masalah kesehatan fisik yang dapat menyebabkan gejala anhedonia.

Karena anhedonia seringkali terkait dengan depresi, tes darah dapat direkomendasikan untuk menilai kondisi yang dapat berkontribusi pada depresi, seperti kekurangan vitamin D atau gangguan tiroid.

Setelah diagnosis ditegakkan, pengobatan anhedonia dilakukan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Berikut beberapa metode pengobatan yang umum dilakukan.

1. Pemberian Obat-obatan

Jika anhedonia disebabkan oleh depresi atau gangguan kecemasan, dokter dapat meresepkan obat antidepresan seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) atau obat penenang untuk membantu mengendalikan gejala. Obat-obatan ini juga dapat membantu mengatasi gejala lain yang sering menyertai anhedonia, seperti gangguan tidur atau sakit kepala.

2. Psikoterapi

Terapi psikologis seperti cognitive behavioral therapy (CBT) sering direkomendasikan sebagai bagian dari penanganan anhedonia. Terapi ini bertujuan untuk mengubah pola pikir dan perilaku negatif yang mungkin menjadi faktor pemicu atau memperburuk anhedonia.

Konseling dengan psikolog atau psikiater juga dapat membantu penderita mengatasi masalah emosional yang mendasari anhedonia. Penting bagi penderita anhedonia untuk mencari bantuan medis profesional dan mendapatkan perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mereka.

Apa itu Anhedonia? Kenali Penyebab dan Ciri-Cirinya, Berbeda dengan Introvert
Apa itu Anhedonia? Kenali Penyebab dan Ciri-Cirinya, Berbeda dengan Introvert

Anhedonia adalah ketidakmampuan merasakan kebahagiaan saat melakukan kegiatan yang umumnya dinikmati oleh kebanyakan orang.

Baca Selengkapnya
7 Contoh Depresi dan Penjelasannya, Perlu Diwaspadai
7 Contoh Depresi dan Penjelasannya, Perlu Diwaspadai

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat hidup.

Baca Selengkapnya
Bagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik
Bagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik

Mengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
12 Persiapan Mental yang Penting bagi Mahasiswa yang Merantau Jauh dari Orangtua
12 Persiapan Mental yang Penting bagi Mahasiswa yang Merantau Jauh dari Orangtua

Saat tinggal sendiri dan merantau jauh dari orangtua, mahasiswa perlu melakukan persiapan mental.

Baca Selengkapnya
7 Gejala Awal Depresi yang Perlu Diwaspadai Sebelum Semakin Memburuk
7 Gejala Awal Depresi yang Perlu Diwaspadai Sebelum Semakin Memburuk

Sebelum berubah menjadi depresi, terdapat sejumlah gejala yang perlu dikenali.

Baca Selengkapnya
Tanda Depresi Terselubung yang Perlu Dipahami, Atasi Sebelum Terlambat
Tanda Depresi Terselubung yang Perlu Dipahami, Atasi Sebelum Terlambat

Terjadinya depresi terselubung perlu untuk diwaspadai secara segera agar tidak semakin memburuk.

Baca Selengkapnya
Perlu Diwaspadai! Kenali Ciri Gangguan Kesehatan Mental pada Ibu Hamil
Perlu Diwaspadai! Kenali Ciri Gangguan Kesehatan Mental pada Ibu Hamil

Masalah gangguan kesehatan mental merupakan hal yang perlu diatasi segera terutama ketika terjadi pada ibu hamil.

Baca Selengkapnya
8 Gejala Gangguan Bipolar yang Penting untuk Diwaspadai, dari Perilaku Impulsif Hingga Gangguan Tidur
8 Gejala Gangguan Bipolar yang Penting untuk Diwaspadai, dari Perilaku Impulsif Hingga Gangguan Tidur

Kesehatan mental adalah hal yang harus diperhatikan dengan serius. Salah satu gangguan kesehatan mental yang memerlukan perhatian adalah gangguan bipolar.

Baca Selengkapnya
Kenali 4 Gejala Awal Depresi yang Mungkin Saja Menimpamu, Jangan Diabaikan!
Kenali 4 Gejala Awal Depresi yang Mungkin Saja Menimpamu, Jangan Diabaikan!

Beberapa gejala awal depresi yang mungkin saja dialami, tapi nggak disadari. Apa saja?

Baca Selengkapnya