Terdapat Makam Pejabat Penting Era Hindu-Buddha, Begini Kisah Makam Ledek di Kota Salatiga
Tak banyak orang yang tahu keberadaan makam tua itu.
historyTak banyak orang yang tahu keberadaan makam tua itu.
Terdapat Makam Pejabat Penting Era Hindu-Buddha, Begini Kisah Makam Ledek di Kota Salatiga
Di Kota Salatiga, Jawa Tengah, terdapat sebuah makam kuno yang letaknya cukup tersembunyi. Tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan makam itu.
-
Apa yang ditemukan di makam kuno tersebut? Para ahli menemukan slip tertulis pertama yang terkait dengan kalender kuno dalam sebuah makam kuno yang terawetkan dengan baik.
-
Apa yang ditemukan di makam kuno ini? Penggalian telah mengungkap banyak hal terkait masyarakat kuno, tapi juga masih ada yang mengundang pertanyaan. Pemakaman ini terletak di lapangan di halaman Kastil Fonmon, dekat ujung landasan pacu bandara Cardiff.
-
Bagaimana penemuan makam kuno ini terungkap? Mereka pun lantas meminta bantuan organisasi Arkeologi AOC untuk menganalisinya lebih mendalam.
-
Apa yang ditemukan di dalam makam-makam kuno tersebut? Di antara penemuan di dalam makam tersebut terdapat beberapa mumi, termasuk mumi seorang dewasa, kemungkinan seorang wanita, dan seorang anak yang mungkin meninggal antara usia satu dan dua tahun. Kedua mayat itu ditemukan masih bersebelahan di dalam sarkofagus batu, sebuah misteri yang rencananya akan diselidiki lebih lanjut oleh misi tersebut.
Warga sekitar menyebutnya “Makam Ledek”. Makam ini disebut banyak memiliki kenangan sejarah. Di makam ini pula disemayamkan seorang tokoh yang hidup di abad ke-8 Masehi.
Untuk sampai ke makam itu, pengunjung harus berjalan menyusuri pematang sawah. Di sekitar makam tumbuh pepohonan rindang. Pepohonan itu seperti melindungi makam dari terik matahari maupun hujan.
Di sana terdapat deretan batu yang disusun rapi membentuk kotak persegi. Batu yang paling besar diletakkan di tengah. Di atas deretan batu itu, terdapat kayu kering yang sangat tua. Deretan batu itulah makam tua yang dimaksud.
- Makam Berusia 1000 Tahun Berisi Jasad Wanita Tanpa Wajah, Ternyata Sosok Penting
- Mengunjungi Makam Tan Gee Tjhiang di Salatiga, Kolongmerat Tionghoa pada Era VOC
- Berziarah ke Makam Kyai Damar, Konon Utusan Wali Songo dan Tokoh Penyebar Agama Islam di Semarang
- Menyusuri Makam Lareh Canduang, Saksi Eksistensi Jabatan Adat Buatan Belanda di Minangkabau
- 14.072 Penyelenggara Negara Belum Melaporkan Harta Kekayaan ke KPK
- VIDEO: Keras! Teguran Sri Mulyani Ke Bea Cukai, Viral Beli Sepatu Kena Pajak Rp 30 Juta
Mengutip YouTube Jejak Tempoe Doeloe, di pemakaman itu disemayamkan para penari yang pada masa kolonial Belanda dibunuh secara massal. Pada waktu itu, para penari itu dicurigai pihak Belanda sebagai mata-mata.
Para penari itu dalam bahasa Jawa disebut “ledek”. Inilah alasan kenapa makam tersebut dinamakan “makam ledek”.
Selain makam para penari, di sana juga terdapat makam kuno yang cukup terkenal. Dua makam kuno itu letaknya hanya sejengkal kaki dari makam para penari. Bedanya, kondisi makam kuno itu tampak lebih baik karena rutin dirawat.
Dua makam kuno itu adalah milik pasangan suami istri yang bekerja sebagai turus. Pada abad ke-8, turus adalah petugas pengukur tanah.