Gedung Tua di Semarang Ini Dulunya Jadi Saksi Eksploitasi Kayu Jati di Pulau Jawa, Kini Terbengkalai
Gedung itu terdaftar sebagai situs cagar budaya pada tahun 2020.
Gedung itu terdaftar sebagai situs cagar budaya pada tahun 2020.
Salah satu potensi kekayaan alam di Pulau Jawa adalah kayu jatinya. Hal inilah yang membuat Belanda menduduki dan membangun pusat pemerintahan di pulau ini.
Sejak saat itulah kayu jati yang berada di daerah pelosok Jawa itu dieksploitasi habis-habisan.
Bukti kebesaran perusahaan kayu jati milik Belanda di Pulau Jawa itu salah satunya bisa ditemui di kawasan Kota Lama Semarang. Di sana ada bangunan tua yang kondisinya terbengkalai.
Mengutip YouTube Tri Anaera Vloger, bangunan itu dibangun pada tahun 1911 oleh perusahaan penimbun kayu jati Belanda, de Javasche Bosch Exploitatie Maatschappij.
Perusahaan itu kemudian berubah nama menjadi NV Vereenigde Javasche Houthandel Maatschappij.
Perusahaan yang dulunya memproduksi kayu gelondongan itu kemudian mengubah hasil produksinya menjadi kayu yang siap olah. Pada masanya, perusahaan itu melakukan produksi dengan alat-alat modern berbasis mesin.
Selain memenuhi pasar lokal, perusahaan tersebut juga mengekspor kayu jati ke mancanegara seperti Eropa sehingga kayu jati Jawa banyak dikenal di luar negeri.
Mengutip Semarangkota.go.id, bangunan itu penting karena menjadi petanda industrialisasi Kota Semarang sekaligus transisi kota tersebut menjadi kota modern.
NV Vereenigde Javasche Houthandel Maatschappij mendapat izin dan hak untuk mengeksploitasi hutan jati di daerah Blora dan sekitarnya. Eksploitasi tersebut memicu protes besar dari warga Blora yang kemudian membentuk sebuah gerakan bernama “Samin” yang dipimpin oleh Samin Surosentiko pada tahun 1889.
Bentuk protes warga masyarakat ditunjukkan dengan tidak membayar pajak, tidak mau bekerja di pihak pemerintah Hindia Belanda, dan tidak mau bertugas jaga malam. Gerakan ini direspons oleh banyak warga yang tinggal di seputar Kota Blora. Pemerintah kolonial Belanda pun segera bertindak.
Mengutip YouTube Tri Anaera Vloger, gedung tersebut memiliki arsitektur Indische Tropis dengan dua fasad kembar dan jendela yang tinggi. Saat ini, gedung tersebut digunakan sebagai gedung inventaris perusahaan daerah Jawa Tengah dan dikosongkan karena daerah sekitarnya sering terjadi banjir.
Gedung itu juga pernah dimanfaatkan sebagai gedung konsultat Swedia. Gedung tersebut dinasionalisasi pada tahun 1955 dan terdaftar sebagai situs cagar budaya pada tahun 2020.
Di kampung Sekayu terdapat sebuah masjid yang lebih tua dari Masjid Agung Demak
Baca SelengkapnyaSuasana syahdunya dijamin mampu melengkapi suasana libur akhir tahun di Bandung.
Baca SelengkapnyaKonon desa ini diklaim sebagai "serpihan Surga" di Kabupaten Lumajang
Baca SelengkapnyaWilayah Kelenteng Sam Poo Kong dulunya berada di pinggir laut. Kini jaraknya sekitar 7 km dari bibir pantai
Baca SelengkapnyaDi Desa Ciawi Japura, Cirebon, Jawa Barat, ditemukan sebuah situs batu tulis berusia ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaIndustri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaDi balik hingar bingarnya, Cakung menyimpan banyak kisah unik yang jarang diketahui.
Baca SelengkapnyaKudapan dari Pariaman ini terbuat dari kacang tanah yang dicampur dengan gula aren dan kerap dijadikan oleh-oleh.
Baca SelengkapnyaSitus ini menjadi situs candi tertua di Jawa Tengah
Baca Selengkapnya