Kisah di Balik Keberadaan Batu Punden Keramat di Sukoharjo, Dipercaya sebagai Tempat Bertapa Sunan Kalijaga
Batu itu sempat tidak bisa dipindahkan dari tempat asalnya.
Batu itu sempat tidak bisa dipindahkan dari tempat asalnya.
Di Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, terdapat sebuah batu besar mirip kubus. Masyarakat setempat percaya, batu itu dulunya digunakan sebagai pertapaan Sunan Kalijaga.
Mbah Priyono (81), seorang sesepuh desa setempat, mengatakan bahwa batu itu dulunya berada di pinggir aliran Sungai Bengawan Solo yang letaknya tak jauh dari desa. Bahkan ia menuturkan bahwa batu punden itu tidak bisa terangkat saat hendak dipindahkan.
merdeka.com
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, konon batu itu sempat berbicara kepada salah satu sesepuh desa minta syarat agar bisa terangkat saat akan dipindahkan ke tengah Desa Tambakboyo. Batu itu meminta syarat agar didatangkan penari ledek.
Permintaan sang batu kemudian didengarkan oleh sesepuh desa melalui ilham yang kemudian disampaikan kepada seluruh masyarakat Desa Tambakboyo.
Tak hanya meminta seorang penari ledek, batu itu meminta agar sang penari menari di depan batu tersebut.
“Batu itu tidak bisa terangkat, tetapi sesepuh mendapatkan wisik batu bisa diangkat dan dilestarikan dengan syarat bisa diangkat pada hari Jumat Kliwon,” kata Priyono.
Pada masanya, kawasan Solo, Sukoharjo, dan sekitarnya memiliki banyak penari ledek. Namun sang batu mensyaratkan seorang penari ledek bernama Nyai Sandung.
Konon apabila berhasil dipindahkan, punden tersebut bakal memberikan keamanan dan kesejahteraan untuk semua warga. Hal ini sesuai dengan ucapan ilham yang didengar sesepuh desa waktu itu.
“Nek gelem ngopeni aku, ngerawat aku, aku sanggup gawe aman lan sejahtera warga,” begitulah suara bisikan itu.
Batu itu kemudian difungsikan sebagai pepunden.
Sejak saat itu pula setiap tahunnya pada Jumat Kliwon, masyarakat mengadakan malam tasyakuran. Waktu itu dinilai pas untuk meminta permohonan kepada sang batu untuk kemudian diteruskan pada Sang Pencipta.
Maka tak sedikit warga yang berbondong-bondong hadir di tempat punden berada untuk menyampaikan keinginannya dengan membawa dua sisir pisang raja atau jenis apapun.
merdeka.com
Batu juga bisa tumbuh lebih besar, lebih berat, dan lebih kuat
Baca SelengkapnyaDengan menahan haru, Ganjar menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKorban diduga terjebak asap pekat saat pembakaran lahan, sehingga kesulitan bernapas dan meninggal dunia di lokasi.
Baca SelengkapnyaJumlah pengungsi diperkirakan akan terus bertambah. Api belum berhasil dipadamkan.
Baca SelengkapnyaKekeringan air bersih akibat kemarau di Sumatera Selatan, memakan korban jiwa. Dua orang kakak beradik, tewas saat membersihkan sumur.
Baca SelengkapnyaKuburan kerap diasosiakan dengan hal-hal menyeramkan. Hawa saat memasuki kuburan kerap membuat bulu kuduk merinding.
Baca SelengkapnyaSalah satu jembatan ikonik di Kabupaten Lumajang sempat hancur diterjang banjir lahar Semeru. Tak butuh waktu lama, jembatan tersebut berubah menawan.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaTumbuhan yang satu ini dipercaya orang Batak memiliki khasiat tinggi untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Baca Selengkapnya