
Melihat Keunikan Cikibung, Tradisi 'Kasidah Air' Asal Subang yang Gambarkan Perlindungan Ayah terhadap Anaknya
Nada uniknya tercipta dari tepukan tangan sang ayah di permukaan air sungai.
Nada uniknya tercipta dari tepukan tangan sang ayah di permukaan air sungai.
Dahulu, tradisi Cikibung lazim dilakukan oleh ayah di Kabupaten Subang, Jawa Barat, untuk melindungi anaknya. Tradisi ini biasanya digelar di kawasan leuwi atau sejenis sungai yang cukup dalam pada sore hari.
Warga setempat juga menyebutnya sebagai kasidah air, lantaran pemainnya yang merupakan ayah dan anak laki-laki menepuk-nepuk air hingga menghasilkan nada tertentu mirip kasidahan.
Sayangnya tradisi ini hampir punah, dan sudah sangat langka dilakukan oleh masyarakat di Kota Nanas tersebut. Yuk kenalan lebih dekat dengan Cikibung.
Mengutip kanal YouTube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Selasa (21/11), tradisi ini dilakukan dengan cara menepuk-nepuk air sungai yang dilakukan oleh seorang ayah.
Di sekitarnya terdapat anak laki-lakinya yang mengikuti gerakan tangan sang ayah di sungai hingga menghasilkan nada yang unik.
“Cikibung ini nadanya seperti kasidahan,” kata salah satu pelestari tradisi Cikibung di Kampung Banceuy, Subang, Aki Ndang.
Tradisi Cikibung mulanya dilakukan oleh seorang ayah terhadap anak-anaknya yang tengah belajar mengembala kambing.
Agar berani menyeberangi sungai besar, sang ayah akan mendampingi anak-anaknya untuk pelan-pelan melintasi sungai.
Di sana sang ayah mulai menepuk-nepuk air di depan anak-anaknya, sekaligus untuk melindungi mereka. Saat menepuk-nepuk air itulah nada-nada mirip kasidahan tercipta.
Ditunjukkan Aki Ndang, untuk memainkan Cikibung dimulai dengan mengayunkan tangan kanan ke dalam sungai lalu diikuti dengan memukulkan tangan kiri di bagian permukaan sungai.
Ini akan menghasilkan nada yang unik dari ketukan tangan di air sungai tersebut.
Bisa dibilang Cikibung menjadi satu-satunya tradisi warisan nenek moyang di Kampung Banceuy, Subang.
Tradisi Cikibung juga menjadi simbol interaksi antara manusia dengan alam sekitarnya.
Ini karena air sungai yang sehari-hari dimanfaatkan oleh warga, ternyata juga bisa jadi medium perlindungan sekaligus kesenian yang diciptakan oleh manusia untuk berinterasi.
Cikibung saat ini masih populer di wilayah Kampung Banceuy, namun sudah jarang ada yang melestarikan sehingga perlu dirawat keberadaannya.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saking serunya, tradisi Ngubyag sampai diikuti oleh warga luar kota.
Baca SelengkapnyaTradisi warga Karundang Tengah, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten ini terbilang unik.
Baca SelengkapnyaPria tua ini bukanlah orang sembarangan. Dia masih memiliki darah keturunan Kerajaan Majapahit. Pesan leluhurnya juga masih dipegang teguh. Bahkan kakek ini juga masih menjunjung tradisi ageman Jawa Kuno.
Baca SelengkapnyaTradisi ini digelar sebagai bentuk doa agar terhindar dari bencana dan selalu diberi hasil alam melimpah.
Baca SelengkapnyaTradisi masyarakat Suku Osing yang unik di Desa Kemiran, Glagah, Banyuwangi
Baca SelengkapnyaPenduduk Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, menggelar tradisi Ojung di sekitar sumber mata air Sumber Winong setiap Muharam atau Suro.
Baca SelengkapnyaTarian adu kekuatan dan ketangkasan kaum laki-laki dengan menggunakan senjata berupa rotan sebagai alat pukul dan tameng yang terbuat dari kulit sapi.
Baca Selengkapnya