Kakek ini Keturunan Majapahit, Tinggal di Hutan Masih Pegang Teguh Pesan Leluhur
Pria tua ini bukanlah orang sembarangan. Dia masih memiliki darah keturunan Kerajaan Majapahit. Pesan leluhurnya juga masih dipegang teguh. Bahkan kakek ini juga masih menjunjung tradisi ageman Jawa Kuno.
Pilih Tinggal di Hutan Lereng Gunung Anjasmoro & Tanpa Listrik
Mbah Ji tinggal di rumahnya bersama istri dan anaknya. Di rumahnya tak ada listrik dari PLN. Dia menggunakan penerangan dengan alat tenaga surya yang didapatkan dari pemberian seorang Haji.
Usut punya usut, ternyata warga di sekitar hutan sedari awal memang menolak pemberian fasilitas listrik. Alasannya karena pohon di hutan besar-besar jika tumbang dan terkena kabel bisa berbahaya.
Usia Kepala Tujuh Masih Kuat Angkat Beban 50 Kg
Dilansir Youtube MAS DEN VLOG, meski sudah berusia kepala tujuh, sehari-hari Mbah Ji masih melakukan aktivitas serabutan, mulai dari bertani, hingga mengangkat beban atau kayu bakar yang dicarinya di tengah hutan. Tak tanggung-tanggung ia masih bisa memikul beban kurang lebih 50 kg.
Bukan tanpa alasan, ternyata semua itu diwarisinya dari sang ibu bernama Mbah Marem yang tidak bukan adalah keturunan Kerajaan Majapahit. Sebelumnya dijelaskan jika ibu dari Mbah Ji, Mbah Marem ini wafat di usia 120 tahun.
berita untuk kamu.
"Wah luar biasa ya pak, keturunan Majapahit kuat-kuat ya. Jadi ada unsur dari Majapahitnya," ungkap pria perekam video kagum.
"Iya masih ada darah Majapahit, ya dulu pesannya Mbah dulu gitu," jelas Mbah Ji.
- Dani Mardanih
- Mardani
Jampe Harupat merupakan tradisi lisan orang tua Sunda di zaman dahulu kepada anaknya agar tumbuh dengan kondisi sehat dan baik.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat Melayu Riau, corak pada tenun Siak tidak hanya menjadi hiasan semata, tetapi juga mengandung makna yang mendalam serta berisi nilai-nilai luhur.
Baca SelengkapnyaTarian adu kekuatan dan ketangkasan kaum laki-laki dengan menggunakan senjata berupa rotan sebagai alat pukul dan tameng yang terbuat dari kulit sapi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saking serunya, tradisi Ngubyag sampai diikuti oleh warga luar kota.
Baca SelengkapnyaTradisi masyarakat Suku Osing yang unik di Desa Kemiran, Glagah, Banyuwangi
Baca SelengkapnyaMasyarakat Sunda di Jawa Barat masih melestarikan kegiatan melepas burung merpati sebagai satu rangkaian pernikahan yang sakral.
Baca SelengkapnyaDi sebuah kampung di Garut, Jawa Barat memperlihatkan sebuah tradisi pernikahan yang unik karena membawa seserahan mulai dari kayu bakar hingga domba.
Baca SelengkapnyaMauludan merupakan perayaan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kemuja, Kabupaten Mendo Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Baca SelengkapnyaNirok Nanggok, tradisi masyarakat Belitung saat menangkap ikan ketika musim kemarau telah tiba.
Baca Selengkapnya