Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Melihat Hutan Larangan Leuweung Gede di Ciamis, Dikeramatkan Warga dan Pernah Dapat Penghargaan Kalpataru

Melihat Hutan Larangan Leuweung Gede di Ciamis, Dikeramatkan Warga dan Pernah Dapat Penghargaan Kalpataru

Selain memiliki fungsi spiritual, hutan ini juga memiliki fungsi ekologis bagi perkampungan di sekitarnya.

Hutan larangan Leuweung Gede jadi tempat yang dikeramatkan oleh masyarakat. Kondisinya masih rapat dan hijau, dengan ragam flora dan faunanya yang tumbuh subur.

Melihat Hutan Larangan Leuweung Gede di Ciamis, Dikeramatkan Warga dan Pernah Dapat Penghargaan Kalpataru

Lokasi hutan ini berada di kampung adat Kuta, Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dan pernah mendapat penghargaan Kalpataru dari negara tahun 2002.

Dipercayai oleh warga setempat bahwa hutan ini memiliki kekuatan leluhur, sehingga tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang karena masih dijaga oleh para leluhur. Berikut selengkapnya

Masih alami dan belum tersentuh teknologi

Mengutip YouTube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, hutan Leuweung Gede merupakan hutan sakral yang dipelihara oleh warga kampung adat Kuta.

Lokasinya terpencil, dan jauh dari pusat keramaian di Kabupaten Ciamis, atau berjarak sekitar 40 kilometer dari wilayah perkotaan.

Kondisinya juga masih sangat asri, dan belum tersentuh pembangunan sehingga benar-benar alami sejak zaman nenek moyang.

Jadikan tempat berziarah

Jadikan tempat berziarah

Menurut tokoh di kampung adat Kuta, Aki Maman, di bagian dalam hutan terdapat tempat untuk berziarah kepada leluhur yang dahulu mendirikan kampung tersebut.

Salah satu tokoh yang berpengaruh adalah Prabu Ajar Sukaresi yang berasal dari Kerajaan Galuh ratusan tahun silam. Banyak orang dari luar daerah mengenang kejayaan kerajaan Galuh dengan berdoa di lokasi tersebut.

“Jadi tempat ini untuk tawasul atau permisi kepada leluhur, jadi memang sejak dulu masih dijalani,” kata Aki Maman.

Tak boleh mengubah isi hutan

Saking keramatnya, warga sekitar maupun orang-orang yang datang dilarang mengubah isi maupun bentuk hutan Leuweung Gede.

Ini terkait perintah leluhur yang tidak ingin tempat tersebut rusak, dan supaya tetap lestari.

Penjagaan ini berlaku sampai pohon yang sudah tumbang agar membusuk dengan sendirinya dan tidak boleh dipindahkan.

Hutan seribu pantangan

Hutan seribu pantangan

Selain dilarang mengubah isi dan bentuk hutan, termasuk memindahkan dan menggeser pohon tumbang, lokasi ini juga harus dimasuki oleh orang yang hatinya bersih.

Menurut Aki Maman, orang yang tak boleh masuk di antaranya perempuan yang sedang haid, yang menggunakan perhiasan baik laki maupun perempuan, melepas alas kaki, tidak membuang ludah dan air kencing di sana sampai dilarang mengenakan pakaian hitam.

“Untuk pakaian hitam karena leluhur banyak yang menggunakan baju hitam di masa lalu, dan tidak mau ditiru,” katanya lagi.

Mendapat penghargaan Kalpataru

Di tahun 2002, hutan ini mendapat penghargaan tertinggi di bidang lingkungan oleh presiden RI yang menjabat saat itu.

Ini juga menjadi bukti bahwa hutan tersebut benar-benar berpengaruh bagi kondisi iklim. Memiliki luas hingga 40 hektare, lokasi ini juga memiliki peran untuk ketersediaan air bagi warga di kampung tersebut.

“Ini manfaat utamanya adalah untuk menjaga permukiman karena posisinya di bawah hutan, lalu juga meresap air untuk warga di kampung Kuta dan jadi penyuplai oksigen,” katanya.

Kampung adat Kuta

Adapun hutan Leuweung Gede berada tak jauh dari kampung adat Kuta di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Kampung ini masih menjaga tradisi nenek moyang sejak zaman kerajaan Galuh dan sebelumnya.

Salah satu yang menarik adalah, kampung ini jadi salah satu tempat yang ramah bagi alam karena warganya dilarang mendirikan bangunan menggunakan semen.

Ini untuk mendukung kontur tanah yang labil di lokasi, sehingga tidak memperparah keadaannya.

Melihat Hutan Larangan Leuweung Gede di Ciamis, Dikeramatkan Warga dan Pernah Dapat Penghargaan Kalpataru

Selain itu, apapun yang didirikan warga termasuk rumah, nantinya diharapkan akan kembali ke alam secara alami melalui pembusukan di tanah.

Melihat Hutan Larangan Leuweung Gede di Ciamis, Dikeramatkan Warga dan Pernah Dapat Penghargaan Kalpataru

Artikel ini ditulis oleh
Nisa Mutia sari

Editor Nisa Mutia sari

Reporter
  • Nurul Diva Kautsar

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hutan di Banyuwangi Ini Jadi Rumah Ibadah 6 Agama Berbeda, Bikin Hati Adem Ayem

Hutan di Banyuwangi Ini Jadi Rumah Ibadah 6 Agama Berbeda, Bikin Hati Adem Ayem

Bikin terasa lebih dekat dengan Tuhan dan alam semesta

Baca Selengkapnya icon-hand
Alasan Rok Pramugari Ada Belahan Tingginya, Ternyata Punya Fungsi Tak Main-main

Alasan Rok Pramugari Ada Belahan Tingginya, Ternyata Punya Fungsi Tak Main-main

Pernahkah terpikir mengapa seorang pramugari mengenakan rok dengan belahan yang cukup tinggi pada bagian kaki hingga paha? Ternyata ini fungsinya.

Baca Selengkapnya icon-hand
Kondisi Terkini Kebakaran Hutan Lereng Gunung Lawu, Terjadi Tiga Kali dalam Sebulan

Kondisi Terkini Kebakaran Hutan Lereng Gunung Lawu, Terjadi Tiga Kali dalam Sebulan

Miris, hutan lindung di lereng Gunung Lawu sudah terbakar tiga kali dalam sebulan.

Baca Selengkapnya icon-hand
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hutan Pinus Gunung Selendang 2,5 Hektare di Lumajang Terbakar

Hutan Pinus Gunung Selendang 2,5 Hektare di Lumajang Terbakar

Butuh hampir waktu sekitar 5 jam, api yang membakar kawasan hutan tersebut sudah bisa dikendalikan.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mengunjungi Hutan Mangga di Indramayu, Luasnya 200 Hektare dan Ada Pohon Purba Raksasa

Mengunjungi Hutan Mangga di Indramayu, Luasnya 200 Hektare dan Ada Pohon Purba Raksasa

Ada berbagai hal unik yang bisa ditemui di hutan mangga Indramayu, apa saja itu?

Baca Selengkapnya icon-hand
Dampak Hujan Buatan bagi Lingkungan, Bisa Picu Banjir hingga Pencemaran Tanah

Dampak Hujan Buatan bagi Lingkungan, Bisa Picu Banjir hingga Pencemaran Tanah

Hujan buatan dapat berdampak buruk bagi lingkungan.

Baca Selengkapnya icon-hand
Kebakaran Hutan Muncul di Lereng Gunung Semeru

Kebakaran Hutan Muncul di Lereng Gunung Semeru

Asap terpantau dari lereng Gunung Semeru. Diduga akibat kelalaian warga dan cuaca kering.

Baca Selengkapnya icon-hand