
Mengunjungi Hutan Mangga di Indramayu, Luasnya 200 Hektare dan Ada Pohon Purba Raksasa
Ada berbagai hal unik yang bisa ditemui di hutan mangga Indramayu, apa saja itu?
Ada berbagai hal unik yang bisa ditemui di hutan mangga Indramayu, apa saja itu?
Pada 2002 silam, Indramayu pernah mencatat rekor fantastis penjualan buah mangga di angka satu juta lima ratus kuintal. Ini yang kemudian mengukuhkan daerah tersebut sebagai salah satu penghasil mangga terbesar di Indonesia.
Untuk memenuhi tingginya permintaan di pasaran, ternyata Indramayu memiliki hutan mangga yang jarang diketahui. Luasannya tercatat mencapai 200 hektare hingga jadi yang terbesar di sana.
Ada berbagai hal unik yang bisa ditemui di hutan mangga Indramayu, salah satunya pohon mangga purba raksasa. Penasaran? Yuk, simak selengkapnya.
Mengutip YouTube Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Selasa (21/11), hutan mangga tersebut berada di Desa Mangunjaya, Kecamatan Anjatan.
Sesuai lokasinya, hutan mangga tersebut diketahui bernama Agro Hutan Mangga Mangunjaya.
“Jadi luasannya itu mencapai 200 hektare dan menyatu di satu kawasan, makanya lokasi ini lebih tepat disebut hutan mangga daripada kebun mangga,” kata Camat Anjatah, Rory Firmansyah.
Dari luasan 200 hektare itu, hutan mangga ini kemudian ditanami sebanyak 60 pohon dalam satu hektare.
Jika ditotal, maka hutan tersebut memiliki sebanyak 12 ribu pohon mangga yang keseluruhannya produktif.
“Dalam satu kawasan ini kalau ditotal ada sekitar 12 ribu pohon. Ini perkiraan saja, karena masih dimungkinkan lebih,” katanya lagi.
Pohon-pohon mangga di hutan mangga Kecamatan Anjatan ini ternyata tidak mengenal musim berbuah.
Kawasan tersebut tercatat selalu berbuah setiap tahun, dengan menghasilkan buah mangga yang berkualitas tinggi dan segar.
Pembuahan yang terjadi di tiap waktu ini dilakukan melalui bantuan teknologi pertanian sehingga bisa terus berbuah sepanjang tahun.
“Ini melalui bantuan pupuk, sehingga tiap musim ada tanpa harus menunggu musim mangga,” katanya.
Selain pohon-pohon usia muda, di hutan mangga Kecamatan Anjatan ternyata terdapat pohon mangga purba.
Disampaikan Kepala Desa Mangunjaya, Nurhakim, pohon tersebut memiliki lingkar yang cukup besar.
Pengukuran diameter pohonnya pun harus dilakukan oleh empat orang.
Bagian akarnya sudah dipenuhi daun-daun kecil dan lumut yang menandakan tuanya pohon tersebut.
“Diperkirakan usianya mencapai 130 tahun, pohon mangga ini,” kata Nurhakim.
Salah satu komoditas unggulan adalah mangga garifta yang dibudidayakan di hutan mangga Anjatan.
Buah ini memiliki karakter warna merah yang mencolok, dengan ukuran yang tidak sebesar mangga harumanis. Buah mangga garifta merah ini memiliki karakter rasa yang manis segar.
“Buah mangga garifta merah ini lagi kami coba budidayakan untuk mengimbangi varietas mangga Indramayu yang sudah lebih dulu ada,” tambah Nurhakim.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengunjungi rumah masa remaja Bung Karno, ada lumbung padi hingga tempat tinggal pekerja.
Baca SelengkapnyaButuh hampir waktu sekitar 5 jam, api yang membakar kawasan hutan tersebut sudah bisa dikendalikan.
Baca SelengkapnyaWarga mengeluh masih kesulitan mendapatkan listrik dan air bersih
Baca SelengkapnyaMiris, hutan lindung di lereng Gunung Lawu sudah terbakar tiga kali dalam sebulan.
Baca SelengkapnyaKeindahan surga tersembunyi ini terlindung di tengah lebatnya hutan lindung Nuraksa.
Baca SelengkapnyaWilayah lereng yang paling banyak terbakar di Kecamatan Kubu, Karangasem Bali, dan untuk di Kecamatan Abang
Baca SelengkapnyaDua orang KKB juga sempat terlihat di lokasi kejadian namun kabur meski sudah dilepaskan tembakan.
Baca Selengkapnya