
Mengenal Rontek Perpaduan Musik Tradisional dan Modern Khas Pacitan, Awalnya untuk Bangunkan Orang Sahur
Musik ini muncul saat warga tidak mampu beli gamelan.
Musik ini muncul saat warga tidak mampu beli gamelan.
Rontek (ronda tetek) dikenal sebagai musik tradisional untuk membangunkan sahur di Pacitan. Musik ini sudah marak dijumpai sekitar tahun 1966. Pemanfaatan bambu sebagai bahan baku membuat alat musik muncul karena warga saat itu tak mampu beli gamelan.
(Instagram @inb_indratanurbayuaji)
Pada tahun 1960-an, kesenian yang sudah banyak dimainkan di Pacitan adalah ketoprak dan wayang orang. Uniknya, warga Pacitan menyiasati alat musik pengiring ketoprak dan wayang dengan hasil karya mereka sendiri. Dikarenakan gamelan sebagai pengiring asli kedua kesenian tersebut mahal, warga berinisiatif membuat alat musik dari bambu. Pada pembuatannya, bambu dilubangi bagian tengahnya dengan bentuk persegi untuk menimbulkan bunyi berirama. Alat musik tersebut disebut tetek, karena bunyi yang dihasilkan terdengar tek...tek...tek.
Alat musik tetek kemudian identik dengan kegiatan ronda malam atau siskamling. Selanjutnya muncul istilah rontek (ronda tetek). Pada bulan Ramadan, rontek menjadi sarana membangunankan orang sahur.
(Instagram @inb_indratanurbayuaji)
Rontek muncul karena di Pacitan banyak ditemui pohon bambu. Warga setempat kemudian menyulap tanaman lokal itu jadi alat musik.
Mengutip buku Rontek Seni Ikonik Pacitan (STKIP Pacitan, 2021), ada beragam jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik rontek, mulai dari bambu ori, wulung, ampel, hingga bambu betung.
(Foto: Freepik)
Rontek adalah seni tradisional yang mengalami perkembangan unik. Awalnya rontek eksis di beberapa
lingkungan dengan tujuan utama untuk membangunkan sahur. Kini, seni ini menjadi populer karena penikmatnya cukup banyak. Selain itu, rontek juga menyesuaikan selera pendengarnya. Saat ini, rontek tidak hanya dimainkan sendiri tetapi dikombinasikan dengan berbagai alat musik lain seperti kendang, beduk, kenong, gong, dan seruling. Secara prinsip, kesenian rontek harus menghasilkan irama musik yang rancak tapi enak didengar.
Saat ini, rontek telah menjadi musik populer di kalangan warga Pacitan. Pemkab Pacitan berinisiatif menggelar Festival Rontek setiap setahun sekali. Festival ini menjadi upaya pelesatarian kesenian khas Pacitan sekaligus dapat mendongkrak ekonomi masyarakat setempat.
(Instagram @inb_indratanurbayuaji)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alat musik tradisional ini dulu muncul saat masa pagebluk
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan kesenian tradisional lainnya, Jipeng menggunakan iringan alat musik modern.
Baca SelengkapnyaGajeuma menjadi alat musik yang berfungsi sebagai pengiring lagu-lagu tradisional yang ada di Mentawai.
Baca SelengkapnyaDengan mengetahui ciri-ciri kedua jenis musik tersebut, seseorang bisa membedakan antara musik tradisional dan modern.
Baca SelengkapnyaProvinsi Aceh memiliki ragam jenis alat musik tradisional, salah satunya Bangsi Alas yang tumbuh dan berkembang di Lembah Alas, Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaPada 2016, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah menetapkan canang kayu sebagai Warisan Budaya Takbenda dari Aceh,
Baca SelengkapnyaMusik tradisional Ghazal punya keunikan tersendiri.
Baca Selengkapnya