Mengenal Malassezia, Jamur Penyebab Rambut Berketombe
Boleh dibilang sebagian besar orang pernah masalah rambut berketombe. Masalah ini pun lazim terjadi pada siapa saja di kulit kepala. Namun, sudahkah mengatahui kira-kira apa yang menyebabkan ketombe di rambut dan kulit kepala ini? Ternyata penyebab utama dari masalah ketombe pada rambut dan kulit kepala diakibatkan oleh jamur bernama Malassezia yang ada di kulit kepala manusia.
Jamur Patogen
Jamur Malassezia furfur sebelumnya dikenal sebagai Pityrosporum orbiculare, Pityrosporum ovale, dan Pityrosporum furfur.
Jamur patogen ini tergabung dalam divisi Basidiomycota dan famili Malasseziaceae. Namanya diambil dari seorang dokter asal Prancis, Louis-Charles Malassez. Menariknya, tidak cuma ketombe, jamur Malassezia juga disebut-sebut bertanggung jawab atas munculnya panu dan dermatitis seboroik. Dampak ini sebenarnya tidak berbahaya tetapi dapat mengganggu aktivitas, karena bisa memicu rasa gatal-gatal.
Mencari Makan di Kulit Kepala
Kulit kepala manusia memiliki kelenjar yang memproduksi keringat atau yang dikenal dengan sebutan sebum.
Nah, sebum berfungsi untuk melindungi kulit kepala dari bakteri dan juga melembapkan kulit kepala. Hanya saja, jamur alami yang berada pada kulit kepala manusia, Malassezia, memakan substansi lemak yang terkandung dalam sebum. Saat jamur Malassezia ini memakan substansi lemak yang ada dalam sebum, jamur tersebut kemudian menghasilkan sisa pencernaan berupa asam lemak yang justru dapat membuat kulit kepala iritasi.
berita untuk kamu.
Akibatnya, metabolisme dan pertumbuhan sel kulit kepala yang baru menjadi terhambat.
Lebih lanjut, pertumbuhan sel kulit kepala yang terganggu akan menimbulkan pengelupasan kulit kepala, Tandanya muncul serpihan kulit mati berwarna putih yang bisa menyebabkan gatal dan dinamakan ketombe.
Tak Melulu Menyebabkan Ketombe
Meski demikian, tak semua kondisi akibat jamur Malassezia ini menyebabkan ketombe. Hal ini karena daya tahan kulit kepala setiap orang turut memengaruhi.
Masa Kemunculan Ketombe
Ketombe biasanya mulai muncul pada usia antara 10-20 tahun dan juga terjadi pada 40 persen orang yang berusia di atas 30 tahun.
Kondisi kulit kepala yang berketombe bisa menjadi kondisi yang cukup parah pada kulit kepala, tetapi masih bisa dikontrol dengan perawatan yang tepat. Salah satunya dengan melakukan perawatan rutin mulai dari keramas secara teratur paling tidak dua hari sekali. Pilihlah sampo anti-ketombe, sampo yang mengandung bahan-bahan yang dapat mengurangi minyak berlebih, dan mencegah penumpukan sel kulit mati. Setelah itu, bilas rambut sampai bersih agar masalah ketombe tak muncul lagi.
- Iwan Tantomi
Kelembaban tinggi, suhu yang rendah, dan paparan air hujan dapat menjadi faktor pemicu munculnya berbagai masalah kulit selama musim hujan.
Baca SelengkapnyaRisiko lain yang dapat dialami akibat kebiasaan tidur dengan rambut basah adalah terjadinya kurap kulit kepala.
Baca SelengkapnyaMusim hujan membuat berbagai jenis mikroba mudah berkembang biak, hal itu menyebabkan beberapa penyakit sering datang saat musim penghujan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jeruk purut bukan hanya memberikan kelezatan pada masakan tetapi juga menyimpan sejuta manfaat untuk kesehatan tubuh.
Baca SelengkapnyaBerbagai pewarna pada makanan bisa menyebabkan dampak pada kesehatan termasuk efek alergi.
Baca SelengkapnyaGejala antraks muncul tergantung pada bagaimana kita terinfeksi oleh bakteri penyebabnya, bisa melalui kulit, pernapasan, hingga jarum suntik.
Baca SelengkapnyaMaltodekstrin, meskipun memiliki fungsi yang bermanfaat, dapat memiliki dampak negatif terutama pada kesehatan pencernaan anak-anak.
Baca SelengkapnyaBagian tubuh yang sering mengalami pecah adalah tumit kaki. Banyak hal yang menyebabkan tumit menjadi pecah-pecah dan kasar. Ada 9 bahan alami untuk mengatasiny
Baca SelengkapnyaBeragam manfaat tahu bagi kesehatan yang ternyata cukup banyak. Bisa turunkan risiko diabetes hingga lindungi ginjal.
Baca Selengkapnya