TNI bakal kirim Kopassus ke Afghanistan
Merdeka.com - Kementerian Luar Negeri menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk keamanan di Kabul, Afghanistan. Nantinya TNI akan mengirim Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ke Kabul. Tim pengamanan akan dikirim pada awal 2018.
"Ini pembicaraan cukup lama sudah dari sejak 2016. Alhamdulillah hari ini bisa tandatangan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri Jakarta, Rabu (20/12).
Pemilihan Kabul sebagai tempat pengiriman tim Kopassus karena daerah itu terbilang rawan dan berbahaya.
"Terkait TNI, dari penilaian kita, ada keperluan pengamanan ekstra di daerah tersebut karena itu kita bicara dengan TNI dan MoU-nya ada dan kita pakai adalah Kabul," kata Retno.
Menurut Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Cecep Herawan, kementerian luar negeri Afghanishtan juga sudah memberikan izin lisan bagi penempatan personel TNI yang ada di Kedutaan Besar Republik Indonesia Kabul.
"Besar harapan kami pembahasan perjanjian dan kerjasama di antara kedua instansi dapat segera kita selesaikan, sehingga pengiriman tim pengaman TNI di KBRI Kabul dapat dilaksanakan pada awal 2018" kata Cecep.
Retno mengatakan ini bukan pertama kalinya Kemlu dan TNI bekerjasama.
"Dulu waktu saya masih jadi dubes di Belanda ada 4 Kopassus yang bertugas di sana. Sekarang kita fokus di wilayah rawan konflik atau berbahaya," kata dia.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaRosan Roeslani menemui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di Kantor Kemensetneg Jakarta
Baca SelengkapnyaHari Kostrad memperingati berdirinya Komando Strategis Angkatan Darat pada tanggal 6 Maret 1961, yang kemudian menjadi bagian penting dalam pertahanan negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang hari pencoblosan Pemilu 2024, TNI AD menyiapkan sejumlah rangkaian antisipasi pengamanan
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaMereka menduga ada pihak yang memainkan isu ini untuk menyudutkan paslon nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Negeri Jakarta Timur pun menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca SelengkapnyaPenggantian nama KKB menjadi OPM itu berdasarkan Surat Telegram (ST) Nomor : STR/41/2024.
Baca Selengkapnya