'Profesor Halal' dari Indonesia raih penghargaan dari Raja Salman
Merdeka.com - Ilmuwan Indonesia Profesor Irwandi Jaswir menyabet penghargaan bergengsi di Arab Saudi dan dunia Islam, yakni King Faisal International Prize 2018.
Irwandi memenangi kategori penghargaan Jasa kepada Islam (Service to Islam).
Kemenangan Irwandi disampaikan langsung oleh Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud dalam acara megah yang diselenggarakan di Hotel Faisaliyah, Riyadh, pada Senin malam kemarin.
Profesor Irwandi (48), kelahiran Medan, dikenal dengan julukan "Profesor Halal". Julukan itu ia peroleh atas kontribusinya yang besar dalam pengembangan Halal Science.
Kontribusinya mempermudah umat Islam dalam mendeteksi unsur haram pada makanan atau produk lainnya, seperti obat dan kosmetik.
"Sebuah kebanggaan luar biasa, ada anak bangsa yang berhasil menggondol penghargaan bergengsi tersebut. Ini adalah adalah penghargaan nyata dunia internasional untuk para intelektual Indonesia," kata Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel yang hadir sebagai undangan VVIP dari Yayasan King Faisal, seperti dikutip dari rilis resmi yang diterima Liputan6.com (28/3).
"Bangga juga ketika malam pagelaran supermewah tersebut, saya melihat bendera Merah Putih berjejer di antara enam bendera, yaitu Arab Saudi, Inggris, Amerika Serikat, Yordania, Tunisia dan Indonesia," kata Agus Maftuh.
Irwandi Jaswir ©2018 Merdeka.com
Dalam sambutan singkatnya di hadapan Raja Salman dan hadirin, Profesor Irwandi Jaswir mengajak peneliti Islam seluruh dunia untuk terus berkarya dan menyumbangkan pemikiran-pemikiran dan penelitian ilmiahnya kepada Islam di semua aspek disiplin ilmu sebagai sumbangan untuk kemanusiaan.
Dalam kesempatan terpisah, Irwandi di KBRI Arab Saudi berbagi pengalamannya sejak dari IPB sampai IIUM Malaysia terkait dengan konsistensinya untuk melakukan penelitian Industri Halal dan juga pengalamannya dalam berinteraksi dengan negara-negara yang fokus terhadap produk halal seperti Korea, Jepang, Selandia Baru, Australia dan Brasil.
Ia juga berharap Indonesia akan mendapatkan manfaat besar peluang market ini sebagai produsen industri halal.
Dubes Maftuh menjelaskan, selain Irwandi, penghargaan bergengsi itu pernah dianugerahkan kepada 46 tokoh dan institusi, di antaranya adalah Abul Hasan an-Nadwi (India), Recep Tayib Erdogan, Syeikh Hasanain Makhlouf, Syeikh Gad al-Haq Ali Gad al-Haq, M. Natsir (Indonesia), Roger Garaudy, Universitas al-Azhar, Mahatir Muhammad dan semua Raja Saudi pasca Raja Faisal.
Penghargaan King Faisal Prize diberikan dalam lima kategori, yaitu Pelayanan kepada Islam (Service to Islam) untuk Indonesia, Studi Islam (Islamic Studies) untuk Yordania, Bahasa Arab dan Literature (Arabic Language and Literature) untuk Tunisia , Obat (Medicine) untuk Amerika, dan Sains (Science) untuk Inggris.
Profesor Irwandi Jaswir adalah orang ke-2 setelah Dr. Mohammad Natsir (Perdana Menteri ke-5 Indonesia) yang menerima penghargaan yang seringkali disebut 'Nobel' dalam dunia Arab dan Islam.
Penghargaan dalam kategori Jasa Kepada Islam (Service to Islam), sebagaimana yang diberikan kedua anak bangsa tersebut, juga diberikan kepada kepada tokoh-tokoh dunia yang dianggap telah melakukan upaya-upaya yang luar biasa dalam mempromosikan Islam sebagai agama yang toleran atau memiliki karya-karya yang didedikasikan untuk kemajuan dan kesejahteraan umat Islam.
Profesor Irwandi Jaswir lahir pada 20 Desember 1970 di Medan, Indonesia. Menyelesaikan S1-nya di Institut Pertanian Bogor dan melanjutkan S-2 serta S-3 di International Islamic University Malaysia (IIUM).
Publikasi internasional Profesor Irwandi Jaswir terdiri dari 75 tulisan ilmiah, 30 buku dan 150 karya ilmiah, selain 60 jenis penghargaan nasional dan internasional yang telah dikantonginya.
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Eks Pangkostrad Berduka
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Eks Pangkostrad berduka. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaIlmuwan ini Dikenal Jahil, Tapi Penemuannya Pernah Dapat Nobel Prize
Sebagai ilmuwan, ia pun tak suka hal-hal yang melulu serius. Ia sering melakukan kejahilan kepada teman-temannya.
Baca SelengkapnyaBersih-bersih Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini Hilangkan Jamur pada Pintu Kulkas Tanpa Disikat
Untuk menyambut Ramadan dan Hari Raya, menjaga kebersihan kulkas agar makanan tetap segar menjadi sangat penting. Berikut adalah tips untuk membersihkannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Binatang Ini Halal & Banyak Dikonsumsi Warga di Arab Saudi Tapi Tak Dimakan Rasulullah, Apa Itu?
Siapa sangka, hewan yang halal secara hukum Islam tersebut ternyata sama sekali tak dikonsumsi Rasulullah.
Baca SelengkapnyaDaftar 4 Alumni Kampus Inggris Asal Indonesia Terima Penghargaan dari British Council
Para lulusan kampus Inggris tersebut dapat mendaftarkan diri dan organisasi yang mereka gagas, yang memberikan dampak nyata bagi Indonesia.
Baca SelengkapnyaUlama Indonesia Tolak Mobil Mewah dari Raja Arab Saudi, Alasannya Bikin Haru
Natsir istimewa karena jujur. Menolak hadiah mobil dari pengusaha dan Raja Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaTiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan
Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaUlama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud
Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaCerita Megawati di Balik Kesuksesan NU dan Muhammadiyah Raih Anugerah Zayed Award
Megawati dipercaya sebagai salah satu juri atas permintaan Imam Besar Al Azhar, Prof Ahmad el Thayyeb,
Baca Selengkapnya