Pelaku Penembakan di New Jersey Pendukung Anti-Semit & Sengaja Targetkan Toko Yahudi
Merdeka.com - Penjahat yang terlibat dalam aksi penembakan di Kota Jersey, New Jersey, Amerika Serikat yang membuat enam orang tewas, termasuk salah seorang anggota polisi, dikaitkan dengan gerakan Black Hebrew Israelite, dan diketahui menerbitkan unggahan anti-Semit secara online, kata pejabat penegak hukum pada Rabu kemarin.
Kekerasan yang terjadi pada Selasa tersebut berlangsung di supermarket Yahudi dimana tiga warga juga terbunuh. Pihak berwenang meyakini pelaku sengaja menargetkan supermarket tersebut. Dua pelaku penembakan diidentifikasi atas nama David N. Anderson (47) dan Francine Graham (50).
Anderson disebut berkaitan dengan gerakan Black Hebrew Israelite, kendati perannya dalam gerakan tersebut belum jelas, kata penegak hukum dilansir dari The New York Times, Kamis (12/12).
Black Hebrew Israelites, tak memiliki kaitan dengan Yahudi arus utama, digambarkan sebagai kelompok kebencian oleh Southern Poverty Law Center, sebuah kelompok advokasi hukum yang melacak gerakan semacam itu. Pihak berwenang juga mencurigai kedua pelaku terlibat dalam sebuah pembunuhan di Bayonne, New Jersey, menurut Jaksa Agung New Jersey, Gurbir S. Grewal.
Tiga korban yang berada dalam supermarket diidentifikasi sebagai Mindel Ferencz (33) yang mengelola supermarket dengan suaminya; Moshe Deutsch (24) mahasiswa rabbi Yahudi yang tinggal di Brooklyn; dan Miguel Douglas Rodriguez (49) petugas supermarket.
Salah satu warga lainnya yang berada dalam toko terluka tapi berhasil melarikan diri, kata Grewal. Anggota polisi Kota Jersey yang tewas diidentifikasi sebagai Joe Seals.
Manifesto Anti-Semit
Penyidik juga menemukan catatan manifesto di dalam mobil pelaku, kata penegak hukum dan pejabat lainnya yang menangani insiden tersebut. Dokumen manifesto itu singkat dan 'melantur', tak ada motif jelas pelaku melakukan aksi tersebut. Penyidik juga menemukan bom pipa aktif di dalam mobil.
Wali Kota Jersey, Steven Fulop mengatakan unggahan online Anderson termasuk 'sentimen positif' terhadap kelompok anti-Semit, dibagikan di Facebook.
Para pengikut gerakan Black Hebrew Israelites umumnya percaya 12 suku Israel yang didefinisikan dalam Perjanjian Lama adalah kelompok etnis atau bangsa yang berbeda, dan bahwa orang kulit putih tidak termasuk di dalamnya.
"Mereka memandang orang Yahudi sebagai penipu," kata Direktur Proyek Intelejen di Pusat Hukum Kemiskinan Selatan, Heidi Beirich.
Dia menambahkan bahwa gerakan tersebut tak diketahui pernah melakukan aksi kekerasan massal.
Dalam konferensi pers Rabu, Grewal mengatakan dia tak akan mengomentari motif pelaku.
"Kami berupaya mempelajari motif pelaku, dan apakah ada kemungkinan keterlibatan orang lain di samping kedua pelaku," jelasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konotasi kata baru "israeled" ini negatif, mengacu pada tindakan Israel di Palestina, tanah jajahannya.
Baca SelengkapnyaThe Intercept melakukan analisis terhadap lebih dari 1.000 artikel yang diterbitkan media-media Barat terkait agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaNew York Times: Hamas Bertempur Pakai Senjata Buatan Israel
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Israel adalah sebuah negara yang terletak di Timur Tengah, dikenal sebagai tanah air bagi komunitas Yahudi yang signifikan. Namun, di balik citra ini, banyak
Baca SelengkapnyaPejabat dan Tentara Israel Akui Sebagian Besar Korban Tewas yang Dianggap “Teroris” adalah Warga Sipil
Baca SelengkapnyaViral video tentara wanita Israel yang sempat hina Palestina kini ditawan Hamas. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaDi balik kuatnya gempuran dari pasukan Israel, ada hal tak terduga yang terjadi. Sejumlah tentara IDF justru dilaporkan mengalami infeksi.
Baca SelengkapnyaMereka yang menolak ikut wajib militer terancam dipenjara.
Baca SelengkapnyaSepanjang Israel membombardir Jaur Gaza, berbagai potret memilukan terekam kamera para jurnalis. Simak foto-fotonya!
Baca Selengkapnya