PBB: Rumah Menjadi Tempat Paling Berbahaya Bagi Kaum Perempuan
Merdeka.com - Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari separuh perempuan yang meninggal di seluruh dunia pada tahun lalu tewas dibunuh oleh pasangan mereka atau anggota keluarganya sendiri. Hal ini menjadikan rumah adalah tempat paling berbahaya bagi seorang perempuan.
Dalam statistik yang dirilis pada Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan, Kantor PBB urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) menghitung, dari total 87.000 kasus pembunuhan perempuan di seluruh dunia pada 2017, sekitar 50.000 atau 58 persen dilakukan oleh pihak intim atau anggota keluarga korban itu sendiri dan sekitar 30.000 atau 34 persen dilakukan oleh pasangan korban.
"Jumlah ini berarti ada enam perempuan yang dibunuh setiap jam oleh orang yang mereka kenal," kata ketua UNODC Yury Fedotov, seperti dikutip dari Asia One, Senin (26/11).
Sebagian besar sekitar 80 persen korban pembunuhan di seluruh dunia adalah laki-laki, tetapi perempuan terus menjadi korban tertinggi karena akibat dari ketidaksetaraan gender, diskriminasi dan stereotip negatif.
"Mereka juga yang paling mungkin dibunuh oleh pasangan intim dan keluarga, hal ini menjadikan rumah tempat paling berbahaya bagi seorang wanita," katanya.
"Fakta bahwa perempuan terus dipengaruhi oleh jenis kekerasan seperti ini yang membuktikan bahwa adanya indikasi ketidakseimbangan dalam hubungan kekuasaan antara perempuan dan laki-laki di dalam lingkup domestik," tambahnya.
UNODC menghitung secara global korban pembunuhan terhadap perempuan mencapai sekitar 1,3 korban per 100.000 penduduk perempuan.
Studi ini menemukan bahwa Afrika dan Amerika menjadi tempat perempuan paling berisiko dibunuh oleh pasangan intim atau anggota keluarganya.
Di Afrika, angka ini mencapai sekitar 3,1 korban per 100.000 penduduk perempuan, sementara tingkat di Amerika adalah 1,6 korban, di Oceania 1,3 dan di Asia 0,9.
Sedangkan tingkat terendah ditemukan di Eropa, dengan 0,7 korban per 100.000 penduduk perempuan.
Berdasarkan hasil UNODC, tidak ada kemajuan yang nyata dalam beberapa tahun terakhir ini untuk memerangi kasus ini, meskipun sudah ada undang-undang dan program yang dikembangkan untuk memberantas kekerasan terhadap perempuan.
Kesimpulan dari laporan itu menyoroti kebutuhan untuk pencegahan kejahatan yang efektif dan respons peradilan pidana terhadap kekerasan yang menimpa perempuan.
UNODC juga menekankan perlu langkah-langkah untuk meningkatkan keselamatan dan memberdayakan para korban yang berpotensi terkena kasus ini sambil menahan para pelaku pelecehan yang bertanggung jawab atas perbuatannya.
Penelitian ini juga menyerukan agar ada koordinasi yang lebih besar antara polisi dan sistem peradilan, serta layanan kesehatan dan sosial. UNODC mengatakan, solusi lainnya adalah melibatkan kaum laki-laki termasuk dalam pendidikan dari usia dini.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perempuan Tua Ditemukan Tewas Berlumuran Darah dalam Rumahnya di Bekasi
Perempuan Tua Ditemukan Tewas Berlumuran Darah dalam Rumahnya di Bekasi
Baca SelengkapnyaDari Luar Rumah Sederhana Ini Tampak Biasa Saja, Dalamnya Ternyata Bisa Dihuni Puluhan Keluarga, Begini Penampakannya
Siapa sangka, rumah sederhana ini bisa dihuni puluhan keluarga.
Baca SelengkapnyaPria Ini Perlihatkan Suasana IKN di Malam Hari, Pemandangannya Indah Memukau
Pria ini memperlihatkan suasana IKN di malam hari yang begitu indah. Banyak pepohonan dan lampu-lampu yang bersinar terang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tinggal di Rumah Seharga Rp200 Miliar, Begini Penampakan Dapur Mewah Nia Ramadhani yang Bersih Banget
Kehidupan Nia yang kini dipenuhi dengan kemewahan benar-benar mencuri perhatian masyarakat.
Baca SelengkapnyaLagi Duduk di Depan Halaman Rumah, Seorang Pria di Dekai Papua Ditusuk OTK
Saksi Y dan saksi W pun langsung memberikan pertolongan pertama kepada korban.
Baca SelengkapnyaDulu Tinggal di Rumah Kayu, Pria Ini Bagikan Perubahan Hidupnya Setelah Jadi TKI Jepang
Abdul menghabiskan waktu kurang lebih 7 tahun untuk mengubah hidupnya di kampung.
Baca SelengkapnyaKini Terasa Hampa, Wanita Ini Bagikan Perbedaan Suasana Rumah Saat Lebaran dan Setelahnya
Rumah yang minggu lalu ramai oleh anak, cucu, menantu, hingga saudara-saudara yang mudik kini sudah kembali sepi.
Baca SelengkapnyaKehilangan Orang Tua dalam Waktu Berdekatan, Perempuan Ini Ungkap Cara Tuhan Membahagiakannya
Kedua perempuan ini meninggal dengan selisih waktu hanya 2 bulan saja.
Baca SelengkapnyaKepergok Mengintip ke Kamar Mandi, Seorang Pria Bunuh Calon Adik Ipar
Pelaku dan korban sempat cekcok dan melangsungkan penganiayaan hingga meninggal dunia.
Baca Selengkapnya