Korea Utara Gelar Maraton Internasional Pyongyang Setelah Enam Tahun, Diikuti Ratusan Pelari dari Berbagai Negara
Maraton Internasional Pyongyang kembali digelar setelah enam tahun, melibatkan pelari dari berbagai negara dan perayaan ulang tahun Kim Il Sung.

Korea Utara kembali menggelar Maraton Internasional Pyongyang pada Minggu, 6 April 2025, setelah enam tahun tidak dilaksanakan. Acara ini menjadi sorotan internasional karena melibatkan ratusan pelari dari berbagai negara, termasuk China dan Rumania. Sekitar 200 wisatawan juga memasuki Pyongyang pada tanggal 4 dan 5 April untuk menyaksikan dan berpartisipasi dalam perlombaan ini, menandakan langkah awal Korea Utara dalam membuka kembali perbatasan setelah pandemi COVID-19.
Maraton ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga bagian dari perayaan ulang tahun Kim Il Sung, pendiri Korea Utara, yang jatuh pada tanggal 15 April. Hal ini membuat acara ini semakin istimewa bagi warga setempat, yang antusias menyaksikan perlombaan tersebut. Para pelari asing yang berpartisipasi dalam maraton ini berlatih di sebuah hotel di Pyongyang sebelum perlombaan dimulai, menambah nuansa internasional pada event tersebut.
Lintasan maraton membawa para pelari melewati pusat kota Pyongyang, mengunjungi berbagai tempat penting, sebelum menuju daerah pedesaan di luar kota dan kembali ke stadion yang dipenuhi sekitar 50.000 penonton. Simon Cockerell, manajer umum di Koryo Tours, menyatakan, "Kami sangat senang melihat pelari internasional kembali ke Korea Utara untuk maraton ini. Ini adalah kesempatan langka untuk melihat Pyongyang dari dekat dan merasakan semangat olahraga di negara ini."
Partisipasi Internasional dan Persiapan Maraton
Maraton ini diikuti oleh pelari dari berbagai negara, termasuk Tiongkok dan Rumania, yang menunjukkan minat global terhadap acara ini. Koryo Tours, sebagai mitra resmi maraton, berperan penting dalam proses pendaftaran peserta internasional. Mereka memastikan bahwa semua pelari asing mendapatkan pengalaman yang lancar dan menyenangkan selama berada di Korea Utara.
Pelari yang datang dari luar negeri berlatih di hotel lokal, memanfaatkan waktu sebelum perlombaan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan kondisi cuaca di Pyongyang. Menurut laporan dari kantor berita negara KCNA, kehadiran pelari asing ini menjadi simbol pembukaan Korea Utara terhadap dunia luar, meskipun negara tersebut masih belum sepenuhnya terbuka untuk pariwisata umum.
“Kami berharap acara ini bisa menjadi jembatan untuk mempererat hubungan internasional melalui olahraga,” tambah Cockerell dalam unggahannya di Instagram, menunjukkan gambar-gambar pelari yang berlatih di jalanan Pyongyang. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada banyak tantangan, semangat olahraga tetap dapat menyatukan orang dari berbagai latar belakang.
Lintasan Maraton dan Suasana Acara
Lintasan maraton dirancang untuk memberikan pengalaman yang unik bagi para pelari dan penonton. Mereka melewati berbagai landmark penting di Pyongyang, yang memberikan pandangan menarik tentang budaya dan sejarah negara tersebut. Selain itu, suasana di stadion sangat meriah, dengan sekitar 50.000 penonton lokal yang memberikan dukungan kepada para pelari.
Acara ini juga menjadi kesempatan bagi warga lokal untuk merayakan ulang tahun Kim Il Sung dengan cara yang berbeda. Banyak penonton yang mengenakan pakaian tradisional dan membawa spanduk untuk mendukung pelari, menciptakan atmosfer yang penuh semangat. "Kehadiran pelari asing memberikan warna baru bagi perayaan ini," ungkap salah satu penonton yang hadir di stadion.
Maraton ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebuah perayaan yang menunjukkan semangat persatuan dan kebanggaan nasional. Dengan adanya pelari dari berbagai negara, diharapkan dapat membuka dialog baru antara Korea Utara dan dunia luar melalui olahraga.
Sebagai bagian dari perayaan, acara ini juga menandai langkah kecil menuju normalisasi hubungan Korea Utara dengan negara-negara lain setelah pembatasan yang ketat selama pandemi. Meskipun perjalanan internasional masih dibatasi, maraton ini menjadi simbol harapan bagi banyak orang.