Kaisar China Kuno Dikubur dengan Baju dari Ribuan Lempengan Giok Lalu Dijahit dengan Benang Emas, Dipercaya Bisa Lindungi Roh di Akhirat
Pembuatan baju pemakaman ini membutuhkan waktu sampai 10 tahun.
Sekitar 2.000 tahun lalu di era Dinasti Han (berkuasa dari tahun 206 SM sampai 220 Masehi), kaisar dan pejabat China kuno ketika meninggal dunia dimakamkan dengan baju khusus. Baju ini terbuat dari ribuan lempengan atau potongan batu giok dan dijahit dengan benang emas.
Baju ini dibuat oleh pengrajin khusus, seperti dikutip dari Live Science, Rabu (18/9).
-
Mengapa orang China kuno dikubur dengan baju giok? Para penguasa awal Dinasti Han mulai percaya bahwa giok dapat menjaga tubuh fisik dan roh setelah kematian. Oleh karena itu, cakram giok baik besar maupun kecil ditempatkan di sekitar jenazah di berbagai pemakaman. Praktik ini berkembang menjadi pemakaman baju giok yang dihiasi, di mana jenazah sepenuhnya dilapisi dengan ribuan potongan giok yang diukir dan diasah, dijahit bersama dengan benang.
-
Apa yang ditemukan di makam China? Makam ini awalnya digali pada 2020 di Kota Datong, Provinsi Shanxi, China utara.
-
Siapa yang dikubur dengan baju besi lengkap? Mereka menemukan kerangka Prajurit Avar Pannonia yang dikubur masih menggunakan setelah baju besi lengkap.
-
Apa yang ditemukan di makam kaisar? Makam tersebut dijaga oleh patung tentara terakota dengan tujuan untuk melindungi kaisar di kehidupan akhirat.
-
Harta karun apa ditemukan di Makam Kuno Dinasti Han? Makam ini berisi harta karun dan milik sebuah keluarga kuno yang tinggal di bagian timur China.
-
Siapa yang dimakamkan di pemakaman kerajaan? Semua ini menunjuk pada seseorang berpangkat tinggi—mungkin seorang komandan atau panglima militer—yang dikebumikan di makam ini.
Baju ini ditujukan sebagai "baju besi", untuk melindungi orang yang meninggal di akhirat dan untuk mencegah hancurnya tubuh jenazah, menurut UNESCO.
Keluarga kerajaan Han kuno juga meyakini pakaian ini bisa melindungi roh orang yang telah meninggal.
“Setelan pakaian batu giok melindungi tubuh dan jiwa secara keseluruhan, memungkinkan orang yang meninggal mencapai keabadian,” menurut Metropolitan Museum of Art di New York City.
Meskipun teks-teks kuno telah merujuk pada pakaian tersebut, baru pada tahun 1968 para arkeolog menemukan pakaian tersebut di provinsi Hebei di timur laut China. Pakaian tersebut digunakan dalam pemakaman penguasa Dinasti Han Liu Sheng, Pangeran Zhongshan, dan istrinya, Putri Dou Wan.
Dibuat Selama 10 Tahun
Selain baju besi, kedua jasad itu ditemukan dengan potongan batu giok menutupi mata jasad dua orang tersebut dan penutup telinga serta lubang tubuh lainnya. Baju Sheng terbuat dari 2.498 keping batu giok. Para peneliti memperkirakan dibutuhkan waktu 10 tahun untuk membuat pakaian kaisar tersebut, menurut UNESCO.
Para peneliti juga menemukan seperangkat aturan berjudul "Kitab Han Akhir", yang menjelaskan secara rinci bagaimana pakaian itu dibuat dan bagaimana berbagai jenis benang harus digunakan tergantung pada status sosial seseorang. Misalnya, pakaian kaisar hanya menggunakan benang emas, sedangkan pakaian elit tingkat rendah dibuat dari benang sutra.
Namun, praktik penguburan yang rumit dihentikan pada tahun 500-an pada masa pemerintahan Kaisar Wen dari Wei Barat, karena pakaian bernilai tinggi tersebut menjadi sasaran para penjarah.