Ini alasan pasukan AS tetap bercokol di Korea Selatan meski dua Korea sudah damai
Merdeka.com - Juru bicara Istana Kepresidenan Korea Selatan, Kim Eui-kyeom, menyatakan isu pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di Korsel tidak masuk dalam perjanjian perdamaian di masa depan dengan Korea Utara. Seoul menegaskan pasukan Amerika Serikat akan tetap ada, sekalipun perjanjian damai ditandatangani.
"Pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di Korea Selatan adalah soal aliansi antara Korea Selatan dan Amerika Serikat. Itu tidak ada hubungannya dengan penandatanganan perjanjian damai," kata Kim Eui-kyeom, seperti dikutip dari laman CNBC, Jumat (4/5).
Pernyataan tersebut sebagai respons atas artikel yang ditulis oleh penasihat presiden Korea Selatan sekaligus akademisi Moon Chung-in, yang dipublikasikan pada awal pekan ini.
Moon Chung-in menuliskan akan sulit membenarkan kehadiran pasukan Amerika Serikat di Korea Selatan jika perjanjian damai kelak ditandatangani oleh kedua Korea.
Seorang pejabat Korea Selatan lainnya menjelaskan, Seoul tetap menginginkan keberadaan pasukan Amerika Serikat di wilayahnya untuk memainkan peran sebagai mediator dalam konfrontasi militer antara negara tetangga seperti China dan Jepang.
Amerika Serikat saat ini memiliki sekitar 28.500 tentara yang ditempatkan di Korea Selatan. Dan Korea Utara telah lama meminta untuk meniadakan pasukan Negeri Paman Sam sebagai salah satu syarat menghentikan program nuklir dan rudalnya.
Dalam KTT Korea Utara-Korea Selatan yang mempertemukan Kim Jong-un dan Presiden Moon Jae-in pekan lalu, tidak disebutkan tentang penarikan pasukan Amerika Serikat. Meski demikian, kedua pemimpin sepakat untuk melakukan denuklirisasi penuh dari Semenanjung Korea.
Pasukan Amerika Serikat telah ditempatkan di Korea Selatan sejak Perang Korea, yang berakhir pada tahun 1953 melalui gencatan senjata, bukan kesepakatan damai. Hal tersebut menyebabkan, secara teknis, kedua Korea masih berperang.
Dalam pertemuan keduanya, Moon Jae-in dan Kim Jong-un mengatakan, mereka ingin mengakhiri konflik Korea, menjanjikan "tidak akan ada lagi" perang di Semenanjung Korea.
Reporter: Khairisa Ferida
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Terpilih Sebagai Ketua Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre
Terpilihnya Indonesia, mewakili 11 negara ASEAN di Seoul.
Baca SelengkapnyaAnalis Ungkap Penyebab Beda Sikap Indonesia dan Korea Selatan Soal Perang di Gaza
Sebanyak 120 negara menyetujui adanya resolusi gencatan senjata, 14 negara menolak, dan 45 negara abstain.
Baca SelengkapnyaBegini Asal Usul Munculnya Jabatan Presiden dan Ini Presiden Pertama di Dunia
Sebelum ada istilah presiden, seorang pemimpin biasanya disebut dengan 'kaisar', 'raja', dan 'sultan'.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keren, Kolaborasi Fildan dengan Bang Yedam Bawakan Lagu 'Gejolak Asmara' Guncang Korea
Fildan dan Bang Yedam tampil dalam satu panggung di Korea. Keduanya membawakan lagu 'Gejolak Asmara'.
Baca SelengkapnyaTerpisah Jarak Korea Indonesia, Prosesi Lamaran Pasangan Ini Viral Curi Perhatian
Selalu ada jalan untuk semua niat baik termasuk rencana untuk melamar kekasih.
Baca SelengkapnyaBadan Otorita Ungkap Alasan Minimnya Korea Selatan Investasi di IKN Nusantara
Korea Selatan menempati peringkat 6 dengan 9 LOI terkait investasi di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaLuar Biasa Kuat, Prajurit TNI ini Bikin Keok Petarung asal Amerika, Momennya Mendebarkan
Berikut prajurit TNI yang bikin keok petarung asal Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPenampakan Daerah Paling Kotor di Jepang Banyak Sampah Di mana-mana, 'Orang Jepang Aja Ogah Ke Sini'
Begini penampakan daerah terkotor di Jepang sampai ditemukan banyak sampah sepanjang jalan.
Baca SelengkapnyaMengulik Seollal, Tradisi Imlek Khas Korea Selatan
Perayaan Imlek di Korea Selatan, yang dikenal sebagai Seollal, merupakan momen penting yang dirayakan dengan meriah.
Baca Selengkapnya