Fakta Unik Lagu Sukatani "Tumbal Proyek" Jadi Soundtrack Film Horor Angkara Murka
Lagu "Tumbal Proyek" dari Sukatani terpilih menjadi soundtrack film horor "Angkara Murka".

Kabar gembira datang bagi penggemar musik kritik sosial dan film horor Indonesia. Lagu "Tumbal Proyek" dari band Sukatani resmi menjadi bagian dari soundtrack film "Angkara Murka". Pemilihan lagu ini bukan tanpa alasan, melainkan karena kesamaan tema yang diangkat antara lagu dan film.
Sutradara film "Angkara Murka", Eden Junjung, ternyata sudah lama mengincar lagu ini. Ia menghubungi Sukatani sekitar dua minggu setelah lagu "Tumbal Proyek" dirilis. Eden merasa bahwa tema lagu tersebut sangat relevan dengan isu-isu yang diangkat dalam filmnya.
Sukatani pun menyambut baik tawaran tersebut. Mereka melihat bahwa tema besar film "Angkara Murka" memiliki kesamaan dengan pesan yang ingin mereka sampaikan melalui lagu "Tumbal Proyek". Kolaborasi ini menjadi angin segar bagi Sukatani setelah sempat vakum.
Alasan Lagu Sukatani Dipilih Jadi Soundtrack Angkara Murka
Alasan utama pemilihan lagu "Tumbal Proyek" sebagai soundtrack film "Angkara Murka" adalah kesamaan tema yang diangkat. Film ini bercerita tentang kehidupan para buruh tambang yang penuh dengan ketidakadilan dan eksploitasi. Isu-isu sosial ini juga menjadi fokus utama dalam lirik lagu "Tumbal Proyek".
Eden Junjung, sang sutradara, mengungkapkan bahwa ia ingin filmnya tidak hanya menyajikan kengerian visual, tetapi juga menggugah kesadaran penonton tentang realitas sosial yang ada. Ia percaya bahwa lagu "Tumbal Proyek" mampu memperkuat pesan tersebut.
Pemilihan lagu ini juga menjadi strategi untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Sukatani memiliki basis penggemar yang kuat, terutama di kalangan anak muda yang peduli terhadap isu-isu sosial. Dengan memasukkan lagu mereka ke dalam film, diharapkan film "Angkara Murka" dapat menarik perhatian lebih banyak penonton.
Film Angkara Murka Angkat Isu Sosial yang Relevan
Film "Angkara Murka" bukan sekadar film horor biasa. Film ini mengangkat isu-isu sosial yang relevan dengan kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya para buruh tambang. Film ini menggambarkan bagaimana para buruh dieksploitasi dan diperlakukan tidak adil demi keuntungan segelintir orang.
Film ini juga menyoroti dampak negatif dari pertambangan terhadap lingkungan. Kerusakan lingkungan akibat pertambangan seringkali merugikan masyarakat sekitar, terutama mereka yang bergantung pada alam untuk mata pencaharian.
Melalui film "Angkara Murka", Eden Junjung ingin mengajak penonton untuk lebih peduli terhadap isu-isu sosial dan lingkungan yang ada di sekitar mereka. Ia berharap film ini dapat menjadi wadah untuk menyuarakan aspirasi masyarakat yang selama ini terpinggirkan.
Sukatani Kembali ke Dunia Musik Lewat Film Angkara Murka
Keikutsertaan Sukatani dalam film "Angkara Murka" menandai kembalinya mereka ke dunia musik setelah sempat vakum akibat kontroversi. Sebelumnya, band ini sempat viral karena lagu-lagu mereka yang bertema kritik sosial, termasuk lagu yang mengkritik pihak kepolisian.
Kontroversi tersebut sempat membuat Sukatani menghilang dari peredaran. Namun, mereka tidak menyerah. Mereka terus berkarya dan mencari cara untuk menyuarakan aspirasi mereka melalui musik.
Film "Angkara Murka" menjadi momentum bagi Sukatani untuk kembali menunjukkan eksistensi mereka di dunia musik. Mereka berharap bahwa lagu "Tumbal Proyek" dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan pesan yang ingin mereka sampaikan dapat tersampaikan dengan jelas.