Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Amerika Tolak Pakai Masker karena Alasan Politik

Warga Amerika Tolak Pakai Masker karena Alasan Politik Donald Trump Pakai Masker. ©2020 REUTERS/Tasos Katopodis

Merdeka.com - Di tengah pandemi Covid-19 masker telah memicu keributan di Amerika Serikat. Isu pemakaian masker di AS adalah tentang kesehatan masyarakat, kebebasan sipil dan kebebasan individu. Beberapa warga Amerika menolak memakai masker karena alasan prinsip. Sementara warga lainnya marah masih ada yang mengabaikan pemakaian masker.

Bob Palmgren berusaha bersikap sopan - pada awalnya. Dia menyampaikan kepada seorang pelanggan agar memakai masker di dalam restorannya, Bob-Be-Que Shack RJ di Mission, Kansas. Pelanggan itu, seorang pria berusia empat puluhan dengan topi Make America Great Again (MAGA), malah mengeluarkan pistol dan mengatakan dia dibebaskan dari persyaratan memakai masker di seluruh negara bagian. Dia mengatakan dia bisa menjelaskan pengecualian dalam hukum kepada Palmgren.

Palmgren, seorang mantan marinir, mengatakan kepada pelanggan itu tidak tertarik melanjutkan pembicaraan. Palmgren juga tidak terpengaruh oleh senjata pelanggan.

"Virus corona tidak peduli apakah Anda memiliki senjata atau tidak," kata Palmgren, menggambarkan percakapannya dengan pelanggan, seperti dikutip dari BBC, Selasa (21/7).

"Saya bilang: 'Sekarang pergilah dari sini.'"

Perdebatan di restoran itu mencerminkan kesenjangan yang dalam terkait kewajiban memakai masker di negara ini. Orang-orang di Kansas, bersama dengan mereka yang tinggal di lebih dari setengah wilayah, sekarang diharuskan memakai masker di tempat umum sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperlambat penyebaran virus. Tetapi beberapa orang berusaha melawan aturan tersebut.

Perdebatan soal masker

Pemakaian masker telah menjadi katalis konflik politik, sebuah arena di mana bukti ilmiah sering dilihat melalui kacamata partisan. Sebagian besar pendukung Demokrat mendukung pemakaian masker, menurut sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh para peneliti di Pew Research Center.

Sementara kebanyakan pendukung Partai Republik sebaliknya, kontra. Partai Republik mengikuti langkah presiden: Trump enggan memakai masker, mengatakan tidak tepat untuk mengenakan masker saat menerima kepala negara di Gedung Putih. Dia mengenakan masker di depan umum untuk pertama kalinya selama kunjungan ke rumah sakit militer awal bulan ini.

Perdebatan terkait masker telah meningkat selama minggu-minggu terakhir musim kampanye. Pemilihan umum dilakukan pada November, dan para aktivis di kedua partai, Partai Republik dan Demokrat, bekerja tergesa-gesa untuk memastikan kemenangannya. Beberapa dari mereka berhadapan dengan masalah masker: seperti Timothy Akers, seorang profesor kesehatan masyarakat di Morgan State University, sebuah perguruan tinggi kulit hitam yang bersejarah di Baltimore, mengatakan: "Kami melihat politik dan sains benar-benar hancur."

Perselisihan soal masker mewujudkan dinamika kampanye politik. Ini juga mencerminkan perjuangan klasik Amerika antara mereka yang membela keselamatan publik dan mereka yang percaya pada kebebasan individual.

Kisah-kisah lain tentang masker muncul di seluruh negeri. Ketika para pekerja di restoran pizza Michigan memint pelanggan memakai masker, si pelanggan membuat gerakan cabul, menendang seseorang di restoran dan, menurut otoritas setempat, melarikan diri dari polisi.

Perkelahian soal masker memicu baku tembak di luar sebuah toko kelontong Los Angeles, menurut pihak berwenang, dan seorang rapper bernama Jerry Lewis tewas.

Perselisihan kian tajam

Perselisihan terkait masker dimainkan dengan latar belakang krisis kesehatan yang telah mencapai tingkat bersejarah. Menurut WHO, lebih dari 3.544.000 orang di AS telah dites positif terkena virus corona, dan setidaknya 137.000 orang telah meninggal.

Kesenjangan antara mereka yang memakai masker dan anti-masker, sebagaimana mereka menyebut diri mereka, menjadi semakin tajam. Dalam wawancara di Midwest dan di seluruh AS, orang-orang menolak pemakaian masker. Banyak dari mereka yang diwawancarai terdengar sangat tidak percaya pada orang yang kontra dengan mereka dan menyalahkan mereka atas krisis ekonomi dan kesehatan masyarakat.

Kemarahan terlihat jelas dalam suara Susan Wiles, seorang pensiunan penerjemah bahasa isyarat, ketika dia menggambarkan apa yang terjadi padanya di supermarket Publix di Vero Beach, Florida. Wiles, yang memiliki kelainan autoimun, tengah mendorong troli saat seorang pekerja "melompat mundur", katanya, dan memberinya "tatapan tajam".

"Dia berteriak: 'Anda tidak memakai masker.' Itu adalah keributan. Seorang pria lain bergabung dan berkata, "Dia adalah ancaman bagi masyarakat. Keluarkan dia dari sini." Lalu dia berteriak: 'Mengapa Anda tidak pergi menghadiri kampanye Trump?' "

Saat itu Wiles menghadiri kampanye Trump. Seorang pendukung Trump mengatakan tak memakai masker karena percaya kekhawatiran tentang Covid-19 terlalu berlebihan.

"Tentu, ada virus," katanya.

"Tetapi orang meninggal karena flu setiap tahun."

Covid-19 menyebar lebih cepat

Neil Melton adalah manajer proyek konstruksi yang tinggal di Prairie Village, Kansas, dan ia mengagumi Trump. Soal masker, Melton tidak menganggap itu efektif: "Tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk bersembunyi dari virus."

Penyakit ini telah menyebar paling cepat di Oklahoma, South Carolina, Georgia dan negara-negara bagian konservatif lain yang condong pada Republik. Di sejumlah negara bagian itu ekonomi dibuka lebih awal dan orang-orang cenderung memakai masker.

Kaum anti-masker telah mengekspresikan pandangan mereka dengan keras dan jelas. Namun secara keseluruhan orang AS menerima aturan pemakaian masker dan lebih patuh daripada warga Inggris. Hampir 60 persen warga AS mengatakan mereka akan selalu memakai masker saat keluar rumah, menurut Covid-19 Behavior Tracker. Di Inggris kurang dari 20 persen mengatakan hal yang sama.

Orang-orang yang mempelajari penyakit menular telah berjuang untuk memahami kesenjangan politik atas masker dan memahami reaksi publik terhadap pedoman kesehatan.

"Beberapa orang tidak memakai masker karena mereka tidak 'bekerja'," kata David Aronoff, Direktur Divisi Penyakit Menular Pusat Kedokteran Universitas Vanderbilt di Nashville.

"Ada orang lain yang memandang masker sebagai pelanggaran terhadap hak mereka."

Tidak sejalan dengan ahli kesehatan

Pandangan anti-masker tidak sejalan dengan ahli kesehatan masyarakat. Mereka mengatakan memakai masker membantu menghentikan orang yang terinfeksi menularkan virus kepada orang lain. Robert Redfield, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, baru-baru ini mengatakan dalam siaran web bahwa jika semua orang di AS mulai segera mengenakan masker, epidemi akan dikendalikan dalam waktu dua bulan.

Saran mereka tentang masker telah berubah selama beberapa bulan terakhir, dan kadang-kadang membingungkan. Awal tahun ini, pejabat kesehatan masyarakat mengatakan kepada orang-orang untuk tidak memakai masker karena mereka khawatir tidak akan ada cukup masker untuk petugas kesehatan. Pada akhir musim semi, pemahaman ilmiah tentang virus dan penularannya telah berubah, dan demikian pula saran untuk publik.

Inilah yang membuat Demokrat marah. Mereka percaya bahwa masker dapat membantu mencegah penyebaran infeksi dan jika orang menutupi wajah mereka di depan umum maka negara tersebut dapat kembali normal lebih cepat.

Bagi Matt DiGregory, seorang pengusaha restoran yang tinggal di Bernalillo, New Mexico, dan karyawannya, dampak pandemi ini sangat besar. Dia menutup sejumlah restoran karena krisis ekonomi. Dari 550 karyawannya, hanya 60 yang tersisa.

Masker, katanya, diperlukan untuk semua orang yang mengunjungi restoran yang tetap buka. Jika seorang pelanggan tidak memakainya, para pekerja memiliki persediaan masker untuk pelanggan yang bisa dipakai saat mereka berada di dalam gedung.

"Saya pikir masker adalah satu-satunya cara kita keluar dari (pandemi) ini," kata DiGregory.

"Saya sangat sedih ada perpecahan politik dalam hal ini, dan ada orang-orang yang berpikir itu bohong."

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini

Terungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini

Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.

Baca Selengkapnya
Polisi Ini Dinyinyirin Tampan Hanya saat Pakai Masker, Begini Potretnya Usai Dibuka, Bikin Gagal Fokus

Polisi Ini Dinyinyirin Tampan Hanya saat Pakai Masker, Begini Potretnya Usai Dibuka, Bikin Gagal Fokus

Polisi ini disebut tampan karena pakai masker. Begini potretnya saat masker dilepas.

Baca Selengkapnya
10 Tempat dengan Angka Kriminalitas Tertinggi di Amerika, Hati-Hati Jika Liburan ke Sana

10 Tempat dengan Angka Kriminalitas Tertinggi di Amerika, Hati-Hati Jika Liburan ke Sana

Beberapa bagian Amerika Serikat yang terkenal dengan kriminalitasnya, seperti, pencurian, perampokan, penganiayaan berat, dan seksual.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Luar Biasa Kuat, Prajurit TNI ini Bikin Keok Petarung asal Amerika, Momennya Mendebarkan

Luar Biasa Kuat, Prajurit TNI ini Bikin Keok Petarung asal Amerika, Momennya Mendebarkan

Berikut prajurit TNI yang bikin keok petarung asal Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Pesan Pakar Kesehatan: Hindari Mencium Balita Ketika Kumpul Lebaran

Pesan Pakar Kesehatan: Hindari Mencium Balita Ketika Kumpul Lebaran

Orang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.

Baca Selengkapnya
Begini Asal Usul Munculnya Jabatan Presiden dan Ini Presiden Pertama di Dunia

Begini Asal Usul Munculnya Jabatan Presiden dan Ini Presiden Pertama di Dunia

Sebelum ada istilah presiden, seorang pemimpin biasanya disebut dengan 'kaisar', 'raja', dan 'sultan'.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Buruknya Kualitas Udara di Tangsel, Warga Diimbau Pakai Masker

5 Fakta Buruknya Kualitas Udara di Tangsel, Warga Diimbau Pakai Masker

Tingkat polusinya bahkan melampaui standar aman dari WHO.

Baca Selengkapnya