Tips Bagi Penjual Online, Begini Cara Antisipasi Dampak Ulasan Negatif Produk
Merdeka.com - Hasil penelitian mahasiswa Program Pascasarjana Ilmu Manajemen (PPIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Shinta Rahmani, S.E, M.Si menyebutkan, ulasan negatif mempengaruhi niat pembelian konsumen terhadap suatu produk.
Shinta menyarankan untuk memitigasi dampak electronic Word of Mouth (e-WOM) negatif dengan melakukan kegiatan preventif dibandingkan corrective. Cara preventif juga terbukti mampu memitigasi ulasan negatif, melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya yang biasanya hanya menggunakan cara corrective dengan menjawab atau menanggapi ulasan negatif dengan permintaan maaf atau bahkan menjauh dari pembicaraan.
Dia mengatakan hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa e-WOM negatif mengurangi niat pembelian, termasuk juga konstruksi theory of planned behaviour, yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan.
"Semakin tinggi ulasan negatif yang beredar, semakin berdampak negatif pada konsumen," kata Shinta Rahmani seperti dikutip dari Antara, Jumat (25/6).
Kemudian, penelitian kedua menemukan bahwa dalam kondisi e-WOM negatif tinggi, persepsi reputasi perusahaan yang baik mempengaruhi niat pembelian. Selain itu, niat pembelian menjadi lebih tinggi ketika persepsi reputasi perusahaan baik dibandingkan reputasi buruk.
Selanjutnya, hasil penelitian ketiga menemukan bahwa dalam kondisi e-WOM negatif tinggi, klaim produk memengaruhi sikap, norma subjektif, kontrol perilaku, dan niat pembelian. Klaim produk kongruen memengaruhi sikap, norma subjektif, kontrol perilaku, dan intensi pembelian menjadi lebih tinggi dibandingkan pada klaim produk tidak kongruen.
Metode Penelitian
Shinta melakukan penelitian untuk meraih gelar doktor FEB UI dan berhasil meraih gelar doktor ke-291 di bidang ilmu Manajemen Pemasaran. Shinta menyampaikan disertasi berjudul “Pengaruh Negative Electronic Word of Mouth Terhadap Intensi Pembelian, Peran Moderasi External Cues”.
Sidang Promosi Doktor ini diketuai oleh Teguh Dartanto, Ph.D., dengan pembimbing, Dr. Rizal Edy Halim (Promotor), Gita Gayatri, Ph.D. (Ko-Promotor 1), Dr. Asnan Furinto (Ko-Promotor 2). Bertindak selaku Ketua Penguji adalah Prof. Dr. Adi Zakaria Afiff, dan tim penguji adalah Daniel Tumpal H Aruan, Ph.D., Dr. M. Gunawan Alif, Sri Rahayu Hijrah Hati, Ph.D., dan Dr. T. Ezni Balqiah. Shinta melaksanakan sidang terbuka secara daring melalui aplikasi Zoom, pada Rabu (9/6), dan dinyatakan lulus dengan predikat Memuaskan.
Penelitian promovenda Shinta Rahmani menyelidiki apakah reputasi perusahaan maupun klaim produk dapat dipergunakan untuk mengurangi dampak elektronik negatif dari mulut ke mulut atau yang dikenal dengan istilah electronic Word of Mouth (e-WOM).
Penelitian ini melakukan eksperimental quasi dalam tiga studi bersama 312 mahasiswa sebagai peserta, yang memiliki akun di media sosial, dengan menggunakan metodologi kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian kualitatif dilakukan dengan wawancara kelompok untuk memutuskan jumlah ulasan negatif tinggi/rendah, tingkat kredibilitas, dengan desain lapangan didahului oleh studi percontohan dan studi utama.
Model penelitian pada tiap-tiap studi diuji dan dikembangkan menggunakan data yang dikumpulkan melalui kuesioner dalam survei lapangan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!
Yuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.
Baca SelengkapnyaBerikan Ulasan Negatif pada Produk Makanan, Wanita Ini Dipenjara 7 Tahun
Seorang wanita asal Nigeria harus menghadapi hukuman hingga tujuh tahun penjara usai memposting ulasan negatif untuk sekaleng pure tomat. Yuk, simak faktanya!
Baca SelengkapnyaMetode Jualan ‘Live Shopping’ Masih Jadi Primadona UMKM di 2024, Ini Sederet Alasannya
73 persen yang menggunakan metode ini mereka meningkatkan omzet, 68 persen diantaranya mereka mengatakan bisa memperluas pasar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TikTok Kuasai E-commerce Lokal, Istilah Hilirisasi Digital Dinilai Ambigu
Konsep hilirisasi digital dinilai tidak relevan dengan kenyataan di lapangan.
Baca SelengkapnyaFenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaFakta Menarik Tentang Shopee Garansi Bebas Pengembalian! Apa Untung Ruginya Buat Penjual?
Garansi Bebas Pengembalian memungkinkan pembeli mengembalikan barang ke penjual dengan alasan berubah pikiran.
Baca SelengkapnyaTips Sukses Mantan Sales Buka Bisnis Perawatan Mobil hingga Punya Banyak Cabang
Saat ini, ada beberapa salon mobil menawarkan harga yang cukup mahal namun hasil kurang memuaskan.
Baca SelengkapnyaPria Ini Tak Takut Gagal Merintis Usaha Selama Masih Ada Ibu, Akhirnya Sukses Jual Makanan dengan Omzet Rp20 Juta Sebulan
Dengan modal terbatas, Dicky merintis usaha martabak di pelataran rumahnya. Dia sempat ragu dan takut memulai usaha.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Kranggan Ngeluh Kemunculan e-Commerce, Ganjar: Nanti Kita Ajari Cara Jualan Online Ya
Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca Selengkapnya