Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Strategi Kemenperin Tingkatkan Kualitas Tenaga Kerja Indonesia

Strategi Kemenperin Tingkatkan Kualitas Tenaga Kerja Indonesia Buruh pabrik rokok. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Industri manufaktur akan tumbuh dan berkembang apabila didukung melalui tiga faktor penting, yakni adanya peningkatan investasi, pemanfaatan teknologi dan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Dari ketiga komponen tersebut, potensi besar bagi Indonesia adalah ketersediaan SDM karena seiring dengan momentum bonus demografi yang sedang dinikmati hingga 2030.

Tenaga Ahli Kementerian Perindustrian Bidang Pengembangan Pendidikan Kejuruan dan Vokasi Industri, Mujiyono mengatakan Indonesia masih terbilang sedikit memiliki unit pendidikan vokasi seperti politeknik. Padahal, melalui sekolah kejuruan, diharapkan dapat mencetak SDM yang terampil dan siap kerja.

"Indonesia punya sebanyak 4.529 perguruan tinggi, tetapi cuma 6 persen politekniknya. Sedangkan, di China porsi mahasiswa vokasinya sudah 59 persen kemudian India 36 persen, Swiss 67 persen, Jerman 48 persen, Austria 76 persen, Belgia 55 persen, dan Belanda 68 persen," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/5).

Di Eropa, menurut Mujiyono, generasi mudanya lebih bangga untuk masuk sekolah vokasi dibanding sekolah akademik. Tetapi kalau di Indonesia sebaliknya. Padahal, untuk mencetak tenaga ahli itu diperlukan lulusan vokasi.

Lebih lanjut, kata dia, kalau Indonesia ingin mengejar ketertinggalan dengan China, berarti Indonesia butuh lebih dari 2.250 politeknik. "Kalau pemerintah ingin membangun 10 politeknik dalam setahun, maka dibutuhkan 200 tahun agar bisa terwujud," kata dia.

Mujiyono pun menyebutkan, berdasarkan laporan Bank Dunia, Indonesia butuh waktu 45 tahun untuk mengejar ketertinggalan di bidang pendidikan dalam hal membaca. Sementara untuk ilmu pengetahuan, Indonesia butuh waktu sampai dengan 75 tahun.

"Jadi, program prioritas pemerintah saat ini adalah melakukan perbaikan sistem melalui pendidikan dan pelatihan vokasi, sehingga meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Dalam hal ini, Kemenperin berperan menyiapkan dan menghasilkan SDM industri yang kompeten," tuturnya.

Mujiyono menegaskan, untuk membangun kualitas SDM, kuncinya adalah pendidikan. Dalam hal ini, Kemenperin melalui Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) memiliki tugas untuk menyiapkan tenaga kerja yang sesuai kebutuhan sektor manufaktur.

"Kalau bonus demografi ini bisa kita kelola dengan baik, dengan meningkatkan kompetensinya dan jumlah tenaga ahlinya, akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang cepat sekali. Tetapi sebaliknya, kalau kita tidak kelola dengan baik, akan menjadi masalah sosial," paparnya.

Mujiyono mencontohkan, ketika ada bonus demografi, Jepang sempat mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,9 persen. Bahkan, perekonomian China mampu meroket di angka 9 persen. Untuk itu, pada tahun ini, pemerintah fokus terhadap upaya pengembangan kualitas SDM yang menjadi agenda pembangunan nasional.

"Saat ini, jumlah tenaga kerja di sektor industri lebih dari 18,2 juta orang. Industri menjadi sektor penyerap tenaga kerja cukup banyak secara nasional. Ini setiap tahun terus tumbuh, rata-rata 600 ribu orang per tahun tambahannya," imbuhnya.

Menurut dia, terdapat enam langkah strategis yang dijalankan oleh Kemenperin untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia, yakni pengembangan pendidikan vokasi menuju dual system yang diadopsi dari Jerman. "Konsep pendidikan ini diwajibkan di seluruh unit pendidikan vokasi binaan Kemenperin, yang terdiri dari 9 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 10 Politeknik, dan 2 Akademi Komunitas. Jadi, semua lulusan kita terserap kerja," jelas dia.

Langkah selanjutnya, pembangunan politeknik atau akademi komunitas di kawasan industri. Ini guna mendorong investasi masuk ke kawasan industri dan memudahkan perusahaan mencari tenaga kerja sesuai dengan kebutuhannya. "Upaya ketiga adalah membangun link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri. Kami wajibkan industri membina 5 SMK," ujarnya.

Lagkah yang keempat, Kemenperin melaksanakan pendidikan dan pelatihan sistem 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja). Program ini juga diikuti para penyandang disabilitas. Tahun ini ditargetkan jumlah peserta yang mengikuti 72 ribu orang dan tahun 2019 mencapai 100 ribu orang.

"Yang kelima, kami memberikan sertifikat kompetensi tenaga kerja industri. Semua sekolah vokasi kami sudah dipayungi dengan SKKNI. Keenam, dalam pengembangan SDM menuju industri 4.0. Kemenperin sedang membangun Pusat Inovasi dan Pengembangan SDM Industri 4.0 di Jakarta," jelasnya.

Sebelumnya Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan terkait akselerasi program pendidikan vokasi, pemerintah telah menuangkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2020-2024, dengan target penambahan 500 politeknik yang link and match dengan industri.

"Bapak Presiden Joko Widodo ingin pembangunan politeknik yang masif, karena dalam RPJMN untuk 2020-2024, SDM menjadi kunci dari pembanguan. Ini yang akan kita bangun di setiap stratanya," kata Airlangga.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menaker Sebut Penerapan Upah Berbasis Produktivitas Ciptakan Keadilan bagi Pekerja & Pengusaha

Menaker Sebut Penerapan Upah Berbasis Produktivitas Ciptakan Keadilan bagi Pekerja & Pengusaha

Menaker mengatakan bahwa dalam menerapkan pengupahan berbasis produktivitas dibutuhkan kemauan yang kuat dari pihak perusahaan.

Baca Selengkapnya
Menaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia

Menaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia

Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.

Baca Selengkapnya
Strategi Pemerintah Pindahkan ASN ke IKN

Strategi Pemerintah Pindahkan ASN ke IKN

Anas mengatakan terdapat sejumlah persyaratan kompetensi ASN yang akan dipindahkan ke IKN.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kinerja Perekonomian Indonesia 2023 Solid, OJK: Dipicu Belanja untuk Pembangunan IKN

Kinerja Perekonomian Indonesia 2023 Solid, OJK: Dipicu Belanja untuk Pembangunan IKN

Salah satu faktor kinerja positif perekonomian nasional yaitu belanja untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Baca Selengkapnya
Industri Semen Masih Tertekan, ini Strategi SIG Kejar Kinerja Positif di 2024

Industri Semen Masih Tertekan, ini Strategi SIG Kejar Kinerja Positif di 2024

Kenaikan harga komoditas membuat industri semen tertekan di 2023.

Baca Selengkapnya
Mengenal Pengertian Produksi, Tujuan, Jenis, dan Prosesnya

Mengenal Pengertian Produksi, Tujuan, Jenis, dan Prosesnya

Produksi adalah proses mengubah input, seperti bahan mentah, tenaga kerja, dan modal, menjadi output, yang dapat berupa barang atau jasa.

Baca Selengkapnya
Optimalkan Eksistensi Pemerintah RI di G20 EWG 2024, Kemnaker Bentuk Tim Substansi

Optimalkan Eksistensi Pemerintah RI di G20 EWG 2024, Kemnaker Bentuk Tim Substansi

Tim ini diharapkan memiliki kualitas dan kapasitas sehingga mampu bekerja secara sungguh-sungguh.

Baca Selengkapnya
Menaker Beri Semangat Peserta Pemagangan di Thailand untuk Tingkatkan Kompetensi

Menaker Beri Semangat Peserta Pemagangan di Thailand untuk Tingkatkan Kompetensi

Menaker mengatakan, Indonesia akan menghadapi bonus demografi yang puncaknya terjadi pada tahun 2030 hingga 2035.

Baca Selengkapnya
Menteri Risma Dipuji Usai Beberkan Strategi Indonesia Tangani Krisis Pangan, Gempa Bumi hingga Banjir di Forum OECD Perancis

Menteri Risma Dipuji Usai Beberkan Strategi Indonesia Tangani Krisis Pangan, Gempa Bumi hingga Banjir di Forum OECD Perancis

Penjelasan Menteri Risma terkait penanganan bencana di Indonesia mendapatkan pujian di Forum OECD Perancis.

Baca Selengkapnya