IHSG Anjlok 1,75 Persen Selama Sepekan
Merdeka.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini tercatat mengalami penurunan. IHSG turun sebesar 1,75 persen ke level 6.209,12 dari 6.319,46 pada penutupan pekan lalu.
Sekretaris Perusahaan PT BEI, Gilman Pradana Nugraha menuturkan, nilai kapitalisasi pasar juga mengalami penurunan sebesar 1,73 persen menjadi Rp 7.064,09 triliun dari Rp 7.188,18 triliun pada penutupan pekan lalu.
"Sepanjang tahun 2019, investor asing masih mencatatkan beli bersih sebesar Rp 61,044 triliun dan pada hari ini, investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp 897,66 miliar," terangnya di Jakarta, Sabtu (11/5).
Adapun rata-rata nilai transaksi harian BEI mengalami penurunan sebesar 60,33 persen menjadi Rp 9,04 triliun dari Rp 22,79 triliun pada pekan sebelumnya.
Senada, untuk rata-rata frekuensi transaksi harian BEI selama sepekan mengalami penurunan sebesar 6,33 persen menjadi 409,21 ribu kali transaksi dari 436,89 ribu kali transaksi pada pekan lalu.
"Rata-rata volume transaksi harian juga mengalami perubahan sebesar 20,71 persen menjadi 12,56 miliar unit saham dari 15,84 miliar unit saham pada pekan sebelumnya," kata dia.
Sementara itu, mengawali pekan pertama Bulan Ramadan 1440 H, BEI meresmikan pencatatan perdana saham PT Bliss Properti Indonesia Tbk sebagai Perusahaan Tercatat ke-11 pada tahun 2019 tepatnya pada Jumat (10/5). PT Bliss Properti Indonesia Tbk dicatatkan dengan kode saham POSA.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaDia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gurita Bisnis Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Baca SelengkapnyaHal itu bakal diwujudkan jika mereka berhasil menang di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaDalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca Selengkapnya