6 Fakta memilukan Laika, anjing pertama yang pergi ke antariksa

Merdeka.com - Salah satu momen bersejarah manusia dalam hal penelitian luar angkasa adalah diluncurkannya Laika, seekor anjing, ke luar angkasa. Hal ini bisa dibilang sebagai peristiwa bersejarah, sekaligus 'gambling' karena Laika hanya anjing biasa.

Tentu sebagai seekor anjing, ia tak memahami apa-apa soal luar angkasa. Tentu ia tak tahu kalau luar angkasa itu tidak ada udara, tidak ada gravitasi dan berbagai hal lain. Tentu bagi sebagian orang, mengirim anjing ke luar angkasa adalah hal yang jahat.

Berikut adalah beberapa fakta tentang Laika, si anjing pertama yang pergi ke antariksa.

Laika adalah anjing liar

Sebelum adanya program ini, Laika bahkan tak punya rumah. Dia adalah anjing mongrel yang berkeliaran di jalanan kota Moskow.

Kebetulan ketika adanya program ini, memang anjing liar yang dicari oleh pemerintah Rusia, berbeda dengan Amerika Serikat yang ketika itu mencoba mengirim seekor monyet. Untuk melakukan ini, pemerintah Rusia mengumpulkan banyak sekali anjing liar dari jalanan untuk diberi sedikit latihan.

Tak hanya Laika yang berhasil ditunjuk sebagai 'astronot hewan.' Dua anjing lain bernama Albina dan Mushka juga. Albina berhasil mengorbit separuh jalan dan kembali dalam keadaan selamat. Sementara Mushka bahkan ketika masa pelatihan sudah langsung tak mau makan.

Laika tahu kalau dia akan mati

Tak seperti Albina, Laika memang diprogram untuk meluncur dan tak kembali. Satelit yang dibuat untuk dikendarai Laika tidak diprogram aman untuk kembali ke Bumi. Jadi bahkan para pembuat satelit pun memahami kalau sebenarnya laika tak akan kembali ke Bumi dalam keadaan selamat. laika diprogram untuk menghabiskan beberapa hari di atas Bumi, dipantau keadaannya, dan 'dibunuh dengan tenang' dengan racun di makanan anjingnya.

Di luar Rusia, banyak sekali yang marah akan hal ini. Kerajaan Inggris bahkan mengecam hal ini dan melakukan kampanye untuk mencegahnya. Koran Daily Mirror menulis headline berita mencolok "Anjing ini akan mati, dan kita tak bisa menyelamatkannya."

Di beberapa negara secara serentak banyak sekali protes turun ke jalan tiap jam 11.00 siang hingga Laika berangkat, untuk mengadakan momen mengheningkan cipta.

Sebenarnya Laika bisa pulang

Keputusan Laika untuk dibiarkan mengorbit di luar angkasa sebenarnya adalah hal yang sangat bisa dihindari. Hal ini karena rencana awalnya, Laika bahkan diharuskan pulang dalam keadaan selamat.

Hal ini diubah gara-gara politisi Rusia era itu, Nikita Khrushchev, yang ingin peluncuran Laika dilakukan tepat pada anniversary ke 40 dari Revolusi Bolshevik. Hal ini membuat pengerjaan roket dan satelit dipercepat dan rencana awal tak bisa dilakukan. Waktu pengerjaan hanya 4 minggu!

Laika menghabiskan waktu berminggu-minggu di kandang yang sangat kecil

Laika meluncur di pesawat ruang angkasa bernama Sputnik 2. Besar pesawat ini sedikit lebih besar dari mesin cuci, dan di dalamnya, Laika bahkan tak bisa membalikkan badan. Dia di dalam hanya bisa duduk dan rebahan.

Untuk membuatnya siap, Laika dan anjing lain ditaruh di kandang yang sangat kecil. Dia 'dipenjara' di kandang seperti itu selama 20 hari, sebelum diletakkan di pesawat yang bahkan berisi tekanan lebih sempit.

Hal ini membuat Laika konstipasi, dan sebenarnya Laika tak bisa beradaptasi pada situasi ini. Ilmuwan memberinya obat-obatan agar kondisinya tetap prima.

Laika sangat ketakutan

Di hari ketika seharusnya Laika meluncur, ada kesalahan teknis. Ada malfungsi di beberapa sektor yang membuat peluncuran ditunda 3 hari. Hal ini membuat Laika dikurung dalam pesawat ruang angkasanya, menunggu untuk dia meluncur. Menurut sang ilmuwan dan juga dokter untuk Laika, Dr. Yazdovsky, ia sangat ketakutan dan kedinginan.

Akhirnya para ilmuwan memberinya penghangat ruangan dan menemani Laika 3 hari penuh. Akhirnya 3 November 1957, Laika meluncur.

Dalam pantauan para ilmuwan, ketika pesawat meluncur dari tanah Bumi ke antariksa, Laika panik luar biasa. Detak jantung dan kecepatan bernafasnya melunjak 3x dari rasio normal. Ketika dia sudah sampai di angkasa, detak jantungnya mulai normal dan ia mulai tenang. Laika jadi makhluk hidup pertama yang berada di antariksa.

Kematian Laika sungguh menyedihkan

Empat tahun setelah misi Laika, Uni Soviet ketika itu menyebutkan bahwa Laika bahkan bisa melewati 24 jam pertamanya di luar angkasa. Laika bahkan diklaim mengorbit Bumi selama beberapa hari, sebelum akhirnya dia memakan makanan anjing beracunnya dan dia meninggal dengan tenang.

Namun ternyata hal ini adalah kebohongan besar. Di tahun 2002 baru terkuak kematian tragis Laika, yang dibuka oleh salah satu ilmuwan di misi Laika, Dimitri Malashenkov. Sang ilmuwan menyatakan bahwa Laika bahkan meninggal tujuh jam setelah meluncur. Lebih tepatnya ia meninggal di antara sirkuit ke empat ketika mengelilingi Bumi. Parahnya, Laika meninggal dalam keadaan kesakitan yang mendalam.

Pengontrol temperatur di pesawat Laika mengalami malfungsi, sehingga di dalam suhu mencapai 40 derajat Celcius. Di titik ini, Laika kembali panik. Para ilmuwan di Bumi menyaksikan kematian Laika, dengan melihat detak jantung Laika makin cepat kemudian hilang.