1 Pengawas Pemilu di Banteng Meninggal, 101 Orang Sakit
Selain 21 petugas KPPS, Komisioner Bawaslu Banten Ali Faisal mengatakan ada satu petugas pengawas Pemilu yang meninggal dunia, sedangkan 101 pengawas sakit usai bertugas.
Selain 21 petugas KPPS, Komisioner Bawaslu Banten Ali Faisal mengatakan ada satu petugas pengawas Pemilu yang meninggal dunia, sedangkan 101 pengawas sakit usai bertugas.
Anggota KPU Sumsel Divisi Hukum dan Pengawasan Hepriadi mengungkapkan, dalam tiga hari sejak Senin lalu, ada tambahan tujuh petugas pemilu yang meninggal dunia berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Muara Enim, dan Lubuklinggau.
Menteri Kesehatan mengeluarkan surat edaran HK.02.02/III/1681/2019 tentang pelayanan kesehatan bagi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) maupun Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Sayangnya surat edaran pelayanan kesehatan ini tak berlaku bagi pengawas Pemilu.
Ketua Bawaslu RI, Abhan menyampaikan, penyerahan santunan ini merupakan simbolis diwakili sembilan orang. Kepada pengawas lainnya di seluruh Indonesia akan segera disalurkan. Selain santunan yang anggarannya bersumber dari Kementerian Keuangan, Bawaslu juga mengumpulkan donasi secara internal.
Gerakan Pita Kuning Desak Komnas HAM Usut Meninggalnya Ratusan Petugas KPPS. Gerakan Pita Kuning mendesak Komnas HAM segera membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) untuk mengusut misteri meninggalnya ratusan petugas KPPS dalam pagelaran Pemilu 2019 dan menetapkan peristiwa tersebut sebagai Kematian Luar Biasa.
Jumlah tersebut dari 33 Provinsi di Indonesia.
Mahpudin (40), seorang Komisioner Panwaslu Kecamatan (Panwascam) Tegalwaru di Kabupaten Karawang, meninggal dunia akibat kelelahan setelah melakukan pengawasan pemungutan suara Pemilu 2019. Ia meninggal dunia, Rabu (1/5) sekira pukul 15.00 WIB, setelah dirawat di klinik.
I Nengah Sumerta (49) salah satu anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia di RSUD Karangasem Bali, Selasa (30/4).
Melalui surat bernomor S-317/MK/02/2019 tanggal 25 April 2019, Sri Mulyani menyetujui pemberian santunan sebesar Rp 36 juta per orang untuk petugas Pemilu yang meninggal dunia, kategori cacat permanen sebesar Rp 30,8 juta, luka berat diberikan bantuan Rp 16,5 juta, dan luka sedang mencapai Rp 8,25 juta.
"Update data yang wafat 377 orang, sakit 2912 orang dan total 3289," kata Sekjen KPU Arief Rahman.
Sebagai Ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya, sang suami diakuinya sebagai sosok yang cukup bersemangat dalam hal apapun, terutama soal sosial bersama warga. Ia pun dikenal oleh warga sebagai orang yang rajin dan tidak suka menunda pekerjaannya.
Yuni mengakui jika kini ia tengah hamil dengan umur kandungan 8 bulan. Sedangkan anak pertamanya bernama Dzaki Farel masih berumur 8 tahun dan baru duduk dibangku kelas III Sekolah Dasar.
Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Surabaya yang meninggal dunia diduga akibat kelelahan terus bertambah. Untuk Surabaya, jumlah petugas yang meninggal dunia total sudah mencapai 10 orang.
Korban bekerja dua hari, mulai dari persiapan pada 16 April hingga hari pencoblosan dan menyelesaikan penghitungan surat suara. Bahkan, Hazairin memaksakan diri untuk menyelesaikan penghitungan surat suara hingga 18 April. Padahal, almarhum memiliki riwayat penyakit yang sewaktu-waktu bisa kambuh.
"Jadi, meninggal setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah," ungkap dia.
Sumarjo mengalami kecelakaan saat mengambil logistik pemilu di Jalan Pangeran Ayin Palembang.
Sementara itu, untuk penyelenggara Pemilu atau KPPS yang mengalami sakit sebanyak 2.232. Jumlah tersebut berada di 33 Provinsi di Indonesia saja.
Petugas Pemilu 2019 di Solo yang meninggal dunia bertambah lagi. Agung Nugroho (31), pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) Kalurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, meninggal di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Solo, Senin (29/4) pukul 15.30 WIB.