Gerebek Rumah Produksi Masker Bekas di Bandung, Polisi Amankan Satu Orang
"Masker bekas dibuat baru lagi dengan harga normal Rp3.000 dijual Rp4.000," kata dia
"Masker bekas dibuat baru lagi dengan harga normal Rp3.000 dijual Rp4.000," kata dia
"Jadi tidak bisa dipukul rata nanti diteliti oleh kawan-kawan di lapangan. Karena itu masih dilakukan pendalaman kalau memang terbukti memproduksi masker yang tidak sesuai maka melanggar undang-undang apakah perindustrian, perdagangan atau kesehatan," tandas dia.
"Sekarang kondisi sudah normal maka dikembalikan kepada mekanisme pasar. Siapa? pemiliknya nanti dikembalikan pemiliknya untuk diedarkan kembali," ucap dia.
"Barang yang diproduksi seolah-seolah barang impor, sementara impor itu sudah berhenti sejak bulan Januari kemarin,"
Antrean Pembeli Masker Murah di JakMart Pasar Pramuka Mengular. PD Pasar Jaya melakukan operasi pasar untuk membuat harga masker kembali terjangkau sejak Kamis (5/3) kemarin. Masker dijual seharga Rp 125.000 per boks dengan syarat satu orang wajib menunjukkan KTP dan dibatasi hanya mendapatkan satu boks.
Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) akan memproduksi 1 juta masker pada Maret 2020 mendatang. RNI sedang melobi Prancis untuk mendapatkan bahan baku tersebut, meskipun belum ada respons. Eko menambahkan alasan Indonesia masih impor bahan baku karena tidak bisa diproduksi dalam negeri.
Dia menegaskan, hal tersebut tidak melanggar undang-undang. Namun, harus melihat motifnya dulu.
"Langkah ini sangat membantu dalam menekan kepanikan publik yang justru bisa kontraproduktif," kata Faiz
Polres Kupang Kota, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengamankan delapan koli masker di terminal kargo Bandara El Tari Kupang, Kamis (5/3). Masker-masker ini hendak dikirim ke Jakarta.
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, mengimbau pada Pemprov DKI tidak menjual masker terlalu mahal serta menimbun. Dia menjelaskan pemerintah akan menambah kembali produksi masker. Tidak hanya pihak Pemprov, para produsen juga diimbau agar tidak mengekspor masker.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengakui pihaknya bersalah atas lonjakan harga masker yang terjadi di PD Pasar Jaya. Menurut dia, harga masker yang dipatok itu lantaran modal yang dikocek sudah tinggi.
Kriteria masker yang dijajakan harus memenuhi standar kesehatan. Sementara, untuk masker ilegal bakal dimusnahkan. Tapi menunggu putusan inkrah dari Pengadilan.
Pun demikian ketika menyambangi Apartemen Menteng Square Tower C Lantai 11, Jalan Matraman Raya, Senen, Jakarta Pusat. Pihaknya menemukan 1.500 masker tanpa merek dagang.
Polisi Polres Metro Jakarta Utara menangkap dua orang penimbun masker.
Polda Sumatera Selatan membentuk tim khusus untuk memantau kelangkaan masker di provinsi itu, terutama di Palembang. Pelaku penimbunan siap-siap ditindak tegas karena merugikan banyak orang.
Kelangkaan masker juga terjadi di Kota Solo. Hilangnya masker begitu terasa saat terjadinya erupsi Gunung Merapi, kemarin. Saat hujan abu terjadi, beberapa jam, banyak warga yang tidak mendapatkan pelindung mulut dan hidung itu.
Dia mengakui harga yang dijual memang di atas normal. Alasannya, harga dari distributor sudah naik.
Yusri menerangkan, barang-barang yang tersimpan di Gudang Cargo milik H dan W. Menurut keterangan, rencananya akan dikirim ke luar negeri.