Jika hanya bermental tempe dan masih manja disarankan pulang.

Polda Jawa Tengah (Jateng) melanjutkan proses perbaikan rumah warga yang rusak akibat terdampak ledakan gudang penyimpanan bahan peledak di Markas Brimob Polda Jateng. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (14/9) pagi.

Karopenas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetya mengatakan, akibat kejadian itu satu personel polisi luka ringan. Sementara kerugian material, gudang Handak rusak terbakar, rumah barak dan beberapa kendaraan di sekitar lokasi rusak berat.

Kapolda Jateng, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengupayakan keamanan dan warga yang tinggal di dekat lokasi sudah diperbolehkan pulang. Untuk mengantisipasi ledakan susulan, tim jibom sudah memastikan tidak ada serpihan berterbangan hingga membahayakan.

Dia menjelaskan, lokasi gudang penyimpanan bahan peledak temuan masyarakat terpisah dengan gudang senjata api dan amunisi Satbrimob Polda Jateng. Terkait proses disposal sendiri, sudah dilakukan dengan Korbrimob Polri secara berkala terkait temuan benda-benda tersebut.

Polisi melakukan pendataan mortir-mortir aktif yang berpotensi meledak. Jika ditemukan, kata Dedi, pihaknya akan melakukan langkah sterilisasi, pendinginan hingga disposal.

Polisi masih melakukan sterilisasi dan pendinginan mortir-mortir yang diduga masih aktif dan belum meledak.

"Korban hanya luka ringan di tangan kiri dan kepala akibat terkena lemparan benda tumpul," kata Rycko.

"Jadi yang meledak gudang tempat penyimpanan bahan peledak dan bom temuan dari masyarakat. Bukan markas atau asrama," kata Rycko

Waluyo mengatakan ledakan tersebut makin lama makin keras. Warga panik keluar rumah dan menjauh dari lokasi kejadian.

Berdasarkan laporan, kata Iqbal, gudang tersebut merupakan tempat barang bukti bahan peledak yang ditemukan oleh masyarakat.

Kerusakan rumah bervariasi, mulai dari kaca pecah hingga dinding roboh.

Anggota Brimob itu sudah dilarikan ke RS Bhayangkara Semarang.

Ledakan terjadi sekitar pukul 07.00 WIB.