Mengenal Ulu Ambek, Seni Pertunjukan Bela Diri Khas Pesisir Barat Minangkabau
Seni pertunjukan ulu ambek tumbuh dan berkembang di Pariaman, Pesisir Barat Minangkabau tepatnya Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
budaya![Mengenal Ulu Ambek, Seni Pertunjukan Bela Diri Khas Pesisir Barat Minangkabau](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/9/7/1694080519310-5hjvw.jpeg)
Seni pertunjukan ulu ambek tumbuh dan berkembang di Pariaman, Pesisir Barat Minangkabau tepatnya Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
![<b>Mengenal Ulu Ambek, Seni Pertunjukan Bela Diri Khas Pesisir Barat Minangkabau</b><br>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/7/1694080528350-a59u3.jpeg)
Mengenal Ulu Ambek, Seni Pertunjukan Bela Diri Khas Pesisir Barat Minangkabau
Ulu ambek merupakan kesenian yang menggambarkan konflik atau pertarungan mirip seperti gerakan-gerakan pencak silat. Melansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id tiap gerakan ulu ambek terlihat layaknya pertarungan antara dua orang, namun bedanya tanpa sentuhan fisik.
Ada pula yang menyebut tarian ini sebagai silek bayangan atau silat bayangan yang menggunakan kekuatan magis sehingga tak perlu kontak fisik secara langsung.
Simak asal-usul seni pertunjukan ulu ambek yang dihimpun dari berbagai sumber berikut ini.
Asal-usul Ulu Ambek
Seni pertunjukan ulu ambek tumbuh dan berkembang di Pariaman, Pesisir Barat Minangkabau tepatnya Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Ulu ambek juga merupakan sebuah seni yang berkaitan dengan ajaran sufi. Secara simbolis, serangan dan tangkisan itu bagian dari simbol "Pemberian dan Penerimaan" dari seorang guru atau Syeikh kepada muridnya.
Meski memiliki nama yang berbeda-beda, namun secara bentuk pertunjukannya masih tetap sama yaitu serangan dan tangkisan.
Setiap gerakan ulu ambek akan diiringi oleh irama musik vokal bernama dampeang yang dilantunkan oleh dua orang yang disebut tukang dampeang.
Pelaksanaan Ulu Ambek
Ulu ambek lazimnya menampilkan sebuah pertarungan yang dipimpin oleh dua orang, janang yang bertindak sebagai wasit, dan diawasi oleh para ninik mamak atau penghulu nagari-nagari yang terlibat.
Nama tempat pertunjukan ulu ambek bernama laga-laga, yang berarti tempat berlaga, tempat bertarung, tempat menentukan kalah menang.
Waktu pelaksanaan ulu ambek biasanya dilakukan pada setiap pesta atau festival yang dilaksanakan di suatu alek nagari. Selain itu, tradisi ini juga dipertunjukkan pada saat acara peresmian penobatan penghulu baru atau acara adat.
- Penuh Kemeriahan dan Kehangatan, Ini 5 Tradisi Sambut Hari Maulid Nabi di Pulau Sumatra
- Muncul Makam dengan Bendera Merah Putih di Tengah Waduk Jatigede yang Surut, Ternyata Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
- Jadi Danau Terbesar Kedua di Sumatra, Ini Asal-usul Terbentuknya Danau Singkarak
- Pembunuh Lansia di Bekasi Tertangkap, Mengaku Bunuh Korban karena Cemburu
- Jelang Indonesia Vs Irak, Erick Thohir Ajak Masyarakat Berdoa untuk Timnas Garuda Muda
- Kesal Ajakan Rujuk Berkali-kali Ditolak, Kades Ancam Bunuh dan Bawa Motor Mantan Istri
Adu dari Dua Komunitas
Ulu ambek melibatkan pertunjukan bela diri dari dua komunitas petarung yang berbeda-beda seperti perguruan silat atau daerah.
Konflik tersebut dibangun dari pertaruhan harga diri masing-masing komunitas apabila salah satu dari mereka kalah. Maka dari itu, pertarungan tersebut terkesan natural dan nyata.
Uniknya, selama pertandingan berlangsung tidak diperbolehkan ada suara bising seperti suara knalpot sepeda motor. Selain itu, para pedagang yang berjualan di kawasan arena harus tunduk pada aturan seperti penetapan harga yang dijual.