Mengenal Ulu Ambek, Seni Pertunjukan Bela Diri Khas Pesisir Barat Minangkabau
Seni pertunjukan ulu ambek tumbuh dan berkembang di Pariaman, Pesisir Barat Minangkabau tepatnya Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Seni pertunjukan ulu ambek tumbuh dan berkembang di Pariaman, Pesisir Barat Minangkabau tepatnya Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Ulu ambek merupakan kesenian yang menggambarkan konflik atau pertarungan mirip seperti gerakan-gerakan pencak silat.
Melansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id tiap gerakan ulu ambek terlihat layaknya pertarungan antara dua orang, namun bedanya tanpa sentuhan fisik.
Ada pula yang menyebut tarian ini sebagai silek bayangan atau silat bayangan yang menggunakan kekuatan magis sehingga tak perlu kontak fisik secara langsung.
Simak asal-usul seni pertunjukan ulu ambek yang dihimpun dari berbagai sumber berikut ini.
Seni pertunjukan ulu ambek tumbuh dan berkembang di Pariaman, Pesisir Barat Minangkabau tepatnya Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Ulu ambek juga merupakan sebuah seni yang berkaitan dengan ajaran sufi. Secara simbolis, serangan dan tangkisan itu bagian dari simbol "Pemberian dan Penerimaan" dari seorang guru atau Syeikh kepada muridnya.
Ada empat variasi sebutan untuk pertunjukan ini, yaitu alo ambek, luambek, ulue ambek, dan alu ambek.
Meski memiliki nama yang berbeda-beda, namun secara bentuk pertunjukannya masih tetap sama yaitu serangan dan tangkisan.
Setiap gerakan ulu ambek akan diiringi oleh irama musik vokal bernama dampeang yang dilantunkan oleh dua orang yang disebut tukang dampeang.
Ulu ambek lazimnya menampilkan sebuah pertarungan yang dipimpin oleh dua orang, janang yang bertindak sebagai wasit, dan diawasi oleh para ninik mamak atau penghulu nagari-nagari yang terlibat.
Nama tempat pertunjukan ulu ambek bernama laga-laga, yang berarti tempat berlaga, tempat bertarung, tempat menentukan kalah menang.
Waktu pelaksanaan ulu ambek biasanya dilakukan pada setiap pesta atau festival yang dilaksanakan di suatu alek nagari. Selain itu, tradisi ini juga dipertunjukkan pada saat acara peresmian penobatan penghulu baru atau acara adat.
Ulu ambek melibatkan pertunjukan bela diri dari dua komunitas petarung yang berbeda-beda seperti perguruan silat atau daerah.
Konflik tersebut dibangun dari pertaruhan harga diri masing-masing komunitas apabila salah satu dari mereka kalah. Maka dari itu, pertarungan tersebut terkesan natural dan nyata.
Uniknya, selama pertandingan berlangsung tidak diperbolehkan ada suara bising seperti suara knalpot sepeda motor. Selain itu, para pedagang yang berjualan di kawasan arena harus tunduk pada aturan seperti penetapan harga yang dijual.
Panjang terowongan ini sekitar 828 meter. Maka wajar jika pembangunannya memakan waktu cukup lama.
Baca SelengkapnyaGulo Puan merupakan kudapan manis dan gurih dari Palembang, Sumatra Barat. Makanan ini sudah tergolong langka karena bahan bakunya yaitu Kerbau Rawa yang hampir punah.
Baca SelengkapnyaProvinsi Sumatra Barat dulunya salah satu wilayah yang menjadi incaran Kolonial Belanda.
Baca SelengkapnyaSaking berpengaruhnya di masa lalu, makam-makam ini sering diziarahi walau kondisi tidak surut.
Baca SelengkapnyaJika anda sedang berada di Sumatera Barat jangan lupa untuk mampir ke Danau Singakarak.
Baca SelengkapnyaPembunuh pria lanjut usia berinisial S (76) di Kampung Blendung, Desa Kedungpengawas, Babelan, Kabupaten Bekasi tertangkap.
Baca SelengkapnyaMenteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Hadi Tjahjanto aktif dalam memberikan sertipikat tanah kepada masyarakat di penjuru daerah tanah air.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda sejumlah wilayah di pesisir Sumatera Barat. Seorang warga Pariaman dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaTak hanya di negara Cina, tembok besar juga ada di Indonesia tepatnya di Bukittinggi, Sumatra Barat bernama Janjang Saribu.
Baca Selengkapnya