Menilik Sejarah Janjang Saribu, Tembok Besar Indonesia di Pegunungan Bukit Barisan
Tak hanya di negara Cina, tembok besar juga ada di Indonesia tepatnya di Bukittinggi, Sumatra Barat bernama Janjang Saribu.
wisata alam![Menilik Sejarah Janjang Saribu, Tembok Besar Indonesia di Pegunungan Bukit Barisan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/12/5/1701763028951-4b8c2.jpeg)
Tak hanya di negara Cina, tembok besar juga ada di Indonesia tepatnya di Bukittinggi, Sumatra Barat bernama Janjang Saribu.
![Menilik Sejarah Janjang Saribu, Tembok Besar Indonesia di Pegunungan Bukit Barisan<br>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/5/1701772482879-r9dlj.jpeg)
Menilik Sejarah Janjang Saribu, Tembok Besar Indonesia di Pegunungan Bukit Barisan
Negara Indonesia memiliki ribuan tempat wisata yang begitu indah dan pastinya menarik untuk dikunjungi. Tak perlu jauh-jauh ke negara lain, di Indonesia ada beberapa objek wisata yang mirip layaknya di luar negeri.
Salah satu objek wisata tersebut bernama Janjang Saribu atau dikenal dengan sebutan The Great Wall of Koto Gadang. Tempat ini sangatlah mirip dengan tembok besar yang ada di negara China.
Kini, Janjang Saribu sudah menjadi salah satu objek wisata yang telah diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten Agam dan menjadi akses menuju kawasan wisata Janjang Saribu.
Lantas, bagaimana sejarah dari tembok besar di Indonesia? Simak ulasannya yang dirangkum merdeka.com berikut ini.
Dulunya Akses Jalan
Melansir dari beberapa sumber, sekitar tahun 1970-1980-an, anak tangga yang berada di Janjang Saribu ini dulunya hanya terbuat dari bambu. Dulu, Janjang Saribu digunakan sebagai akses jalan untuk anak sekolah di Bukittinggi.
Pada zaman Belanda, tempat ini disebut dengan 'Janjang Bantuang'. Kenapa namanya demikian, saat itu kondisi jalan di sekitarnya masih berupa tanah lalu ada bambu sebagai alat untuk menopang bantuang tersebut.
Selain sebagai akses anak sekolah, Janjang Saribu juga sempat digunakan oleh masyarakat setempat untuk mengakses dan mengambil pasir serta air di dasar ngarai.
- Potret Sri Mulyani Ajak 4 Cucu Keliling Gedung Kemenkeu, Ceritakan Sejarah Jakarta
- Keyla Azzahra Purnama, Paskibraka Asal Sumsel Pembawa Baki saat Penurunan Bendera Merah Putih di Istana
- Mengenal Ulu Ambek, Seni Pertunjukan Bela Diri Khas Pesisir Barat Minangkabau
- Diambil dari Nama Tokoh Raja Sriwijaya, Menilik Asal-usul Nama Pulau Sumatra
- Polisi Tindak Tegas Pelajar Konvoi, Bawa Petasan saat Bagikan Takjil
- Banyuwangi Art Week & SekarKijang Creative Fest 2024 Warnai Akhir Pekan di Banyuwangi
![<b>Asal Usul Janjang</b>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/5/1701762919321-bx0u5j.jpeg)
Asal Usul Janjang
Penamaan Janjang Saribu ini diambil dari bahasa Minang yang terdiri dari kata "Janjang" yang berarti tangga dan "Saribu" artinya seribu. Meski nyatanya anak tangga di sana tak mencapai seribu, namun untuk mencapai puncak cukup menguras tenaga.
Melansir dari indonesia.go.id, panjang Janjang Saribu sendiri mencapai 780 meter. Untuk mengaksesnya, bisa dari dua jalur mulai dari Gua Jepang atau dari Ngarai Sianok. Keduanya memiliki kondisi alam yang berbeda-beda.
Selain itu, sudut kemiringan dari Janjang Saribu ini hampir 90 derajat.
Sehingga untuk melewatinya harus menyiapkan diri secara fisik karena akan terasa berat dan beberapa jalurnya berkelok.
"The Great Wall" Bukittinggi
Suasana dan bangunannya sangat mirip dengan tembok besar di China, maka Janjang Saribu dijuluki sebagai The Great Wall-nya Bukittinggi.
Tembok ini telah diresmikan oleh Bupati Agam pada tahun 2013. Hingga kini, Janjang Saribu masih menarik minat wisatawan untuk menghabiskan akhir pekan bersama teman atau keluarga.