Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mbengket Bages, Upacara Memasuki Rumah Baru dari Suku Pakpak yang Jarang Diketahui

Mbengket Bages, Upacara Memasuki Rumah Baru dari Suku Pakpak yang Jarang Diketahui

Mbengket Bages, Upacara Memasuki Rumah Baru dari Suku Pakpak yang Jarang Diketahui

Indonesia memiliki beragam budaya dan tradisi yang tersebar di banyak daerah. Suku Pakpak di Sumatra Utara punya tradisi unik bernama mbengket bages.

Melansir dari Kemdikbud, mbengket bages mirip seperti upacara-upacara adat pada umumnya. Tradisi ini dilaksanakan saat ada anggota Suku Pakpak yang hendak mendirikan rumah atau memasuki rumah baru. Kemunculan tradisi mbengket bages sendiri bukan dari leluhur. Mbengket bages hadir begitu saja saat masyarakat berdoa kepada Tuhan dengan cara melakukan upacara sesuai keyakinan masing-masing dengan harapan doanya terkabul.

Jenis Upacara

Ada banyak tahapan dari tradisi ini, mulai dari merkottas atau perbekatken tukkang, penaikken tiang, penaikken rusuk, menulak tukkang atau menahutken tukkang, dan terakhir mendomi.

Proses Pelaksanaan

Upacara mbengket bages dimulai dengan penyerahan tugas kepada tukang yang disebut merkottas. Saat hari pembangunan sudah ditentukan, pemilik rumah memanggil tukang untuk disuguhkan seekor ayam dan pelleng (makanan khas). Saat rumah sudah mulai dibangun, upacara selanjutnya yaitu penaikkan tiang yang melibatkan pihak tetangga, puang dan berru khususnya puang benna atau saudara laki-laki ibu dari suami pemilik rumah dan berru mbelgah.

Kemudian pihak berru mbelgah wajib memberi kain dan puang menyediakkan seperangkat adat (ayam, tiakr, beras, dan sumpit). Lalu pohon pisang, buah pisang, dan tebu diikat pada salah satu tiang yang berada di sudut kanan rumah. Selanjutnya, penaburan tepung beras di sela-sela tiang dan lahan yang nantinya didirikan rumah baru. Upacara ini diakhiri dengan makan bersama, kata-kata sambutan dari sukut, berru dan puang.

Upacara selanjutnya adalah penaikken rusuk yang berlangsung dengan terbatas antara pemilik rumah (sukut) dengan tukang. Tujuan dari upacara ini adalah agar tukang-tukang saat bekerja terhindar dari cedera dan sakit saat menaikkan dan merancang tiang rumah. Setelah rumah selesai dibangun, upacara selanjutnya adalah menulak tukkang atau menahutken tukkang. Pada upacara ini pihak pemilik rumah mengundang tukang untuk makan bersama dan memberikan kain dan upah yang udah disepakati.

Melibatkan Banyak Orang

Upacara terakhir yaitu mendomi sapo yang berlangsung setelah rumah rampung dibangun. Upacara ini membutuhkan hewan ternak, tepung beras, rumbai, pisang, tebu, pelleng, dan sejumlah kain (Oles). Tak hanya itu, upacara ini melibatkan banyak pihak yaitu pemerintah setempat, teman, dan juga tetangga sekitar. Besar kecilnya upacara ini tergantung dari kondisi ekonomi pemilik rumah dan juga ukuran rumah yang dibangun.

Kain Tradisional dari Penjuru Nusantara
Kain Tradisional dari Penjuru Nusantara

Indonesia tumbuh dengan ragam budaya. Setiap budaya memiliki kekhasannya tersendiri. Salah satu ciri khas dari ragam budaya ini adalah kain tradisional.

Baca Selengkapnya
4 Benda Pembawa Hoki di Rumah Menurut Tradisi Jawa
4 Benda Pembawa Hoki di Rumah Menurut Tradisi Jawa

Sama seperti kebudayaan lain di Indonesia, tradisi Jawa lekat dengan simbol dan kepercayaan terkait benda-benda.

Baca Selengkapnya
Mengenal Perang Lempar Air, Tradisi Masyarakat Tionghoa di Selatpanjang Riau
Mengenal Perang Lempar Air, Tradisi Masyarakat Tionghoa di Selatpanjang Riau

Uniknya, tradisi ini hanya satu-satunya di Indonesia. Bahkan etnis Tionghoa di daerah lain tidak ada pelaksanaan tradisi yang serupa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Tabuik, Tradisi Tahunan Bulan Muharam Khas Masyarakat Sumatra Barat
Mengenal Tabuik, Tradisi Tahunan Bulan Muharam Khas Masyarakat Sumatra Barat

Tabuik diambil dari bahasa Arab Melayu yang artinya keranda yang dihiasi bunga-bunga dan kain warna-warni dan dibawa secara arak-arakan keliling kampung.

Baca Selengkapnya
Intip Tradisi Mepe Kasur Jelang Iduladha di Banyuwangi, Dipercaya Jauhkan Warga dari Bencana dan Penyakit
Intip Tradisi Mepe Kasur Jelang Iduladha di Banyuwangi, Dipercaya Jauhkan Warga dari Bencana dan Penyakit

Tradisi masyarakat Suku Osing yang unik di Desa Kemiran, Glagah, Banyuwangi

Baca Selengkapnya
Bikin Tumpeng Kemerdekaan RI 17 Agustus Tak Boleh Sembarangan, Begini Caranya!
Bikin Tumpeng Kemerdekaan RI 17 Agustus Tak Boleh Sembarangan, Begini Caranya!

Tumpeng kemerdekaan menjadi tradisi sekaligus simbol budaya Indonesia dalam merayakan Hari Kemerdekaan setiap 17 Agustus.

Baca Selengkapnya
Mengenal Cembengan, Tradisi Tebu Manten yang Jadi Mulainya Gilingan PG Madukismo
Mengenal Cembengan, Tradisi Tebu Manten yang Jadi Mulainya Gilingan PG Madukismo

Tradisi Cembengan merupakan tradisi yang diadopsi dari etnis Tionghoa, yaitu Cing Bing.

Baca Selengkapnya
Unik, Ini Nama-Nama Hari Sendiri dalam Bahasa Sunda yang Jarang Diketahui
Unik, Ini Nama-Nama Hari Sendiri dalam Bahasa Sunda yang Jarang Diketahui

Di masanya, masyarakat Sunda sudah memiliki penanggalannya sendiri secara tradisional.

Baca Selengkapnya
Tradisi Memburu Baju Lebaran
Tradisi Memburu Baju Lebaran

Membeli baju baru untuk Lebaran sudah menjadi tradisi setiap tahun masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya