Cerita Unik di Balik Tradisi 'Salam Tempel' Lebaran
Fakta Unik
“Dapat angpao lebaran berapa nih?”
Familiar dong dengan obrolan tersebut yang biasanya muncul di momen lebaran, tepatnya setelah prosesi silaturahmi ke rumah-rumah saudara. Lebaran nggak hanya jadi momen menyambung tali silaturahmi dan saling memaafkan saja. Tapi, ada juga tradisi berbagi ‘salam tempel’ yang lekat banget dengan masyarakat Indonesia.
Ketika Bersalaman jadi Hal yang Paling Dinantikan
Hayo ngaku deh, momen bersalaman saat lebaran pastinya jadi salah satu yang dinantikan dong! Nggak hanya bisa mencicipi berbagai sajian khas lebaran di rumah saudara. Saat bersalaman, biasanya ada angpao yang diselipkan.
Biasanya sih ‘salam tempel’ ini diberikan dari orang yang lebih tua dan punya penghasilan sendiri buat anak-anak saudaranya yang berkumpul saat lebaran.
Sejak Kapan Tradisi ‘Salam Tempel’ Ini Dimulai?
Sudah jadi kebiasaan dari tahun ke tahun, bahkan dari generasi ke generasi, masa sih nggak penasaran dengan sejak kapan tradisi ini dimulai? Kabarnya, tradisi Lebaran ini terpengaruh dari budaya Arab dan Tionghoa.
Dipopulerkan di Afrika Utara, Lho!
Tapi, tahukah kamu kalau tradisi 'salam tempel' ini ternyata populer di Afrika Utara? Yup, menurut catatan sejarah, Khalifah Dinasti Fatimiyah menjadi era yang membuat tradisi tersebut jadi populer.
berita untuk kamu.
Di masa tersebut, ada kebiasaan membagikan uang, pakaian, dan pernak-pernik lain buat anak-anak saat hari raya pertama Idulfitri. Nah, tradisi tersebut semakin kuat selama era Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman), di mana bagi-bagi uang tunai mulai dilakukan antar keluarga, bukan lagi dari kerajaan.
Selaras dengan Nilai Keislaman
Tradisi bagi-bagi angpao lebaran ini dinilai selaras dengan nilai-nilai keislaman. Islam sendiri menganjurkan berbagi, salah satunya lewat zakat yang ditujukan buat mereka yang kurang beruntung.
Dikenal di Indonesia Lewat Jalur Perdagangan
Kegiatan bagi-bagi 'salam tempel' ini kabarnya mulai masuk berkat imigran Asia yang masuk ke Indonesia lewat jalur perdagangan dan agama. Dilakukan dari generasi ke generasi, nggak heran kalau akhirnya jadi bagian dari tradisi.
Bertahan hingga Era Modern
‘Salam tempel’ masih jadi bagian tradisi lebaran di tanah air, bahkan salah satu yang paling dinantikan. Bedanya, sekarang makin banyak barang yang menjadi angpao lebaran. Nggak hanya uang tunai, bisa berupa barang seperti pakaian, gadget, voucher, dan masih banyak lagi.
Biarpun begitu, uang tunai masih jadi favorit terlebih buat anak-anak kecil. Orang tua juga masih sering memberikan angpao lebaran untuk anaknya dalam bentuk uang tunai untuk mengajarkan anak mengatur keuangan.
Berapa nih perolehan angpao lebaran terbesar dalam sejarah hidupmu?
- Wuri Anggarini
Uniknya, tradisi ini hanya satu-satunya di Indonesia. Bahkan etnis Tionghoa di daerah lain tidak ada pelaksanaan tradisi yang serupa.
Baca SelengkapnyaIndonesia tumbuh dengan ragam budaya. Setiap budaya memiliki kekhasannya tersendiri. Salah satu ciri khas dari ragam budaya ini adalah kain tradisional.
Baca SelengkapnyaTradisi mudik tak bisa dipisahkan dari momen Lebaran di Indonesia. Cerita perjalanan ke kampung halaman ini ternyata sudah terjadi sejak Kerajaan Majapahit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia memiliki beragam budaya dan tradisi yang tersebar di banyak daerah. Suku Pakpak di Sumatra Utara punya tradisi unik bernama mbengket bages.
Baca SelengkapnyaBudaya cium tangan atau salim tangan begitu lekat dengan identitas orang Indonesia. Ketahui lebih jauh yuk serba-serbinya.
Baca SelengkapnyaAdanya perpaduan satra klasik Jawa dengan tradisi Sunda melahirkan seni wawacan yang indah.
Baca SelengkapnyaMandi Besimbur merupakan ritual adat mandi yang dilakukan oleh kedua mempelai yang baru saja melangsungkan pernikahan.
Baca SelengkapnyaSilat Pelintau, kesenian tradisional bela diri khas masyarakat Suku Tamiang Aceh.
Baca SelengkapnyaMereka masih mempertahankan tradisi ini karena banyak pesan moral yang terkandung di dalamnya.
Baca Selengkapnya