Keunikan Gulo Puan, Kudapan Manis dari Palembang yang Mulai Langka
Gulo Puan merupakan kudapan manis dan gurih dari Palembang, Sumatra Barat. Makanan ini sudah tergolong langka karena bahan bakunya yaitu Kerbau Rawa yang hampir punah.
kulinerKota Palembang terkenal dengan kulinernya seperti Pempek. Tak sedikit masyarakat Indonesia yang gemar menyantap makanan yang memiliki cita rasa gurih dan berkuah ini. Namun, terdapat kudapan lain yang patut dicoba, yaitu Gulo Puan. Konon, kudapan manis yang satu ini merupakan makanan legendaris, sebab dulunya menjadi kudapan para bangsawan dan raja Kesultanan Palembang.
Sejarah Gulo Puan
Mengutip situs resmi Pemprov Sumatra Selatan, kehadiran Gulo Puan rupanya memiliki sejarah yang cukup panjang. Pasalnya, pembuatan kudapan ini muncul dari seorang warga lokal bernama Usman sejak 130 tahun silam. Usman awalnya warga pendatang yang kemudian menetap lama di Desa Kuro atau sekarang dikenal dengan Desa Bangsal. Desa ini merupakan desa tertua di daerahnya.
-
Apa makanan khas Palembang yang memiliki bentuk unik dengan taburan irisan cabai? Di Palembang, mungkin orang-orang sudah mengenal kota ini dengan makanan khasnya yaitu pempek. Tapi tunggu dulu, selain Pempek masih banyak sajian kuliner lainnya yang patut untuk dicoba, salah satunya adalah kue gandus.
-
Kenapa Campur Lorjuk menjadi kuliner khas Pamekasan? Menu ini menjadi santapan otentik ala warga pulau garam, yang sayang untuk dilewatkan.
-
Kenapa sentra kuliner PKL Sultan Agung ramai? Diakui para pedagang, lokasi berjualan setelah ditata menjadi lebih rapi dan nyaman, ini tentu mengundang banyak pembeli.
-
Kenapa urap-urap lumut menjadi kuliner legendaris Surabaya? Keberadaannya setia menemani para pencinta kuliner kulupan (sayur rebus) sejak 1991 silam.Walau sudah eksis sejak 33 tahun lalu, makanan ini tak pernah kehilangan penggemarnya.
Asal Usul Penamaan
Selain menjadi kudapan legendaris, asal usul penamaan Gulo Puan diambil dari bahasa setempat, yaitu "Gulo" yang berarti "Gula". Sedangkan "Puan" itu memiliki arti "Susu". Sesuai dengan namanya. Gulo Puan memiliki cita rasa manis guruh perpaduan antara karamel dan keju. Cocok sebagai makanan pendamping saat minum kopi ataupun disantap bersama dengan roti tawar.
Mengutip dari indonesia.go.id, susu yang digunakan untuk membuat Gulo Puan ini tidaklah sembarangan. Harus susu segar langsung dari kerbau khas daerah Pampangan, Ogan Komering Ilir. Biasanya kudapan ini hadir saat waktu-waktu tertentu saja, seperti saat shalat Jum'at di Masjid Agung Palembang dan dijual oleh pedagang kaki lima seharga Rp100 ribu setiap kilogramnya.
Pembuatan yang Rumit
D ibalik rasanya yang lezat, terdapat proses pembuatan yang tidaklah mudah dan memakan waktu yang cukup lama, tak heran jika dulunya kudapan ini hanya bisa dikonsumsi oleh kaum bangsawan.
- Kakek ini Keturunan Majapahit, Tinggal di Hutan Masih Pegang Teguh Pesan Leluhur
- Ledakan di Perumahan Mewah Tangerang, Tim Gegana Dikerahkan
- Sumur Maut Tetangga: Ayam & Burung Mati, Kakak Beradik Tewas saat Bersihkan Lumpurnya
- Bakar Lahan Kosong, Kakek di Legok Tangerang Tewas Terpanggang
- Baleg DPR Sebut Penambahan Kementerian Tunggu Persetujuan Presiden Jokowi
- Menyorot Nama-Nama Pendaftar Capim KPK
Sudah Langka
Eksistensi Gulo Puan saat ini semakin menurun, tak seperti Pempek yang namanya terus diingat orang. Penyebabnya adalah bahan baku yang tergolong memasuki masa kepunahan. Gulo Puan berbahan dasar susu Kerbau Rawa (Bubalus bubalis carabauesis) khas Pampangan. Saat ini, populisanya sudah semakin sedikit karena minimnya lahan akibat kebakaran hutan.