Mencicipi Nikmatnya Campur Lorjuk, Kuliner khas Madura yang Tak Ada di Tempat Lain
Kuliner ini serupa soto, namun dengan isian kerang bernama lorjuk
Kuliner ini serupa soto, namun dengan isian kerang bernama lorjuk
Pulau Madura banyak menyimpan kuliner khas dengan cita rasa yang otentik. Jika berkesempatan berkunjung ke wilayah tersebut, mencicipi campur lorjuk bisa menjadi pilihan. Kuliner ini terbilang unik karena serupa soto, namun dengan isian kerang bernama lorjuk. Rasanya sudah tentu nikmat, segar dan gurih, serta dapat menyembuhkan perut yang keroncongan. Konon, campur lorjuk ini hanya ditemui di pulau Madura terutama Pamekasan, dan sebagian wilayah Surabaya. Menu ini menjadi santapan otentik ala warga pulau garam, yang sayang untuk dilewatkan. Berikut selengkapnya.
Keunikan menu ini berasal dari kerang khusunya berjenis pisau atau kerang bambu berukuruan 2 sampai 3 CM. Menurut para penikmat, campur lorjuk punya rasa rempah yang kuat dan rasa gurih yang nikmat. Kekuatan rasanya muncul dari kerang lorjuk yang kenyal dan lembut di mulut. Mengutip laman Indonesia.go.id, kerang jenis ini hanya ditemukan di perairan Madura, dengan proses penangkapan yang terbilang sulit. Kerang lorjuk baru bisa didapatkan saat air surut, dengan keberadaan lorjuk yang bersembunyi di lumpur.
Untuk mengolahnya menjadi menu campur lorjuk, kerang-kerang mini itu pertama dicuci bersih. Setelahnya lorjuk bisa direbus sampai kandungan kaldunya keluar. Ini yang membuat menu tersebut semakin lezat.
Setelah kaldunya keluar, lorjuk juga direndam untuk memudahkan pengelupasan dari cangkangnya. Kemudian lorjuk bisa dijemur, sampai kering dan dicampurkan ke menu tersebut. Perpaduan kuah soto yang manis, gurih, pedas dan segar, menambah rasa nikmat dari menu campur lorjuk.
Adapun menu campur lorjuk terdiri dari beberapa isian layaknya menu soto, seperti mi bihun, sayur tauge, potongan lontong dan remasan rempeyek termasuk kerupuk. Setelahnya isian langsung diberi kuah segar khas soto, dengan kecap dan bumbu yang kuat. Menu ini cukup digemari oleh masyarakat Pamekasan. “Campur lorjuk ini punya rasa rugih, asin yang beda. Jadi pas saat disantap di mulut, ” kata salah satu penikmat bernama Irwin Nur, mengutip YouTube Fokus Indosiar.
Adapun satu porsi campur lorjuk biasanya dijual Rp8 ribu, dengan isian lengkap sudah dengan potongan lontong. Namun bagi yang ingin menyantap porsi besar, penjual juga menyediakan porsi jumbo dengan harga Rp12 ribu per porsinya. “Kalau hari biasa, kami biasa menjual 70 porsi, kalau hari libur itu bisa 100 porsi,” kata salah satu penjual campur lorjuk, Suhridah.
Menu ini menjadi salah satu kuliner yang mudah dibuat di rumah dengan bahan yang sederhana.
Baca SelengkapnyaKuliner yang satu ini dapat dengan mudah ditemui di warung-warung sekitar dan tak sedikit warga setempat yang mampu untuk mengolahnya sendiri.
Baca SelengkapnyaKuliner ini begitu khas karena menyantapnya langsung dari cangkang keong dipadukan dengan kuah gulai.
Baca SelengkapnyaMencicipi Gulai Belacan, sajian kuliner kaya rempah dan cita rasa unik khas Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dataran tinggi Gayo memiliki salah satu kuliner khas yang tampak lezat bernama Gutel.
Baca SelengkapnyaKue ini dulu jadi santapan raja dan para bangsawan Kerajaan Gelang-Gelang. Kini bisa dinikmati siapa saja.
Baca SelengkapnyaPada zaman dulu kuliner ini dibuat dengan sisa nasi agar tidak mubazir
Baca SelengkapnyaBelitung tak hanya terkenal dengan spot wisatanya saja. Di bidang kuliner, Belitung punya makanan khas bernama aruk gelagau.
Baca SelengkapnyaSudah ada sejak 200 tahun yang lalu, sebuah warung makan di Temanggung, Jawa Tengah menarik perhatian warganet.
Baca Selengkapnya