Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Muncul Makam dengan Bendera Merah Putih di Tengah Waduk Jatigede yang Surut, Ternyata Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Muncul Makam dengan Bendera Merah Putih di Tengah Waduk Jatigede yang Surut, Ternyata Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Saking berpengaruhnya di masa lalu, makam-makam ini sering diziarahi walau kondisi tidak surut.

Muncul Makam dengan Bendera Merah Putih di Tengah Waduk Jatigede yang Surut, Ternyata Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Musim kemarau menyebabkan sejumlah dam penampungan air surut, tak terkecuali Waduk Jatigede Sumedang.

Akibat kondisi ini, sejumlah perkampungan yang ditenggelamkan muncul kembali. Bahkan, tempat pemakaman umum masyarakat juga terlihat di sejumlah titik wilayah Kecamatan Darmaraja.

Terdapat salah satu makam yang mencuri perhatian di sana. Sekelilingnya dipasangi pagar bambu rapat dan bendera merah putih panjang.

Setelah ditelusuri, makam itu ternyata merupakan tokoh yang disegani dan bukan orang sembarangan. Berikut kisah selengkapnya.

Kemunculan makam

Mengutip YouTube Krisna Euy, Selasa (3/10), terlihat air bendungan terbesar kedua di Indonesia itu benar-benar surut di sebagian besar areanya.

Genangan hanya tampak di bagian tengah maupun daerah yang memiliki cekungan. Hal ini membuat puing-puing bangunan permukiman dan pemakaman terlihat jelas.

Makam-makam tersebut di antaranya Mbah Dalem Prabu Lembu Agung, Prabu Aji Putih dan makam Ratu Ratna Inten Nawang Wulan.

Sosok Mbah Dalem Prabu Lembu Agung

Sosok Mbah Dalem Prabu Lembu Agung

Menurut informasi di laman sisemar.sumedangkab.go.id, Mbah Dalem Prabu Lembu Agung merupakan penguasa Sumedang dari Kerajaan Sumedang Larang.

Mbah Dalem Prabu Lembu Agung menjadi raja ketiga di Sumedang Larang dan berkuasa di rentang waktu 778 - 893 masehi.

Dia sebelumnya sempat tidak ingin menjadi raja dan ingin menjadi resi atau sosok suci dalam agama Hindu. Namun karena gagal menjalankan ujian dari sang ayah, maka Prabu Lembu Agung harus menjalankan pemerintahan sebagai raja Sumedang Larang bersama wakilnya sang adik, yang bernama Prabu Gajah Agung.

Prabu Aji Putih

Sementara itu, makam Prabu Aji Putih juga mulai muncul ke permukaan setelah Waduk Jatigede surut.

Mengutip buku Rintisan Masa Silam Sejarah Jawa Barat yang ditulis Tjetjep Permana. Prabu Aji Putih merupakan raja pertama yang memimpin Sumedang. Dahulu, muncul sebuah kerajaan paling awal bernama Tembong Agung yang merupakan cikal bakal kerajaan Sumedang Larang.

Prabu Aji Putih bertakhta di kisaran tahun 678 M yang berpusat di wilayah Citembong Girang, Kecamatan Ganeas. Tak berapa lama, Ia memindahkan pusat pemerintahannya ke kampung Muhara, Desa Leuwi Hideung, Kecamatan Darmaraja yang saat ini digenang Waduk Jatigede.

Ratu Ratna Inten Nawang Wulan seorang pahlawan perempuan Sumedang

Ratu Ratna Inten Nawang Wulan seorang pahlawan perempuan Sumedang

Terkait makam keramat lainnya yang mulai muncul di Waduk Jatigede adalah makam dari tokoh Ratu Ratna Inten Nawang Wulan atau Nyimas Nawang Wulan yang merupakan seorang pahlawan wanita yang disegani pada masanya.

(Foto: Makam Ratu Nawang Wulan)

Diketahui, Nyimas Nawang Wulan merupakan istri dari raja pertama Tembong Agung, Prabu Aji Putih.

Menurut cerita yang berkembang di sana, perempuan tersebut memiliki paras yang ayu dan lemah lembut. Dia juga mampu menghipnotis para musuh kerajaan Tembong Agung termasuk penjajah Belanda hingga bertekuk lutut.

Sering diziarahi masyarakat

Walau posisinya berada di tengah waduk, ketiga makam ini konon selalu diziarahi oleh warga, baik setempat maupun luar kota.

Rata-rata mereka ingin napak tilas kejayaan kerajaan Tembong Agung dan Sumedang Larang di masa silam. Saat kondisi waduk surut, peziarah pun semakin banyak.

“Jadi sudah tiga bulan ini surut, sekarang ini banyak yang ziarah, baik surut maupun tergenang. Cuma kalau surut ada peningkatan,” kata juru kunci makam Mbah Dalem Prabu Lembu Agung.

Adapun sosok ketiganya bukan orang sembarangan, karena mampu menjaga Sumedang agar tidak jatuh ke tangan lawan dan penjajah Eropa.

Muncul Makam dengan Bendera Merah Putih di Tengah Waduk Jatigede yang Surut, Ternyata Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Artikel ini ditulis oleh
Nurul Diva Kautsar

Editor Nurul Diva Kautsar

Reporter
  • Nisa Mutia sari
  • Nurul Diva Kautsar

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sumur Maut Tetangga: Ayam & Burung Mati, Kakak Beradik Tewas saat Bersihkan Lumpurnya

Sumur Maut Tetangga: Ayam & Burung Mati, Kakak Beradik Tewas saat Bersihkan Lumpurnya

Kekeringan air bersih akibat kemarau di Sumatera Selatan, memakan korban jiwa. Dua orang kakak beradik, tewas saat membersihkan sumur.

Baca Selengkapnya icon-hand
Begini Jawaban Kapolres Bitung Ditanya Penyebab Bentrok Dua Ormas

Begini Jawaban Kapolres Bitung Ditanya Penyebab Bentrok Dua Ormas

Sebelumnya, tujuh orang ditetapkan dan ditahan jadi tersangka buntut bentrok di Bitung, Sulawesi Sulut.

Baca Selengkapnya icon-hand
Ini Orang-Orang yang Temani Jenderal Dudung Selama jadi Kasad 'Dari Sebelum Matahari Terbit Sampai Tenggelam'

Ini Orang-Orang yang Temani Jenderal Dudung Selama jadi Kasad 'Dari Sebelum Matahari Terbit Sampai Tenggelam'

Berikut potret orang-orang yang menemani Jenderal Dudung selama menjabat sebagai Kasad.

Baca Selengkapnya icon-hand
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Uang Sering Hilang, Warga Lamongan Curiga Ada Orang Pelihara Tuyul

Uang Sering Hilang, Warga Lamongan Curiga Ada Orang Pelihara Tuyul

Korban uang hilang di Lamongan ini tak cuma satu orang saja. Korban malah memasang spaduk ini.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mayjen TNI Ngobrol Bareng Suku Unik Bunggu, Masyarakat Adat yang Pindah dari Pohon ke Pohon

Mayjen TNI Ngobrol Bareng Suku Unik Bunggu, Masyarakat Adat yang Pindah dari Pohon ke Pohon

Ada momen menarik saat sang jenderal menikmati waktu bersama Suku Bunggu di lokasi.

Baca Selengkapnya icon-hand
Demi Persatuan Bangsa, Jika Berbeda Jangan Dianggap Musuh

Demi Persatuan Bangsa, Jika Berbeda Jangan Dianggap Musuh

Hamid berpesan jangan cepat memvonis atau menjadikan orang atau kelompok lain hal yang tidak baik, apalagi memusuhinya, kemudian membencinya.

Baca Selengkapnya icon-hand
Lulus Prajurit Bintara TNI, Pemuda Ini Nangis Haru dan Sujud Kaki Nenek yang Telah Merawatnya

Lulus Prajurit Bintara TNI, Pemuda Ini Nangis Haru dan Sujud Kaki Nenek yang Telah Merawatnya

Orang tua tidak lengkap, pemuda ini menangis haru dihadapan keluarganya dan sujud kaki sang nenek.

Baca Selengkapnya icon-hand