Mengenal Tari Piriang Suluah, Seni Tradisional Simbol Kehidupan Petani di Padang Panjang
Kesenian tradisional ini menggambarkan kehidupan masyarakat Padang Panjang yang bekerja sebagai petani.
Kesenian tradisional ini menggambarkan kehidupan masyarakat Padang Panjang yang bekerja sebagai petani.
Pulau Sumatra memiliki beragam kesenian tradisional yang menggambarkan kehidupan masyarakatnya. Setiap kesenian itu mengandung makna yang mendalam dan masih berkaitan dengan kepercayaan mereka.
Di Sumatra, sampai saat ini masih banyak masyarakatnya yang bermata pencaharian sebagai petani. Di beberapa kota atau daerah tertentu, para petani masih mempertahankan tradisi dan budaya ketika menanam hingga memanen padi yang sudah diwariskan secara turun-temurun. (Foto: jadesta.kemenparekraf.go.id)
Begitu juga dengan para petani di Padang Panjang, Sumatra Barat. Mereka memiliki kesenian tradisional yang terinspirasi dari aktivitas para petani yaitu Tari Piring Suluah.
Tari Piring Suluah ini bukanlah tarian biasa. Kesenian ini menggambarkan kehidupan para petani dan juga gerakannya terinsipirasi dari aktivitas ketika bercocok tanam.
Mengutip dari Liputan6.com dan indonesiakaya.com, Tari Piriang Suluah ini terinspirasi dari kehidupan sehari-hari para petani di Padang Panjang.
Keseharian mereka di masa lalu tak lekang dari suluh atau suluah. Suluah sendiri adalah sebuah alat penerangan tradisional yang menggunakan bahan bakar minyak tanah.
Fungsi dari Suluah ini adalah sebagai alat penerangan masyarakat Padang Panjang ketika beraktivitas di malam hari. Paginya, mereka bergegas menuju sawah hingga waktu menjelang petang. Tak heran jika masyarakat setempat hampir menghabiskan waktu kesehariannya di persawahan.
Ketika petang datang, mereka lalu kembali ke surau untuk melakukan ibadah dan belajar ilmu agama. Di sini mereka mulai melaksanakan aktivitas malam hari dengan menggunakan Suluah. (Foto: Pixabay)
Berangkat dari aktivitas keseharian petani yang berulang, akhirnya muncul inspirasi dari para seniman tari piring dari Padang Panjang untuk menciptakan sebuah gerakan. Kemudian, muncullah nama Tari Piriang Suluah atau biasa disebut Tari Piring Suluh.
Secara umum tarian ini merupakan pengembangan lanjut dari Tari Piring Klasik yang sudah populer di Minangkabau. Namun, bedanya tarian ini cenderung memiliki materi dan gerakan yang lebih variatif.
Selain gerakan yang lebih variatif, Tari Piriang Suluah ini juga memiliki makna yang begitu mendalam. Mayoritas gerakannya tak jauh dari aktivitas petani ketika menggarap sawahnya.
Adapun beberapa gerakan-gerakan yang diambil dari aktivitas gerakan para petani, di antaranya: Meniti Pematang, Menebang Alang-alang, Menyiangi Jerami, Mengikat Kerbau, hingga Menghalau Burung.
Kemudian, para petani juga digambarkan memiliki aktivitas belajar pencak silat atau Silek khas Minangkabau. Dengan gerakan gesit dan enerjik, para penari membawakannya sambil memainkan piring di kedua tangannya.
Sampai sekarang, tarian ini masih terus bertahan serta diwariskan secara turun-temurun. Lebih dari itu, Tari Piriang Suluah ini sudah menjadi ikon dari daerah Padang Panjang.
Selain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani,
Baca SelengkapnyaKesenian tradisional dari Sumatera Selatan ini mengisahkan tentang perjuangan kaum perempuan dalam melawan penjajahan.
Baca SelengkapnyaTari Sining, seni tradisional asal Gayo yang saat ini sudah hampir punah termakan oleh zaman.
Baca SelengkapnyaPara tamu undangan diperlakukan secara terhormat melalui tradisi piring terbang.
Baca SelengkapnyaTari Kain, kesenian tradisional yang mirip dengan gerakan-gerakan silat dan dimainkan oleh kaum pria di Pesisir Selatan.
Baca SelengkapnyaDahulu, tarian ini hanya dimainkan oleh kalangan tertentu. Namun kini tarian ini boleh dimainkan oleh masyarakat yang tinggal di luar keraton
Baca SelengkapnyaSalah satu kesenian berasal dari Lampung Barat ini menjadi simbol suatu kehormatan dan kebesaran yang dipertunjukkan pada upacara ritual yang sakral.
Baca SelengkapnyaTradisi ini jadi salah satu pesta adat masyarakat Sunda yang unik untuk meminta hujan
Baca SelengkapnyaAdab menghormati serta memuliakan tamu itu sudah melekat pada diri orang di Indonesia, mereka dianggap sebagai 'raja'.
Baca Selengkapnya