Wiranto Harap Pendukung Prabowo Ikuti Seruan Tak Ramaikan MK saat Sidang Pemilu
Merdeka.com - Menkopolhukam Wiranto memuji seruan Capres Prabowo Subianto kepada pendukungnya agar tidak meramaikan Mahkamah Konstitusi selama sidang sengketa pilpres.
"Dengan pernyataan Pak Prabowo kemarin, kita betul-betul sangat mengapresiasi. Saya menaruh hormat betul atas pernyataan beliau untuk mengajak para pendukungnya, para simpatisannya untuk melakukan langkah-langkah yang positif, menghormati hukum, menjaga perdamaian, kerukunan. Bahkan beliau kata-katanya memohon kepada para pendukungnya untuk tidak berbondong-bondong ke Mahkamah Konstitusi," ucap Wiranto di kantornya, Jakarta, Kamis (14/6).
Dia berharap, itu bisa dijalankan dan diikuti oleh para pendukungnya Prabowo-Sandiaga. Hal itu penting agar situasi tetap berjalan aman dan damai.
"Kita berharap memang dapat dipatuhi oleh para pendukung beliau, para simpatisan beliau. Dan saya yakin kalau itu dipatuhi dan ditaati maka tentu suhu politik menjadi dingin kembali, keamanan menjadi terjaga," jelas Wiranto.
Terkait keamanan besok, Wiranto memastikan Kepolisian maupun TNI sudah terus bersiaga penuh untuk menjaga berbagai kemungkinan yang mungkin dapat terjadi.
"Jadi aparat keamanan selalu waspada, menjaga keamanan dan kemungkinan yang terjadi, sudah diantisipasi. Sehingga masyarakat supaya tenang, baik di ibukota maupun di daerah-daerah yang kita anggap kritis, saya kira aparat keamanan terus berjaga-jaga," tandas Wiranto.
Sebelumnya, Prabowo mengatakan, memang ada delegasi untuk dampingi tim hukum. Namun tidak perlu berbondong-bondong dengan jumlah massa besar untuk menghindari fitnah dan provokator.
Menurut dia, pihaknya percaya pada hakim MK. Apapun keputusan MK, lanjut dia, harus disikapi dengan dewasa, tenang, berpikir untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Kami mohon Anda percaya pada kami akan berbuat untuk bangsa dan negara. Kami selalu pikirkan yang terbaik untuk kepentingan rakyat," kata Prabowo dalam sebuah rekaman video yang beredar di Jakarta, seperti dilansir Antara, Selasa 11 Juni 2019.
Prabowo menjelaskan dirinya dan Sandiaga telah memutuskan untuk menyerahkan persoalan terhadap hasil Pemilu 2019 melalui jalur hukum dan konstitusional.
Dia juga mengatakan dirinya dan Sandiaga terus berpandangan dan bertekad untuk melakukan aksi damai dan menghindari kekerasan.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Puji Jasa Pemimpin Terdahulu: Jangan jadi Malin Kundang, Kebaikan Dibalas Pengkhianatan
Prabowo mengingatkan untuk mengakui keberhasilan kinerja para pemimpin terdahulu.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia
Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Minta Pendukung Tak Lakukan Aksi ke Gedung MK: Utamakan Keutuhan, Persatuan Bangsa
Prabowo ingin semua pihak mengedepankan kepentingan rakyat dan bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam
Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Puji Jokowi: Ilmunya Tinggi, Ubah Lawan jadi Kawan
Prabowo Subianto mengakui kehebatan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Bersyukur Tidak Mencla-mencle, Kita Tegas Dari Awal Mengatakan Timnya Jokowi
Prabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPendukungnya di Sampang Ditembak Orang Tak Dikenal, Begini Reaksi Prabowo
Prabowo Subianto prihatin relawannya ditembak oleh orang tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaRamai Kritik Prabowo Terima Penghargaan Jenderal Bintang 4, Ada Pelanggaran Aturan?
Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca SelengkapnyaPrabowo ke Buruh: Saya Hormat pada Kalian Daripada Orang Pintar Wajah Manis Tapi Hatinya Tak Jelas
Prabowo mendapat dukungan buruh tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN).
Baca Selengkapnya