Survei Charta Politika: Pemilih Jokowi dan Prabowo belum militan
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya mengungkapkan, faktor militansi pada pemilih bakal calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto belum benar-benar militan.
Menurut dia, ini berbeda jika melihat kontestasi pilkada DKI tahun 2017 silam. Namun menurutnya, pemilih Jokowi masih lebih besar memiliki strong voters dibanding swing voternya.
"Dari sisi militansi, masih pemanasan lah ini, berbeda dengan pilkada DKI lalu tingkat militansi pemilihnya," ungkap Yunarto Wijaya, di Es Teler 77, Jl Adityawarman, Jakarta Selatan, Senin (21/5).
Responden yang menyatakan mantap memilih presiden Jokowi sebesar 56,7 persen dengan yang masih bisa berubah 30,9 persen dan sebesar 12,4 persen tidak menjawab/tidak tahu.
"Sedangkan yang mantap menyatakan memilih Prabowo sebesar 47,5 persen, yang bisa berubah 43,3 persen dan 8,3 persen tidak tahu/tidak jawab, di Prabowo sedikit lebih jelek strong votersnya," kata dia.
Yunarto menuturkan, hampir di semua daerah di Indonesia antara strong voters dan swing voters memiliki perbandingan 50:50. Dengan sekitar 50 persen responden tiap daerah menyatakan telah mantap memilih pilihannya dan sekitar di atas 20 persen menyatakan masih bisa berubah. Kecuali, lanjut dia, di daerah Bali, NTB, dan NTT yang sudah mantap dengan pilihannya sebesar 83,1 persen.
"Mereka cenderung 'saklek' di daerah itu, yang menyatakan masih bisa berubah 12,3 persen dan tidak jawab/tidak tahu 4,6 persen," tuturnya.
Survei dilakukan pada 13–19 April 2018 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 2000 responden, yang tersebar di 34 Provinsi dengan metode acak bertingkat (multistage random sampling) serta margin of error sebesar +/- 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 %.
Reporter: Yunizafira PutriSumber: Liputan6.com
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei LSI: 66% Pemilih Jokowi di 2019 Dukung Prabowo di 2024
Loyalis Jokowi juga malah lebih banyak memilih untuk mendukung paslon nomor urut satu Anies-Muhaimin.
Baca SelengkapnyaSurvei Temukan Fakta: Jokowi Efek Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas PSI, Ini Penyebabnya
80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaSurvei Terbaru Charta Politika Per Wilayah: Prabowo Sapu Bersih Kemenangan, Anies Kalah di Semua Daerah
Survei Charta Politika digelar pada 4 Januari - 11 Januari 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
VIDEO: Survei Indikator Politik: Faktor Jokowi Bikin Elektabilitas Prabowo Terkatrol
Indikator Politik mencatat adanya Jokowi effect dalam melesatnya elektabilitas Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaKaesang: Coblos Gibran Satu Putaran, yang Ikut Jokowi Pilih PSI
jumlah pemilih yang masih bisa berpindah atau swing voter masih sangat tinggi dan bisa beralih pada pasangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaIni Dua Hasil Survei Terbaru Elektabilitas Prabowo Jelang Debat Capres 7 Januari 2024
Dari dua lembaga survei, Prabowo berada di atas angin karena elektabilitasnya berada di urutan pertama dibanding pesaingnya.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo Capai Lebih 40 Persen, LSI Denny JA: Gemoy Disukai Masyarakat dan Faktor Jokowi
Salah satu faktor pendorongnya adalah penampilan Gibran dalam debat cawapres.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSurvei Terbaru Partai Politik, LSI Denny JA Ungkap Faktor yang Buat Gerindra Bisa Salip PDIP
LSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca Selengkapnya