PKS terkesan alergi 'islah' karena gengsi kalah dari Fahri Hamzah
Merdeka.com - Keputusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (Jaksel) yang mengabulkan sebagian gugatan Fahri patut publik apresiasi. Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan setiap warga taat hukum harus menghormati putusan pengadilan tersebut.
"Keputusan pengadilan itu setingkat UU dan mengikat," kata Pangi kepada merdeka.com, Sabtu (17/12).
Menurut Pangi, keputusan PN Jaksel tersebut menunjukkan kekalahan sebagian elite petinggi oligarki PKS (degradasi otoritas kekuasaan) dan injeksi politik bagi pembaharuan (dekonstruksi parpol). Situasi ini menjadi momentum emas bagi PKS untuk melakukan amandemen AD/ART partai sehingga bergeser ke AD/ART partai yang modern dan demokratis (restrukturisasi kekuasaan).
"Negara kita adalah negara hukum, pakem hukum tertinggi adalah konstitusi, bagaimana memaknai konteks sebagian elite partai soal logika AD/ART PKS lebih tinggi dari UU dan konstitusi. Logika sesat tersebut yang sedang berkembang di internal PKS," turut dia.
Pangi menambahkan, keputusan PN Jaksel mengabulkan sebagian gugatan Fahri juga menjadi preseden buruk bagi sebagian petinggi partai yang diduga membangkang kepada aturan negara. AD/ART partai dianggap lebih tinggi kedudukannya dari pada UUD 1945, hal itu mengancam konstelasi NKRI.
"Ini bisa dikategorikan sikap makar dan menjadi persoalan yang agak serius," tegasnya.
Penulis Buku Titik Balik Demokrasi ini mengatakan, sikap DPP PKS menyatakan banding adalah langkah konstitusional dan sah, untuk mendapatkan kepastian hukum. Di sisi lain, sikap itu dianggap malah melanjutkan konflik di internal partai.
"Ada kesan alergi 'islah' karena gengsi kalah dengan Fahri Hamzah. Kegaduhan, silang sengkarut kembali menjadi konsumsi publik," tuntas Pangi.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fahri pun mengajak semua elemen bangsa untuk berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan.
Baca SelengkapnyaKabar tersebut dihembuskan politikus Partai Gelora Fahri Hamzah
Baca SelengkapnyaMundur demi memantapkan posisi sebagai oposisi dalam Pilpres 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fatoni berpesan kepada seluruh warga Sumsel untuk terus menjaga iklim kondusif dan menghindari konflik.
Baca SelengkapnyaFirli terjerat tiga dugaan pelanggaran etik. Pertama yakni terkait komunikasi dan pertemuan dengan SYL.
Baca SelengkapnyaMenurut Haris, Firli Bahuri sempat membalas pesan tersebut, hanya saja langsung dihapus.
Baca SelengkapnyaHaris menyebut, Firli tak hadir lantaran masih mengikuti proses sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
Baca SelengkapnyaDewas KPK memutuskan bukti dugaan etik Firli Bahuri sudah cukup untuk disidangkan.
Baca SelengkapnyaFahri hadir dalam acara mengawal suara rakyat di Istora Senayan
Baca Selengkapnya