Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah menggelar dua kali kegiatan Kursus Politik Pancasila: Jiwa dan Kepribadian Bangsa Indonesia. Angkatan pertama, kegiatan ditujukan insan pers sebagai peserta. Untuk angkatan kedua, ditujukan kepada kalangan profesional.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya berencana mengundang kelompok informal seperti pedagang kaki lima untuk mengikuti kursus politik Pancasila.

"Dan kemudian angkatan ketiga akan kami tujukan buat kelompok-kelompok informal pedangan kaki lima, dengan tentu saja menyesuaikan kurikulumnya," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Minggu (24/9).

Kurikulum kursus politik yang dibuat akan disesuaikan dengan para PKL.

Salah satu isinya terkait ajaran Pancasila tentang ekonomi gotong royong.

"Bagaimana Pancasila bekerja dalam ekonomi gotong royong," terangnya.

Dengan kegiatan ini, Hasto berharap semua pihak membumikan Pancasila sebagai dasar negara. Hasto menginginkan Pancasila dijadikan pedoman kehidupan bermasyarakat. Sekaligus, untuk mencegah ancaman pihak-pihak yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain.

"Pancasila sebagai way of life dan kemudian Pancasila dalam situasi kekinian menghadapi ancaman dari ideologi yang lain, yaitu liberalisme, kapitalisme, khilafah dan berbagai upaya-upaya yang ingin mengingkari kita bangsa yang bertanah air satu, berbangsa satu bangsa yg menjunjung tinggi bahasa persatuan," tandasnya.