Mantan anggota gelar survei sebut elektabilitas Golkar jeblok
Merdeka.com - Mantan anggota Partai Golkar, Poempida Hidayatulloh, kini menjadi Ketua Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra) merilis hasil survei partai politik. Hasilnya menyatakan kalau pamor lembaga pernah menjadi tempat bernaungnya mengasah karir politik saat ini justru jeblok.
Poempida mengatakan dalam survei digelar lembaganya memperlihatkan elektabilitas Partai Golkar merosot. Hal itu, kata dia, kemungkinan terjadi karena permasalahan internal partai berlambang pohon beringin itu.
"Yang menarik temuan survei adalah jebloknya elektabilitas Golkar dari 14 persen pada pileg 2014, saat ini turun jauh elektabilitas Golkar tinggal 7,3 persen. Polemik dualisme di tubuh Golkar dan kepemimpinan Setya Novanto yang tersandera kasus KPK cukup berpengaruh terhadap elektabilitas Golkar saat ini," kata Poempida Hidayatulloh di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (3/12).
Dalam hasil survei itu, elektabilitas Partai Gerindra unggul dengan 15,2 persen. Posisi kedua ditempati oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan 12,5 persen. Kemudian disusul oleh Partai Demokrat 7,4 persen.
"PKS 5,8 persen, PKB 5,4 persen, PPP 3,4 persen, PAN 3,3 persen NasDem 3,3 persen, Perindo 2,9 persen, Hanura 2,4 persen, PSI 2,0 persen, PKPI 1,8 persen, PBB 1,6 persen. Selebihnya 25,6 persen menjawab tidak tahu," ujar Poempida.
Survei itu dilakukan sejak 6-20 November 2017 dengan margin of error kurang lebih tiga persen. Hasil survei tersebut didapatkan dari 1.300 responden yang berusia minimal 17 tahun dengan memperhatikan aspek gender, geografi, sosio kultural dan ekonomi, serta ideologi politik responden di 34 provinsi.
Pemilihan sampel dilakukan secara acak (probability sampling) dengan metode penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), memperhatikan wilayah urban atau rural dan proporsi antarjumlah sampel dengan jumlah penduduk di setiap provinsi. Pengumpulan data dilakukan secara wawancara langsung tatap muka dengan paduan kuesioner dan surveyor yang tersebar di seluruh provinsi.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPolitisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga
Apalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaMembandingkan 2 Hasil Survei Pilpres Jelang Debat Capres: Ini Elektabilitas Anies, Prabowo dan Ganjar
Jelang debat Capres, elektabilitas para Capres dirilis sejumlah lembaga survei.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Golkar Puas Penetapan Hasil Pemilu 2024: Kami Bahagia Mengantar Prabowo Gibran Unggul
Berdasarkan statistik, sebanyak 78 hingga 80 persen para pemilih Golkar menyalurkan suaranya ke Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaLuhut di Depan Airlangga dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!
Luhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024, Airlangga Dinilai Jadi Faktor Utama Melejitnya Perolehan Suara Golkar
Partai Golkar meraih 23.208.654 atau 15,28 persen suara di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPotret Suasana Rumah Maxime Bouttier Pasca Kematian sang Ibundaya - Luna Maya Terekam Bagikan Kopi ke Pelayat.
Rumah Maxime Bouttier dipenuhi oleh pelayat yang menyampaikan duka cita atas kepergian Ibunda
Baca SelengkapnyaAda Potensi Anomali Tingkat Kepuasan Publik ke Jokowi dengan Elektabilitas Prabowo-Gibran
Belum tentu adanya korelasi kepuasan Jokowi dengan elektabilitas Gibran.
Baca SelengkapnyaGanjar Soal Hasil Survei: Pendukung Tak Gentar, Kita Temui Rakyat
"Jadi silakan survei dirilis, tapi Ganjar-mahfud dan seluruh pendukungnya tidak pernah gentar," kata Ganjar
Baca SelengkapnyaGibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca Selengkapnya