Merdeka.com - Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno mengaku tidak tahu menahu soal aksi susulan pasca 22 Mei yang menyebar di media sosial, khususnya WhatsApp group, Kamis 23 Mei 2019.
Menurutnya, Tim BPN maupun Prabowo Subianto tidak pernah menjadwalkan hadir dan turun langsung dalam gerakan massa aksi dan lebih fokus untuk jalur hukum di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kita menggunakan segala jalur konstitusional dan percaya kepada pimpinan seperti yang disampaikan Pak Prabowo, menjaga keutuhan anyaman rajutan tenun kebangsaan, itu yang jadi komitmen," kata Sandiaga di Rumah Kertanegara, Jakarta, Kamis (23/5).
Sandi menegaskan, langkah diambil Prabowo dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) 02 saat ini bukanlah aksi massa berdemo di jalan. Melainkan, gerakan tanpa kekerasan, gerakan yang fokus pada koridor hukum yang hendak ditempuh saat ini melalui MK.
"Fokus untuk memastikan langkah hukum berkaitan persiapan memasukkan gugatan ke MK (besok)," terang Sandiaga.
Diketahui, beredar pesan berantai yang menyebut aksi demo di depan Gedung Bawaslu RI akan kembali dilangsungkan segenap pihak pendukung Prabowo-Sandiaga, pada Jumat 24 Mei 2019.
Pesan itu menyebut, massa aksi akan lebih banyak jumlahnya dari peserta yang hadir pada 22 Mei 2019.Tidak jelas siapa koordinator aksi yang mencatut nama Prabowo dan Sandiaga dalam undangan giat ini.
Kendati, terselip nama Ormas FPI dan Jawara yang sebagai pemasok jumlah massa.
Reporter: Muhammad Radityo
Sumber: Liputan6.com [rnd]