Merdeka.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, hari ini menyambangi kediaman Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie atau Ical. Pertemuan itu berlangsung hangat.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, kemudian Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto, Wakil Sekretaris TKN Raja Juli Antoni. Kemudian, beberapa anggota lainnya yang mewakili partai pendukung seperti politisi PKPI Sonny Tulung, politisi PDIP Aria Bima, politisi PKB Lukman Edy, politisi PPP Ade Irfan Pulungan, politisi Golkar Rizal Mallarangeng, dan politisi Perindo Debora Debby Wage.

"Kami tadi bersama-sama menyebut sebagai mentor senior dan terima kasih kami dijamu dengan kehangatan. Yang pertama kali saya lihat adalah makannya. Ternyata luar biasa, ditawari sate kambing dan sate domba, supaya memberikan energi kepada seluruh tim kampanye," ucap Hasto di lokasi, Senin (8/10).

Dia menuturkan, dalam pertemuan itu, membahas berbagai hal-hal strategis bangsa dan bernegara.

"Kami menerima arahan juga dari beliau. Jadi juga menerima kritik yang sangat positif bagi kerjanya Tim Kampanye. Lebih dari itu, bahwa Pilpres adalah kontestasi yang baik untuk demokrasi. Sehingga beliau juga memberikan arahan bagaimana peningkatan kualitas demokrasi kita, harus lakukan dengan menampilkan hal-hal yang baik untuk bangsa dan negara," ungkap Hasto.

Mendengar hal tersebut, Ical membalas dengan candaan juga soal makanan yang disajikan. "Tadi makan sedikit karena sudah gemuk, dan sudah tua. Tetapi kemudian diskusinya banyak," tutur Ical.

Mantan Ketua Umum Golkar ini tak menampik bahwa tadi membahas berkaitan dengan urusan Pemilu. "Diskusi tentang spesifik masalah Pemilu. Bahkan berpikir bagaimana struktur daripada suatu Undang-Undang Dasar kita. Kita berbicara tentang hal itu, secara sangat singkat," tukasnya.

Ical juga memberikan pesan agar kontestasi Pemilu 2019 ini bisa berjalan damai, sebagaimana yang diinginkan oleh Jokowi. "Tadi mengharapkan satu Pemilu yang damai, kita harapkan Pemilu yang bersahabat. Seperti yang disampaikan oleh Pak Jokowi sendiri, ini bukan peperangan. Ini suatu kontestasi (yang) membutuhkan suatu keamanan, kita mesti bersahabat," ucap Ical.

Dia menegaskan, salah satu kuncinya adalah bisa melalui pertemanan antara Erick Thohir dengan calon Wakil Presiden Sandiaga Uno.

"Jadi, kita mengatakan kepada teman-teman, saya menggantungkan diri kepada pertemanan Sandi dan Erick," ungkap Ical.

Dia pun mencontohkan. Jika ada satu kata-kata yang kurang pantas dari kubu Prabowo, supaya Erick bisa datang ke Sandiaga. Dan kemudian Sandiaga sendirilah bisa membenahkannya.

"Kalau ada yang kurang baik dari kubu kita, biar Sandi yang beri tahu pada Erick. Supaya damai, aman, masyarakat tidak terpecah. Kalau ini bisa kita capai, maka Pemilu itu bisa jadi Pemilu yang baik," tutur Ical.

Mendengar masukan itu, Erick kemudian menegaskan kembali bahwa hubungannya dengan Sandiaga terus baik.

"Ya kami baik hubungannya. Seperti sebelum-sebelumnya, yang namanya persahabatan itu kan terus berjalan. Apalagi kalau kita lihat di masa lalu dan di masa yang datang. Tetapi, saat ini memang punya tugas masing-masing," kata Erick.

Mantan Ketua INASGOC Asian Games 2018 ini, mengatakan, pesan Jokowi sudah sangat jelas. Bahwa apa yang menjadi arahannya akan dijalani. "Dan tentu apa yang disepakati oleh partai koalisi," tutur Erick.

Dia pun menuturkan, pertemuan ini sungguh sangat luar biasa karena bisa mendapatkan masukan dari Ical.

"Saya sebagai TKN sendiri langsung diterima oleh Pak Aburizal yang merupakan mentor dan tidak lain Ketua Dewan Pembina Golkar. Nah ini ngasih lihat soliditas kami bersama dalam mendukung Pilpres yang berjalan baik. Dan tentu masa depan untuk rakyat sendiri," pungkasnya.

Reporter: Putu Merta Surya Putra

Sumber: Liputan6.com