Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini isi pertemuan Ikhwanul Muballighin dengan PDIP di Menteng

Ini isi pertemuan Ikhwanul Muballighin dengan PDIP di Menteng PDIP BERTEMU ORGANISASI IKHWANUL MUBALLIGHIN. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menerima perwakilan Ikhwanul Muballighin yang dipimpin Nasaruddin Umar dan Mujib Khudori. Pertemuan tersebut dilakukan tertutup selama kurang lebih satu jam.

Hadir menemani Megawati, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Wasekjen Eriko Sutarduga, dan Ahmad Basarah, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Bambang DH, Ketua Bidang Perempuan dan Anak Sri Rahayu, dan Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDIP, Idham Samawi.

Hasto mengatakan kunjungan perwakilan Ikhwanul Muballighin ini merupakan balasan atas kunjungan partainya ke Masjid Istiqlal beberapa waktu lalu. Saat berkunjung ke Masjid Istiqlal, PDIP dan Ikhwanul Muballighin menggagas gerakan nasional Mubaligh bela negara.

"Ibu Mega menerima Ikhwanul Muballighin, ini merupakan kunjungan balasan sebelumnya berdialog di masjid Istiqlal dalam rangka dicanangkannya gerakan nasional Mubaligh Bela Negara," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (26/4).

Sebagai partai, kata Hasto, PDIP terus membangun dialog denhan seluruh elemen bangsa. Apalagi, PDIP memiliki organisasi sayap partai yang mempunyai visi mewujudkan Islam Nusantara.

Dalam pertemuan itu, Hasto menyebut pemerintahan Joko Widodo memberikan perhatian besar terhadap umat Islam. Salah satunya, menetapkan hari Santri Nasional yang jatuh setiap tanggal 22 Oktober.

"Terlebih PDIP melalui pemerintahan pak Jokowi juga memberikan dukungan terhadap hari santri 22 Oktober sebagai pengakuan peran umat Islam dan para santri dalam membela bangsa dan negara," ujar Hasto.

Sementara itu, Khudori menuturkan, pihaknya siap bekerjasama dengan PDIP dalam hal kebaikan. Sebab, Ikhwanul Muballighin memiliki kepentingan menjaga negara tetap aman dan damai.

"Alhamduliah sore ini pertemuan yang sangat penting sekali dan Insya Allah ke depan kita akan bersinergi bekerja sama dalam kebaikan-kebaikan, bukan bersekutu pada kezoliman," ucapnya.

Usia pertemuan ini, Khudori menambahkan, pihaknya akan segera mengumumkan gerakan nasional mubaligh bela negara. Gerakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta terhadap bangsa dan negara.

Khudori menjelaskan, agama Islam mengajarkan untuk selalu mencintai negara. Dalam ajaran Islam, mencintai negara adalah sebagian dari iman sebagai umat Islam.

"Insya Allah akan launching dan mendeklarasikan gerakan nasional mubaligh bela negara karena kami mendapatkan wejangan dari senior kami bahwa mencintai negara itu bagian dari ajaran agama. Cinta negara itu bagian daripada iman, karena kita lahir kecil dan besar di Indonesia," tandas Khudori.

KH Mujib Khudori mengatakan, ternyata PDIP lebih Islami. Dimana, banyak faktor yang telah diperjuangkan oleh partai berlambang banteng bermoncong putih itu.

"Saya Alhamdulillah setelah diskusi dengan teman-teman Ikhwanul Muballighin ke rumah besar manusia Indonesia ini, yaitu PDI Perjuangan, lebih dekat saya justru lebih paham, bahwa ternyata PDIP lebih Islam. Ajaran-ajaran kemanusiaan, ketuhanannya, yang diperjuangkan Ibu Mega, satu-satunya presiden Indonesia perempuan, menolong abu bakar Ba'asyir, membantu secara finansial pesantren-pesantren. Dan ke depan lebih riil dan lebih luas lagi bekerjasama dengan Ikhwanul Muballighin," ucap KH Mujib.

Dia pun menyebut, lebih baik partai nasional tapi menjalankan ajaran agama. Daripada partai berbasis agama tapi berkontradiksi.

"Kesimpulannya lebih baik partai nasionalis yang di dalamnya bisa menjalankan ajaran agama, ajaran Islam. Daripada partai Islam yang justru berkontradiksi dengan ajaran Islam. Jadi bebas dari tuntutan," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu juga, dia menjelaskan mengundang PDIP untuk mensukseskan acara yang akan digelar. Dimana Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan hadir.

"Insya Allah akan launching dan mendeklrasikan gerakan nasional mubaligh bela negara. Kami mendapat wejangan dari senior kami, bahwa mencintai negara adalah bagian dari agama. Hubbul wathan minal iman, mencintai negara adalah bagian dari iman," tukasnya.

Dia juga menegaskan, kerjasama, khususnya untuk kebaikan. Bisa mengandeng siapapun, terutama PDIP.

"Mengingat pertemuan ini sangat penting sekali, Ibu Mega berkenan menerima kami, saya ucapkan Insya Allah berkah, kita bisa bersinergi, bekerjasama untuk kebaikan-kebaikan. Bukan bersekutu dalam kedzaliman tapi berkerjasama lah, tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, janganlah sampai kita berkolaborasi dalam dosa dan permusuhan," jelasnya.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini

Sinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini

Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.

Baca Selengkapnya
Istana Bantah Kabar Sebut Presiden Jokowi Bertemu Megawati: Sama Sekali Tidak Benar!

Istana Bantah Kabar Sebut Presiden Jokowi Bertemu Megawati: Sama Sekali Tidak Benar!

Kabar tersebut dihembuskan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto

Baca Selengkapnya
Megawati dan Prabowo Dijadwalkan Bertemu, Ini Reaksi Gibran

Megawati dan Prabowo Dijadwalkan Bertemu, Ini Reaksi Gibran

Wali Kota Solo itu berharap para pimpinan bangsa bisa bertemu dan bersilaturahmi pada momen yang tepat, yakni bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cak Imin Curhat: Ada Kawan Saya 'Dibeli' Paslon Lain Sampai Lupa Punya Teman Bernama Muhaimin

Cak Imin Curhat: Ada Kawan Saya 'Dibeli' Paslon Lain Sampai Lupa Punya Teman Bernama Muhaimin

Cak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.

Baca Selengkapnya
Peluang Menteri PDIP Mundur, Hasto: Gampang, Lihat Dinamika

Peluang Menteri PDIP Mundur, Hasto: Gampang, Lihat Dinamika

PDIP akan mencermati terlebih dahulu dinamika politik yang ada jelang hari pencoblosan 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Saking Padatnya, Cak Imin Jalan Santai Sejauh 3 Km Menuju Mobil Usai Kampanye Akbar di JIS

Saking Padatnya, Cak Imin Jalan Santai Sejauh 3 Km Menuju Mobil Usai Kampanye Akbar di JIS

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyapa sejumlah warga yang ia lewati

Baca Selengkapnya
Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.

Baca Selengkapnya
Gerakan Nurani Bangsa Dialog dengan Pimpinan Media, Dorong Pemilu Damai dan Jujur

Gerakan Nurani Bangsa Dialog dengan Pimpinan Media, Dorong Pemilu Damai dan Jujur

Gerakan Nurani Bangsa yang diinisiasi para tokoh bangsa menggelar dialog dengan para pemimpin redaksi media massa

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP Kritik Kenaikan Pangkat Kehormatan Prabowo: Seperti di Era Orde Baru

Politikus PDIP Kritik Kenaikan Pangkat Kehormatan Prabowo: Seperti di Era Orde Baru

TB Hasanuddin menegaskan, dalam militer saat ini tidak ada istilah pangkat kehormatan lagi.

Baca Selengkapnya