Merdeka.com - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melansir hasil survei terbaru menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Posisi Joko Widodo sebagai petahana berada di atas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pada September 2017 dukungan untuk Joko Widodo mencapai 38,9 persen sedangkan Prabowo 12 persen.

Meskipun hasil survei menempatkan Prabowo di bawah Joko Widodo, Partai Gerindra yakin ketua umumnya itu bakal menang di Pilpres 2019. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon melihat peluang Prabowo untuk memenangkan Pilpres terbuka lebar.

"Elektabilitas beliau selalu masuk dua besar di survei manapun. Ini modal politik yang besar bagi Gerindra," ungkap Fadli Zon usai diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (7/10).

Sejumlah upaya akan dilakukan Gerindra untuk memenangkan sang Ketua Umum. Mulai dari mengerahkan kader Gerindra yang duduk di kursi DPR, DPRD, maupun sayap partai untuk turun ke lapangan. "Sekarang Pak Prabowo sudah mulai turun," ucapnya.

Fadli tidak menampik, lawan yang diperhitungkan Prabowo adalah Joko Widodo. Itu merujuk pada sejumlah hasil survei. Akan tetapi, hasil survei tidak bisa dijadikan rujukan kemenangan dalam kontestasi Pilpres. "Lihat Pilgub DKI, semua menangin Ahok, yang menang Anies-Sandi. Itu kegagalan survei," kata dia.

Wakil ketua DPR ini meminta masyarakat membuka mata terhadap kondisi bangsa selama tiga tahun di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, Indonesia tidak mengalami perubahan signifikan. Justru rakyat dinilai semakin susah.

"Ini sudah tiga tahun dan sudah cukup memberikan kesempatan (pada Jokowi)," ucapnya.